ㅤ Outro: Petit-déjeuner Ensemble

9 8 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𑁍ࠬܓDituliskan penuh sayang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𑁍ࠬܓ
Dituliskan penuh sayang.

𝕬ku memutuskan untuk kembali pulang setelah jalan-jalan pagi sebentar. Di ruang makan yang hangat, meja sudah terisi dengan hidangan lezat yang dipersiapkan dengan penuh kasih sayang oleh bibi Abella. Bau aroma masakan tradisional memenuhi udara, membuat perutku bergelora. Hidangan yang tersaji tampak mempesona. Sup hangat berwarna emas mengalir di dalam mangkuk porselen putih, dihiasi dengan sejumput daun peterseli hijau yang segar di atasnya. Roti segar berwarna kecokelatan ditempatkan di atas piring keramik berbingkai bunga-bunga vintage yang indah.

ㅤ Estrella, dengan senyumannya yang cerah, duduk di salah satu kursi dan menarik lenganku. "Monsieur Laut, duduklah di sini. Ibuku telah menyiapkan sarapan untuk kita. Kamu harus mencoba hidangannya!"

ㅤ Kuucapkan terima kasih sambil melempar senyum. Sebuah kehormatan bisa merasakan hangatnya keluarga kecil ini. "Terima kasih, Estrella, dan terima kasih, bibi Abella, untuk semua ini. Rasanya seperti sedang berada di rumah."

ㅤ 𝘉𝘰𝘩𝘰𝘯𝘨. 𝘔𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘯𝘪?

ㅤ Bibi Abella meraih tanganku dan berkata, "Kamu selalu disambut di sini, Laut. Kamu adalah bagian dari keluarga kami sekarang. Mari kita terus menciptakan kenangan indah bersama di Riquewihr ini." Estrella pun ikut tersenyum bangga.

ㅤ Seiring dengan canda dan tawa, suara perabotan makan yang bersentuhan mengisi ruangan. Gemerincing gelas saat kami mengangkatnya untuk bersulang, memberikan nada musikal yang lembut namun cukup membuat bahagia. Secara bertahap, kami mulai berbicara dan berbagi minat satu sama lain. Estrella sangat tertarik dengan kamera dan fotografi yang kujalani, sementara aku tertarik dengan imajinasi anak itu dan keteguhan hatinya dalam menjalani kehidupan di desa kecil ini.

ㅤ Ketika Estrella tahu bahwa aku juga menuliskan puisi untuk wisatawan, matanya berbinar-binar dengan antusias. Dia bertanya, "Bisakah kamu menuliskan sebuah puisi untukku, Monsieur Laut?"

ㅤ "Baiklah, tentu saja," tuturku dengan senyum ramah. "Kau ingin aku menulis soal apa, Estrella?" Ia berpikir sejenak, lalu berkata, "Aku ingin puisi tentang desa kami, tentang bunga-bunga di taman, dan tentang senyum ibuku ketika dia menyiram bunga setiap pagi."

ㅤ Aku tersenyum, tergerak oleh permintaan anak itu.

ㅤ       Aku tersenyum, tergerak oleh permintaan anak itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𝗯𝗹𝗲𝘂𝗺𝗮𝗿𝗶𝗻𝗲_  Saat menjalani hari seperti biasa, aku melihat kolam ikan yang indah dan memutuskan untuk mengambil fotonya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


𝗯𝗹𝗲𝘂𝗺𝗮𝗿𝗶𝗻𝗲_ Saat menjalani hari seperti biasa, aku melihat kolam ikan yang indah dan memutuskan untuk mengambil fotonya. Keindahannya menginspirasi dan menghubungkanku dengan alam. Après avoir pris la photo, je me suis assis près de l'étang et j'ai apprécié la tranquillité qui l'entoure. Merci, nature, pour ce moment spécial. (Usai mengambil foto, saya duduk di tepi kolam dan menikmati ketenangan di sekitarnya. Terima kasih alam, untuk momen spesial ini.)

( PROLOG ) i never was ready, so i watch you go ✔Where stories live. Discover now