The Neutral Lost || Journey Tree

22 3 1
                                    

Tidak tahu sama sekali, Zeano terkejut kala baru menyadari intensitas turunnya pasir waktu bisa bertambah cepat berkali lipat secara otomatis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak tahu sama sekali, Zeano terkejut kala baru menyadari intensitas turunnya pasir waktu bisa bertambah cepat berkali lipat secara otomatis ..disaat diri sedang terancam. Banyak waktu hilang tak berarti, kini Zeano hanya memiliki tidak lebih dari seperempat —keseluruhan waktu.

Pasir waktu terus meluncur turun, tetapi alam gurun ini seperti masih enggan berakhir. Frustasi sekali rasanya, agaknya misi ini akan berlalu begitu saja sebelum Zeano benar-benar bisa memenuhi tujuan.

Zeano nyaris akan mengibarkan bendera putih —tanda menyerah, tetapi rungu terlebih dulu memerangkap sesuatu. Terlalu cepat mencipta binar di sepasang mata bulat itu, .. "Kita sudah dekat!" ..pekikan semangat tak elak terlepas.

Secara otomatis genggaman terjalin, derap lari lekas terbawa mengikuti arah deburan ombak yang ternotice rungu. Kentara teraba, angin gurun yang berhembus hangat perlahan berubah menyejuk ..telak sekali perbedaannya dengan angin pantai. Dimana tujuan sungguh berada di depan mata, semangat kian bergemuruh.

Bohong jika Zeano menampik, ini sungguh menakjubkan. Persis seperti namanya —Infinity Shores— pantai ini seperti tidak memiliki ujung atau pembatas apapun. Membentang bebas tanpa halangan, deburan ombak yang ada telak teraba abadi.

Dan lihat, Zeano mendapatkannya.

Ujung dari suatu entitas yang hadir usai turun hujan, tepat berada di hadapan. Luar biasa dengan kombinasi enam warna mutlak —merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan indigo. Tidak lengkap, Zeano tahu. Pelangi kekurangan satu warna, dan itu ada di tangan Zeano.

Benar sekali. Tujuan misi kali ini adalah melengkapi warna pelangi yang cacat.

Iya, Zeano pun merasa begitu. Ini memang terlalu konyol, semakin lama ..misi ini kian menjadi sebuah permainan tidak berarti. Seperti omong kosong, disaat hadiah yang diharapkan adalah telak sebuah kepastian diantara hidup dan mati.

Tetapi apa yang bisa dilakukan Zeano sebagai Seeker Soul biasa? Hanya bisa menurut, mengikuti apapun yang ditentukan sang Demon.

Maka gerak tungkai terdorong tuk segera maju, tidak banyak lagi waktu yang tersisa. Lantas mengeluarkan sesuatu di dalam tas ..sebuah wadah kaca berisi bias cahaya berwarna ungu —bagian pelangi yang hilang. Maksud hati membuka penutup, membiarkan bias ungu itu bergabung tuk merangkap warna pelangi yang sempurna.

Tetapi mudah yang dipikirkan, telak salah.

Bughk!*

"Akh!"

Tidak tahu darimana asalnya —dari sudut pandang Berlian, sosok hitam itu mendadak muncul ditengah kekosongan udara. Dia menerjang tubuh Zeano dari samping, mendorong kuat hingga tubuh Zeano terpental beberapa meter lalu berguling.

Bagian pelangi dalam genggaman sempat terlepas, dan Zeano lekas menyadari harimau itu mengincarnya. Beruntung menang cepat, Zeano berhasil mengamankan entitas itu dari terjangan sang harimau. Tetapi tiada kesempatan lebih jauh untuk mengamankan, tubuh kembali diterjang hingga berujung tersungkur.

Soul JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang