The Third Mission || Amethys Isle

56 5 19
                                    

 Amethys Isle : Sebuah pulau dengan warna ungu mewarnai pemandangannya, mewujudkan esensi misteri dan pesona

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.. Amethys Isle : Sebuah pulau dengan warna ungu mewarnai pemandangannya, mewujudkan esensi misteri dan pesona ..

Tidak tahu sebenarnya berapa banyak baterai digunakan untuk menciptakan satu makhluk itu. Konyol. Tetapi sungguh, Zeano itu teramat kelebihan daya. Sepuluh hari bukanlah waktu yang sedikit, tetapi setiap detik akan selalu penuh dengan segala tingkah random-nya. Waktu seperti terlalu cepat berlalu.

Sudah banyak tingkah, banyak bicara pula.

Tingkat keingintahuan yang tinggi, selaras dengan otaknya yang dapat menyerap segala informasi dengan cepat. Menuntut Berlian untuk menyelaraskan, menjadi sumber informasi yang baik ..meski terkadang seringkali kehabisan kata sebab pertanyaan terlalu jauh dari perkiraan.

"Tidakkah disini ada kamera? Ah, sial. Pemandangan itu menarik sekali. Aku ingin mengambil gambarnya. Jika aku memamerkan tangkapan gambar ini di pameran, yakin sekali gallery-ku akan penuh pengunjung."

Hanya gelengan tak habis pikir yang menanggapi kala itu. Dari bagaimana cara sosok jiwa lelaki itu berceloteh, tak dapat ditepis ..itu menggemaskan. Tetapi jika ditilik dari ucapannya, itu rumit.

Sudah sejauh ini, tetapi pikiran Zeano masih terlalu kuat terikat akan dunia nyata. Zeano masih terlalu sadar untuk jiwa normal yang seharusnya melupa, setidaknya sejenak. Disaat bayangan jiwanya berada di dalam LOD World, tetapi pikirannya seperti masih mengembara di dunia dimana dia berasal.

Bagus?

Tidak sama sekali.

Itu masalah baru untuk Zeano. Tanpa disadari, Zeano telah memancing bahaya yang lebih besar.

Usai perbincangan dengan Veins kala itu, Berlian pergi menuju Shadowmere ..berharap sang Demon bersedia membuka sedikit kartu perihal bagaimana takdir Zeano yang sebenarnya. Dan disinilah kejanggalan besar bertambah.

"Aku tidak menulis takdir serumit itu atas nama Zeano Aafryeda. Dia memang berbeda, tetapi seharusnya tidak lebih buruk daripada Veins."

Teramat memahami, itu artinya ..prediksi ia bersama Veins telak salah besar. Lebih daripada itu, dari bagaimana ragu serta bingung yang teraba jelas dari seraut sang Demon ..curiga segera mengatakan itu bukan sesuatu yang baik.

"Entitas berupa kabut yang menyelimuti hatinya itu ..bukan aku yang membuatnya."

Seuntai kalimat sederhana bermakna telak atas sebuah bencana besar ..bagi takdir Zeano. Berlian sama sekali tidak menyangka, jika sebuah entitas pengganggu utama itu rupanya di luar jangkauan sang Demon. Lantas, bagaimana takdirnya bisa dibaca? Disaat sang Demon sendiri tidak tahu darimana asalnya kabut rumit itu?

Soul JourneyWhere stories live. Discover now