BAB 21 ||LUCKY

2.4K 166 53
                                    

Hari pertandingan melawan Australia telah tiba. Aku, Keisya, mama Ivar dan Beatrice duduk bersama Ivar dan Sananta di bangku penonton. Mereka berdua tidak bisa bermain karena kartu merah.

" Kenapa tuh orang ikut nonton di sini sih?" bisik Keisya.

" Makanya!!!. Jujur gue jadi ga mood nonton"

" Tuh liat, dia berusaha ngobrol sama Ivar"

Ya, Beatrice sejak tadi mengajak Ivar ngobrol. Beatrice yang seorang model olahraga, paham dengan bola. Mudah baginya untuk mengobrol dengan Ivar. Berbeda denganku yang tidak begitu paham bola.

" Zel, mending Lo balikan sama Justin deh"

WKWKWKWKKWW...
JUSTIN EMANG BAIK...
HANYA SAJA KAMI BERSAMA DI WAKTU YANG SALAH...

" Kenapa Lo ngomong gitu? Gue baru juga jadian kemarin, masa langsung minta putus"

" Ya Lo liat aja deh. Nih Ivar lupa sama Lo, dia fokus ngobrol sama tuh cewe. Waktu Lo sama Justin, dia ga pernah ngelakuin itu kan?"

" Ya iya sih.... Dahlah. Kita lihat ke depannya aja"

" Bilang gue kalo Ivar nyakitin Lo"

Aku hanya memberi jempol sebagai balasan.

" Zel!! Itu Justin" Keisya menunjuk Justin yang baru saja masuk.

Justin baru saja datang, setelah perjalanan panjangnya. Dapat kulihat dari wajahnya kalau dia lelah, tapi dia tetap semangat melakukan pertandingan.

Pertandingan berjalan dengan sengit. Para pemain bermain dengan sangat ketat dan berani. Kemenangan 1-0 oleh Indonesia membuat Australia frustasi.

" Horeeee!! Menang!!" Keisya melompat-lompat seusai peluit panjang dari wasit.

Yel-yel dikumandangkan oleh supporter Indonesia. Para pemain bertepuk tangan dan mengucap syukur. Coach dan staff saling berpelukan.

" INDONESIA!!" teriak Beatrice seraya memeluk Ivar.

KESEL BOLEH GA SIH????
AKHHH TAMBAH GA MOOD!!

Setelah memeluk Ivar, Beatrice memeluk mama Ivar. Aku dan Keisya memutar bola mata kami. Tiba-tiba, Ivar memelukku.

" Kita menang" ucapnya senang.

" Iyaa, congrat!! Semangat buat match nextnya" ucapku membalas pelukannya.

" Aku turun ke bawah ya sayang. Mau nyamperin yang lain sama Sananta"

" Ok" balasku.

Ivar dan Sananta turun ke lapangan menghampiri teman-teman mereka. Mereka saling berpelukan dan berfoto bersama. Setelah itu, mereka masuk ke changing room.

" Kita balik hotel aja" ucao Keisya.

" Iyaa, males juga lihat muka tuh cewe " balasku.

Aku dan Keisya pamit pada mama Ivar dan Beatrice.

" Ih kok kalian pulang si? Masa kalian tega ninggalin pacar kalian. Kayak aku gini lho, nunggu sampai akhir" balas Beatrice.

HEH?!!!
GUE MO BALIK TUH YA GARA GARA LO...
LAGIAN IVAR PALING NTAR BALIK SAMA YANG LAIN...

°°°°

" Masuk aja Tin, ga dikunci" teriakku dari dalam.

Setelah pertandingan, Keisya meminta Justin untuk datang ke kamar kami. Dia ingin membuat sebuah rencana.

" Ada apa?" Tanya Justin seraya menutup pintu.

" Duduk duduk" ucap Keisya.

Justin duduk di kursi, sedangkan aku dan Keisya duduk di atas kasur.

" Jadi, aku punya sebuah rencana buat kalian" ucap Keisya.

" Apakah ini karena Beatrice?" tebak Justin.

Aku dan Keisya mengangguk.

" Coba kalian hangout bersama" ide Keisya.

" Ga gitu dong, nanti Justin sama Ivar tonjok tonjokan" ucapku.

" Gapapa, Justin yang bakal menang. Muka preman gitu" ceplos Keisya yang hanya di balas tawa Justin..

" Udahlah, mau yaa kalian"

" Aku sih ok ok aja, buat ngasih pelajaran ke Ivar" ucap Justin.

" Terus nanti kalian berantem" ucapku.

" Engga akan, my Ex" ucap Justin.

" Ga yakin"

" I'm not that bad,bro"

" I know" balasku.

" Ivar harus dibuat sadar kalo dia beruntung banget dapetin kamu" ucap Justin yang membuat Keisya tersenyum-senyum.

" Berarti kamu beruntung pernah pacaran sama Hazel, Tin?"

" Tentu saja, sayangnya kami bersama di waktu yang salah" ucap Justin dengan wajah sedih.

" Ih jangan sedih. Walaupun kita udah putus, tapi lihat, kita ga pernah canggung dan selalu membantu kan?" Ucapku mengelus punggung Justin.

Boleh ga sih aku balik ke Justin aja?. Aku beruntung memilikinya. Sangat. Tapi kami bersama di waktu yang salah, seperti kata Justin.

" Boleh ga sih gue dukung kalian balikan aja? Capek gue liat Ivar Mulu" ucap Keisya.

" If I have the opportunity I will use it." ucap Justin seraya menatapku..

" Semoga ada ya Tin" ucap Keisya.

" So? Jadi kita kasih oelajaran ke Beatrice dan Ivar?"

Aku dan Keisya mengangguk.

" Ok deh, kabari aja kalau sudah waktunya" ucap Justin.

--------
Note :
Hii guys...
Aku belum bisa update banyak karena lagi mules. Semoga hari Minggu besok dan Senin aku bisa up lagi yaaa...
See next chapter🩷🤍

Oh ya kalau kalian ada ide mo dilanjut gimana, boleh lho kalian ketik di kometar. Aku bakal tampung dan berusaha mewujudkannya 🩷🩷

JENNER'S GIRLМесто, где живут истории. Откройте их для себя