(29)

2.8K 204 2
                                    

Hujan cukup deras mengiringi acara pemakaman di arena umum,langit seakan ikut menangis atas pergi nya gadis bergigi ginsul itu,dibatu nisan tertera sebuah nama cantik ROSSA QUEENSYA VAN HONSEN,gadis di kenal kejutekan nya.

Seorang pria dewasa menangis sesegukan seraya memeluk batu nisan sang putri,mereka bertemu 2 Minggu lalu belum melakukan apa pun tapi sang putri sudah pergi meninggal kan nya,berulang kali dia murka pada Tuhan jika semua nya tidak adil bagi nya,sudah dua hari dia tidak tidur,makan atau pun minum dia hanya menangis dan menangis...

Disana juga terlihat dua pemuda tampan dalam keadaan kacau,mata mereka memerah semalaman mereka menangis mengingat masa kebersamaan mereka dengan sang gadis,tapi sekarang sebanyak apa pun mereka menangis tidak akan mungkin mengembali kan gadis bermata coklat dan berginsul itu.

Angga menatap nanar batu nisan putih itu,masa dimana gadis itu mengejar nya teringat begitu saja,rasa penyesalan sekarang timbul di hati nya jika dia tau gadis itu pergi dengan cara seperti ini,dia akan dengan senang hati menerima perasaan nya,dia juga akan membahagiakan nya tapi kembali pada takdir,meski saat itu dia menerima occa jika takdir dia pergi seperti ini maka akan tetap terjadi,tapi yang dia sesali kenapa dia baru tau sekarang jika gadis ini mengidap penyakit mematikan,kenapa tidak dari dulu dia tau nya... Angga mendongak pada langit menghalau air mata yang ingin menetes ia takut jika air mata itu menetes dia tidak bisa menghentikan nya.

Tidak berbeda jauh Arsya juga merasakan hal yang sama yaitu kehilangan,gadis yang sudah menarik perhatian di pertemuan pertama,kini berdiam diri di dalam sana tidak pernah dia merasakan kehilangan seperti sekarang,awal dia tau gadis itu memiliki penyakit sudah membuat Arsya takut,dia mendekati occa murni dia benar-benar menyukai gadis itu,sikap juteknya,nada ketus di tambah mata tidak suka gadis itu benar-benar ia kagumi.
Ia menyesal kenapa tidak bertemu occa dari awal jika dari awal mereka bertemu sudah di pastikan gadis itu menjadi pacar nya.
Arsya tertunduk dalam menyembunyi kan air mata nya,air mata yang tidak pernah dia perlihat kan dengan siapa pun termasuk saat ayah nya meninggal,baru sekarang dia menangisi seseorang,orang yang sudah menggetar kan hati nya.

"Gue suka sama lu ca"

🌹🌹🌹

Seno berjalan gelisah di depan koridor,ini hari kedua dia menunggu kedatangan occa,dia ingin meminta maaf kepada gadis itu karna sudah membentak nya di tambah ia menuduh gadis itu karna video editan,berulang kali dia menatap kearah gerbang berharap gadis itu masuk sekolah hari ini.

Namun sampai bel berbunyi pun tak ia lihat batang hidung nya,Seno menatap kursi kosong yang tidak jauh dari meja nya begitu juga dengan Angga,cowok itu tak terlihat sejak pertengkaran di depan kantor kepsek,Seno sudah menghubungi nomor hp occa namun tidak tersambung,dia juga ke rumah keluarga Kusuma fakta yang dia dapat ternyata gadis itu bukan lah anak kandung keluarga Kusuma,dapat dia bayangkan gimana perasaan gadis itu saat tau jati diri nya...

Seno menatap langit mendung masih ada rintikan hujan yang telah usai,dia tidak tau usaha apa lagi yang akan dia lakukan untuk bertemu occa,alamat baru nya pun dia tidak tau...

"Lu udah dapat alamat nya??"

Tanpa menoleh pun Seno tau suara itu milik siapa,dia cukup kesal dengan orang itu yang sudah mencuci otak nya.

"Lu yakin gak tau dimana dia??" Tanya seno membuang puntung rokok nya.

"Gak... Sama sekali gak tau" jawab nya menunduk dalam,ia menarik nafas karena dada merasa sesak.

"Sampai sekarang gue gak tau, gimana kabar nya sejak hari itu... Gue pengen banget minta maaf atas kesalahan gue yang lalu" ucap nya menatap kosong kearah langit.

Seno berbalik pada cowok itu dia mendengus sinis menatap wajah suram nya. "Baru nyadar lu kalo lu selama ini udah ngebela orang yang salah,sampai tega melayang kan pukulan ke dia.."

"Berdo'a aja lu dapat maaf dari nya" ujar Seno lalu beranjak dari sana.

Sean menatap punggung Seno rumit,yang dia katakan Seno benar selama ini dia sudah salah membela orang,dia pikir orang yang dia bela mati-matian hingga menyakiti adik nya sendiri,nyata nya adalah orang munafik yang sudah memanipulasi pikiran nya.

🌷🌷🌷🌷

Angga masuk ke dalam kamar nya dengan tubuh terhuyung seakan tidak bertulang,dia masih tidak percaya apa yang sekarang terjadi dia berharap agar cepat terbangun dari mimpi buruk ini,dan kembali melihat occa dengan wajah jutek nya,namun sekuat apa pun dia menyadarkan diri agar cepat bangun tapi tetap saja dia tidak mampu pergi dari mimpi buruk ini...

Bahkan dia rela di benci gadis itu asal occa kembali,tapi dia tetap tidak bisa mengulang waktu seperti semula karna ini sudah di atur oleh Tuhan untuk gadis itu,mungkin dengan dia pergi maka rasa sakit nya gak akan terlalu menyiksa.

Angga duduk di meja belajar dengan tatapan kosong,dia menatap jari tangan besar nya yang sempat di isi oleh tangan mungil occa di waktu akhir gadis itu,tidak terasa kristal bening jatuh di pipi Angga sedetik kemudian dia menangis tersedu-sedu,bayangan gadis itu tertawa,menangis,kesal,jutek bahkan bermacam-macam ekspresi kini terlintas nyata di pikiran nya.

Mata elang itu tidak sengaja menatap flasdick yang di berikan oleh occa...

"Lu boleh buka tapi nanti,gue mohon selesai kan semua nya"

Dengan rasa penasaran dia mengambil flashdisk dan membuka nya di laptop nya,beberapa menit kemudian mata hitam nya menyorot kaget serta penyesalan di hati nya semakin besar.

Sekali lagi dia menangis sembari mengutuk diri nya berkali-kali,ia meraung di depan laptop nya memaki kebodohan nya selama ini,namun sayang semua nya terlambat untuk dia sadari...

Dengan tangan bergetar ia mengirim semua video dia sana ke grup sekolahan,grub kelas,guru,bahkan di ferum sekolahan MHS meraka, dalam hitungan menit postingan itu sudah rame di sertai makian dari berbagai penjuru.

Meski Angga puas dengan itu semua tapi tetap saja hati nya sakit,mengingat gadis bergigi ginsul itu tidak melihat kehancuran orang di video.

"Gue udah ngelakuin seperti yang lu inginkan ca" gumam nya lirih

Aku Antagonis.???Where stories live. Discover now