(33)

3.3K 208 3
                                    

Waah ini tidak bisa di terima akal sehat ku apa lagi otak ku memang tidak pernah bekerja lewat dari 10%,dengan IQ rendah milik ku ini benar-benar di luar nalar ku,sebenar nya apa yang terjadi?? Dimana ini?? Apa ini surga?? Tidak mungkin bau surga itu wangi bukan obat kek gini!!! Cepat katakan aku ini siapa?? Di kota mana?? Lalu siapa pasangan di hadapan ku ini...

Aku sangat merinding melihat mata berbinar kedua nya,kenapa aku melihat jika ada bintang-bintang di bola mata mereka.

Tuhaaaann aku mau pulang,aku mau ketemu Daddy tajir ku,tapi tunggu-
Bukan nya aku sudah mati karna sakit?? Lalu kenapa aku ada di sini???

"Emm ma-maaf kalian siapa??" Tolong jangan tatap aku seperti itu karna itu sangat membebani ku...

Wajah kedua nya menjadi suram,ada apa?? Apa pertanyaan ku salah kenapa wajah mereka sedih??

"Anu itu... Maaf apa pertanyaan saya membuat anda tersinggung?"

"Gak kok nak... Mama hanya sedih karna kamu gak mengenal mama" ucap nya menghapus air mata nya.

Aku melongok bingung,apa-apaan ini dia bilang apa?? Mama??

Hohoho mama diana sudah meninggal,mama Erika masih ada cuma muka nya tidak setua ini,mama asli ku juga gak akan operasi plastik menjadi keriput,lalu situ mama yang mana??

Aku menatap sekeliling ruangan lalu mata ku menangkap sebuah cermin kecil di atas meja sofa,jika aku ingin tau bukan nya harus melihat wajah ku ya.

"Aku boleh pinjam cermin itu?" Tunjuk ku pada cermin di atas meja,dengan sigap pria itu mengambil kan nya.

"Makasih" ucap ku.

Heem... Ini benar wajah ku tapi ini wajah versi apa nih kok berasa ada yang beda ya??, Bener sih ini muka asli ku mata coklat madu,gigi ginsul,hidung mancung, bibir menggoda- eh bentar menggoda??

Aku menatap bibir ku kembali waahh kemana bibir mungil tipis ku,kenapa ada bibir seksi Dengan sedikit tebal pada bibir bawa nya, cepat kata kan di mana bibir ku...

Terus mereka siapa?? Berani-beraninya mereka mengoperasi bibir cantik ku.

"Aku mau pulang" ucap ku langsung beranjak ingin turun.

"Sayang kamu belum sembuh,pulang nya nanti saja ya" cegah wanita itu.

"Gak mau... Occa mau pulang,occa mau ketemu Daddy pasti Daddy lagi sedih sekarang occa gak mau disini"
Iya gue gak mau di sini,dirawat di rumah sakit lagi gak mau pokok nya gak mau.

"Daddy?? Occa??? Sayang nama kamu Nesya Khoirun Isa" ucap pria itu.

"Siapa itu gue gak kenal" pungkas ku, "gue mau pulang "

Braaakkk

"Ecca"

"Ecca"

Tubuh ku terhuyung mendapat dua pelukan dua cowok sekaligus,bagus banget hhmm bagus banget lepas dari kandang singa gue masuk ke kandang harimau.

"TUHAAANN SIAPA LAGI INI".

"ECCA"

🌷🌷🌷🌷🌷

Arsya menutup pintu mansion dengan gerakan malas tidak seperti biasa nya,dia akan menutup pintu dengan semangat di iringi cengiran nya namun beberapa hari ini cengiran khas pemuda itu menghilang dengan pergi nya seorang gadis di hidup nya.

Alisa menatap putra nya sendu ini sudah berjalan beberapa hari sejak kepergian gadis bernama occa,sang anak seakan tidak memiliki semangat hidup lagi dia sudah menghibur berbagai cara namun tetap tak menaikan mood remaja itu.

"Ar" panggil Alisa lembut.

Arsya menoleh pada sang mama lalu tersenyum tipis, "iya ma"

"Tadi Tante Yunita nelpon,kata nya Nesya sudah sadar dari koma nya tapi berkelakuan aneh,kamu mau kan mengunjungi nya bersama mama??" Ujar alisa.

Arsya terdiam di tempat dia bingung,sebenar nya dia gak mau meninggal kan occa sendirian tapi dia juga tidak bisa terus terpuruk dalam kesedihan,lagi pula sepupu nya itu sudah koma 3 tahun sangat ajaib jika sekarang dia sadar dalam keadaan sehat,Arsya juga sudah lupa gimana wajah gadis seumuran dia itu...

"Arsya pikir-pikir dulu ma" jawab nya lalu pergi dari sana.

"Hhuumm... Occa kamu sudah berhasil bikin anak ibu menjadi mayat hidup" gumam nya lirih.

Arsya duduk di pinggir kasur king size nya,dia menghela nafas berat ini sangat berat bagi nya,cinta pertama nya harus pergi tanpa dia bisa mengungkap kan perasaan nya.

Dia mengeluar kan uang ratusan dimana ada tanda tangan occa,lalu mengambil bingkai foto dan meletak kan 2 lembar uang itu di dalam nya.

"Hanya ini yang lu tinggalin buat gue!!" Ucap nya lirih.

Arsya berbaring sambil menatap langit kamar nya, dia gak bisa terus seperti ini dia butuh pencerahan gak mungkin dia terus meratapi kepergian occa,meski dia menangis siang malam gadis itu tidak akan kembali.

Dia bangkit lalu keluar dari kamar menuju ruang keluarga menghampiri sang mama.

"Ma Arsya mau mengunjungi Nesya" ucap nya tegas,sang mama mendengar itu tersenyum.

"Baiklah... 3 hari lagi kita berangkat ke turki" jawab Alisa yang di angguki Arsya..

🌷🌷🌷🌷

Bagaimana ini aku gak tau yang terjadi sekarang,jika boleh memilih aku lebih baik kesurga aja kalo keneraka aku belum siap. Nesya Khoirun Isa?? Oh tuhan siapa itu?? Nama dari Rossa queensya menjadi Nesya Khoirun Isa??? Jangan katakan kalo gue ke tubuh orang lain?? Aaaaaa gak mungkin kenapa jiwa ku menjadi gentayangan kemana-mana???

"Lepas.!!"

"Ecca.. kakak kangen sama kamu"

Oh ya ampun mereka siapa?? Aku sama sekali tidak mengenal mereka lalu kenapa memeluk ku kek gini,ngaku kakak lagi,,, woy gue tuh gak punya kakak ada sih kakak tiri minim akhlak.

Ah lupakan, aku malas menyebut nama nya,tapi kalian siapa??

"Lepasin gue... Lu bedua siapa sih.??" Ujar ku mendorong tubuh kedua nya,jangan sembarangan peluk jiwa jomblo gue tuh gak kuat,gini-gini gue jarang di peluk loh.

"Sejak kapan,bahasa mu jadi Lo-gue??" Tanya salah satu cowok itu tajam.

Muka nya ganteng sih pecahan arab dan indo,tapi ayo lah kenapa panggilan itu di permasalah kan ini tuh udah jaman moderen harus gaul... GAUL YOU NOW??

"Kalian siapa??? Bilang dong jangan bikin gue pusing" aku menarik rambut ku kasar- eh rambut ku gak rontok malah sekarang halus banget mana warna nya coklat terang,wah gimana ini gue jatuh cinta sama rambut gue... Hentikan gue gak normal.

"Ca kamu gak inget kami??"

"Bukan gak ingat tapi emang gak kenal, ayo lah bilang kalian siapa jangan bikin gue bingung... Elo menjauh dari gue" usir ku melepas pelukan cowok yang mungkin seumuran dengan ku.

"Tante ada apa ini.?? Kenapa ecca seperti gak kenal kami??"

"Ecca lupa ingatan."

"Enggak gue gak lupa ingatan" bantah ku gak terima. "Minggir sana ihh" aku mendorong wajah cowok yang ingin mencium ku.

"Eshan lepasin ecca" cowok yang satu nya menarik cowok bernama eshan, membuat mereka berdebat.

Hidup gue terlalu banyak cobaan Ampe bingung mau nyoba yang mana dulu🙄🙄

Aku Antagonis.???Where stories live. Discover now