[28] KANTOR POLISI

Start from the beginning
                                    

*****

Saat sedang istirahat Malik tiba-tiba menarik kursi di depannya lalu menatap Selena dengan penuh arti.

"Apa?" tanyanya dengan kesal.

"Sel, gue di suruh bos buat bilang buka blokiran WA nya dia."

"Bilangin ke bos lo gak usah ganggu gue."

"Wah kalo itu gak bisa bu bos."

"Stop panggil gue itu."

"Bu bos." Malik malah melakukannya lagi. "Ah ribet banget deh, yang pacaran siapa yang pusing siapa."

"Siapa yang pacaran?" sewotnya.

"Jadi kalian udah gak pacaran? Ya udah pacaran sama gue aja mau gak?" tanyanya dengan memamerkan jajaran giginya yang putih juga rapih itu.

"Pergi gak lo!" marah Selena hampir menyiram wajah Malik dengan botol berisi cabe di dekatnya.

"Jir serem banget," ujar Malik seraya mengusap dada.

"Sel, tarik napas ... lalu buang," tutur Rara hati-hati saat melihat wajah Selena yang sudah memerah.

Selena melakukan apa yang barusan Rara instruksikan.

"Gue denger Gabriella gak masuk."

"Terus?" kesalnya lagi.

"Gak papa sih, info doang."

"Lo ikutan gak jelas kayak mereka."

"Btw, di Mall Indah jam 7 malem bakal ada bazar buku besar-besaran."

"Serius Ra?"

Rara mengangguk. "Gue sih mau kesana, lo mau ikut ...."

"MAU!" Selanya dengan penuh antusias.

Rara terkekeh. "Ya udah ntar malem gue jemput lo."

"Bukannya lo baru beres belajar motor?" tanyanya dengan ragu.

"Santai Sel, kata bokap sih gue udah handal, aman lah sama gue mah."

"Oh ... ya udah, asal bawanya pelan-pelan aja." Nampak sekali keraguan yang menghinggapi Selena, karena setahunya Rara baru belajar motor sekitar dua mingguan yang lalu.

Bersamaan dengan itu tiba-tiba saja beberapa cowok berdiri si hadapan mejanya. Kepalanya menunduk dengan kegelisahan yang nampak jelas di wajahnya.

Ah, Selena ingat. Mereka cowok-cowok yang mengatakan hal kurang ajar padanya tempo hari.

"Ngapain kalian ke sini? Mau bully temen gue lagi?!" Seru Rara dengan marah.

"Bu ... bukan," sahut salah satu dari mereka.

"Mending kalian pergi deh, gue males kalo ada ribut-ribut lagi," ucap Selena dengan lelah.

"Kita ke sini mau minta maaf," ujar salah satu dari mereka dengan suara lantang.

Selena mematung begitu juga Rara. Mereka ini berandalan yang dari segala aspek tidak disukai siswa, salah satunya pernah hampir dikeluarkan dari sekolah. Bikin rusuh sekolah dan mencoreng nama sekolah. Kata 'maaf' adalah pantangan bagi mereka. Jelas saja Selena merasa aneh.

"Kita janji gak akan lakuin hal ini lagi."

"Plis Sel, maafin kita. Kita mau hidup kita tenang kayak biasanya lagi," ucapnya dengan memelas.

Selena mengerutkan dahi. Apa maksudnya?

Tetapi saat Selena mendongak dan mendapati Ksatria dan teman-temannya tengah menatap ke arahnya dengan tersenyum lebar, Selena tahu maksudnya.

KSATRIA [BAD-BOYFRIEND]Where stories live. Discover now