[16].🎥 Dia milik gue

939 94 162
                                    

"Shibal" umpat Asa kesal.

Asa sangat kesal dengan isi notifikasi tersebut. Ia mencoba menahan kekesalannya karena tak ingin membuat Rora terbangun.

Unknown

Hi, Chagiya

Ini aku
Huh~ semenjak kamu ganti nomer,
aku jadi susah buat hubungin kamu.

Untungnya teman kamu
Chiquita ngasih nomer kamu^^

Bahkan dia ngasih tau tempat
tinggal kamu.

Aku bakal bisa sering jemput kamu
dan lain kali aku bakal ngajak kamu
makan bareng^^

Love you, Chagiya❤

Asa dengan wajah kesal meletakkan kembali ponsel Rora di nakas. Ia menghembuskan nafasnya beberapa kali mencoba meredakan emosinya. Namun wajahnya kembali kesal karena suara dering dari ponsel Rora, yang ia yakini pasti Sieun lah yang menelpon.

Dengan hati-hati Asa kembali meraih ponsel Rora, dan ternyata benar dugaannya. Ia menatap ponsel Rora dan Rora secara bergantian, haruskah dia mengangkat panggilan itu?. Tangannya perlahan menekan tombol hijau dan mengarahkan ponsel tersebut ke telinganya.

Tut~

"Chagiya, kamu kok enggak bales pesan aku?" tanya Sieun di seberang sana.

"Rora lagi tidur, lo nelpon di waktu yang enggak tepat" balas Asa ketus.

"Ck, kenapa HP cewek gua ada di lo?"

"Dia milik gue, saat ini dia lagi sakit dan yang dia butuhin, cuman gue!" jawab Asa dengan nada tegas.

"Dan satu lagi, lo nggak perlu repot-repot buat jemput dia karena dia akan selalu gue anterin!" sambungnya masih dengan nada tegas.

Asa mengerutkan keningnya saat mendengar tawa Sieun di seberang sana.

"Milik lo? Tunggu sampai gua yang memiliki dia seutuhnya"

"Maksud lo apa?!"

"Lihat deh badannya, siapa sih yang bisa tahan?" terdengar kekehan kecil Sieun.

"Ya! Saekkiya! Tutup mulut lo!" ucap Asa dengan nada membentak.

Suara Asa barusan membuat Rora terusik, Ia nampak menggeliat. Asa yang menyadari itu lantas langsung menepuk-nepuk pelan punggung gadis itu.

"Nona Asa, Dainnya di peluk...." ucap Rora dengan nada manja tanpa membuka matanya.

Suara Rora itu dapat didengar jelas oleh Sieun di seberang sana. hal itu tentu saja membuat lelaki itu kesal.

"Jauhin cewek gua! Enggak usah peluk-peluk segala lo!" Sieun sedikit berteriak dimana hal itu membuat Asa sontak menjauhkan sesaat ponsel Rora dari telinganya.

Asa tersenyum miring, "jangan salahin gue, kalau Rora lebih nyaman di pelukan gue"

"Gaesaekki!!"

"Nona Asa! Taruh HPnya! Pacarnya lagi sakit malah fokus ke HP" ucap Rora kesal, pasalnya Asa sama sekali tidak memeluknya.

"Iya sayang, bentar ya aku matiin dulu telponnya" balas Asa dengan suara yang sengaja dikeraskan.

ALL FOR LOVE°•RORASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang