(48)

482 24 11
                                    

POV bintang

Sssssshhhhh

Terdengar suara ular dari dalam goa,aku lihat Nesya juga mendengar nya terbukti ia bangkit dari duduk dan mendekati ku,aku pikir ia merasa takut karna kodrat nya cewek emang penakut,tapi ternyata salah ia sama sekali tidak takut bahkan ia meraih kayu di hadapan nya,sembari mata masih menatap ke dalam goa...

"Lo kenapa??"  Tanya ku penasaran,kali aja dia tidak dengar suara di dalam goa.

"Sssttt,,, gue denger sesuatu!!" Bisik nya yang masih berjalan mendekatiku,tentu saja aku bingung karna dia semakin mendekat.

Sssshhhh

Suara itu kembali terdengar aku mulai bersiap untuk bangkit dari duduk.

"Hitungan ketiga Lo lari keluar dan jangan noleh lagi!!" Ucap nya yang membuat ku terkejut.

"Apa?? Lo gila ya?" Hardik ku yang hampir berteriak saking kaget nya.

Aku tidak habis pikir dengan jalan otak gadis ini,harus nya dia yang lari karna sebagai cewek gue cowok lah yang akan melindungi nya.

"Sssttt bisa pelan dikit gak sih suara Lo? Di dalam ada suara ular,, besar kemungkinan itu ular gede,selagi gue ngehalangi nya Lo lari nyari pertolongan" ujar nya membekap bibir ku,tangan halus nya langsung terhubung dengan bibir ku,aku merasa jantung ku mau lepas tapi melihat reaksi nya seakan tidak terjadi apa-apa, apa segitu cuek nya dia memperlakukan seorang cowok.

"Sya!!"

Ia sedikit kaget karna aku memanggilnya,apa yang dia pikirkan didalam situasi genting seperti ini??

"Tang bersiap lah" kembali ia mengucapkan hal yang membuat ku semakin bingung.

"Ayo kita lari barengan" ajak ku karna aku gak mau lari sendirian tanpa dia.

Wajah cantik nya menatap ku melotot kaget,kenapa? Apa ucapan ku segitu tidak meyakinkan??

"Lo gila ya? Ini bahaya mending lu duluan lari selagi gue lawan tuh ular"

Berulang kali aku tak mengerti cara otak nya berjalan,apa dia berada di sini akan aman??

"Lo yang lebih gila sya, kalo Lo masih di sini Lo pikir gak bahaya?? Jadi ayo kita lari bareng" ajak ku sekali lagi,aku mulai belajar bersabar menghadapi kekerasan kepala nya.

"Luka gue gak terlalu parah, kalo lari cepetan gue dari pada Lo"

Kalo di pikir apa yang dia bilang bener juga,kaki ku masih luka akibat jatuh dari tebing sedang kan Nesya? Aku melirik kaki kanan nya yang sedikit lebam,aku rasa dia terkilir tapi tidak luka namun melihat bengkak di kaki putih itu seperti nya sangat sakit,saat berjalan tadi ia juga pincang.

Sssshhhhhh

Aku menatap didalam goa yang gelap terdengar juga suara daun yang di geser,genggaman nesya di kayu semakin erat apa dia benar-benar mau menyerang ular itu..

"Bintang!" Panggil nesya berbisik.

"Iya?"

"Kalo lu udah duluan ke kemah, Lo cari cowok bernama arsya, bilang sama dia,,, kalo gue juga suka ke dia"

Deg

Aku meraba jantung ku yang berdetak dengan berat dan sedikit nyeri,ada apa dengan jantung ku? Kenapa saat dia mengatakan itu jantung ku beraksi sangat kuat,aku menatap wajah cantik Nesya mata coklat bersinar nya sangat nyata di pantulan api yang ia nyalakan tadi,mata jahil yang kulihat di sekolah kini menjadi tajam menyorot kedalam goa,kulit wajah nya pucat aku yakin ia menahan takut serta sakit di kaki,tapi ia tahan untuk melindungi ku yang terluka,apa ini Nesya yang sama?? Nesya yang aku tuduh menyakiti Natasya di sekolah kemaren???

Aku Antagonis.???Where stories live. Discover now