BAB 20 || MAMA JUGA?

2K 143 18
                                    

" kamu masih sayang sama dia?" Tebakku.

Ivar tidak menjawab. Dia menghindari tatapanku.

" Ih kenapa sih ngehindar kayak gitu. Liat mata aku. Bilang sejujurnya, aku ga akan marah" ucapku.

Ivar diam. Perlahan matanya menatapku.

" Iya..."

Seakan di sambar petir, hatiku sakit mendengar pengakuannya. Perih. Tapi aku harus tetap menggunakan logikaku.

" Thanks kamu udah mau jujur" ucapku.

Ivar buru- buru berdiri dan berpindah duduk di sebelahku. Dia mengambil tangan kiriku dan menggenggamnya. Dia tidak mengatakan apapun. Hanya matanya yang menatapku.

" Kenapa?" aku bingung.

" Jangan marah"

" Siapa yang marah astaga, aku cuma bilang makasih aja di bilang marah" .

" Maar de blik op je gezicht ziet eruit alsof je boos gaat worden.( tapi raut wajahmu seperti akan marah)"

Aku tertawa.

" Aku ga marah Ivar karena kamu udah jujur" aku menepuk genggamannya dengan tangan kananku.

" Tapi aku tadi meluk dia"

HADEH RIBET...
NIH ANAK KENAPA JADI GINI...

" Terus kenapa kalau kamu meluk dia? Bukan berarti kamu selingkuh kan?" ucapku dengan santai.

" Aku tidak akan melakukan itu"

Aku tersenyum, " jangan ngomong doang, tapi lakukan"

Ivar mengangguk.

" Good boy" aku membuka lenganku.

Ivar menghambur ke pelukanku. Aku mengelus kepalanya. Tak Ivar sadari, sebenarnya aku takut dia akan kembali ke Beatrice. Perkataannya sama sekali tidak membuatku tenang.

°°°

" Goedemorgen sayang" ucap sebuah suara yang membuatku menarik selimut menutupi kepalaku.

KEISYAAAAA!!!
NGAPAIN SIH LO IZININ DIA MASUK...
GUE BARU BANGET BANGUN ASTAGA!!..

"KALIAN DAH JADIAN?!!! DEMI?!! HAZEL KENAPA LO GA CERITA KE GUE!!" Keisya menarik selimutku, membuat aku terekspos.

" Heb je het Keisya niet verteld, lieverd ( kamu tidak memberitahu Keisya, sayang)?" Ivar mengelus kepalaku.

" AKHHH!! RAFA MANA RAFA!! I NEED RAFA!!" ucap Keisya.

" Hahahaa... Dia sedang latihan"

" Oh iya... Kamu ga ikut yang match lawan Australia ya?"

Ivar membalas dengan mengangguk, " tapi tenang, Justin bakalan Dateng"

" OH YA?!! wah bakalan seru nih"

Ivar mengangguk setuju.

" Sayang, bangun dong... Kebo banget. Olahraga yuk" ucap Ivar.

" Ga, males. Capek " balasku tanpa membuka mata.

" Ntar lemaknya tambah banyak lho. Nanti kamu ngeluh ngeluh "

Aku membuka mataku dan menatapnya tajam, " emang kenaoa kalo aku gendutan?!! Kamu malu punya pacar gendut?!!! Ya udah sana sama Beatrice. "

ADUHHHH!!...
SUKA BANGET CEPLAS CEPLOS SIH ...

Sayang, bukan gitu maksud aku"

" Hmm.. ok. Ya udah ayo olahraga. Mau ngapain? Nge-gym atau berenang?"

" Kalau kamu lagi males, ga usah aja..."

" Ah, ayo... Nge gym aja"

Aku bangun dari kasur dan mengambil baju olahragaku. Lalu berganti di kamar mandi.

" Ayo" ucapku selesai berganti.

Ivar berdiri dan mengikutiku ke pintu.

" Titip salam buat mas pacar ya" ucap Keisya.

Aku mengangkat tanganku dan memberi jempol sebagai jawaban. Lalu aku keluar dari kamar bersama Ivar. Kami menuju Gym yang ternyata sepi. Aku hanya melakukan treadmill, sedangkan Ivar melakukan segalanya. Treadmill, push up, angkat beban, dan lain- lain.

°°°°

Selesai nge-gym, kami pergi ke dining room untuk sarapan. Kebetulan kami bertemu dengan anak-anak timnas, coach dan staff. Mereka juga sedang sarapan.

" Woy Ivar!!" teriak Marselino.

Ivar mendekati Marsel, aku mengikuti di belakang. I Ar digoda oleh teman temannya.

" Udah jadian nih" goda Sananta.

" She's pretty" ucap Ferrari.

"  Kalau di jadiin sinetron judulnya bisa pacarku adalah orang yang menemukan dompetku" ucap Arhan.

Semua tertawa mendengar ucapan Arhan. Mereka tahu kejadian malam itu. Kejadian yang mempertemukan dan mendekatkan kami.

" Ivar... Itu mamamu bukan? Dia sama... Beatrice?" Rafa menunjuk dua orang perempuan yang baru saja masuk.

Kami semua menoleh. Benar saja, mama Ivar datang bersama Beatrice.

HAH?
BEATRICE NGINEP DI HOTEL INI??
TERUS KENAPA AKU GA TAU KALAU MAMA IVAR BAKAL DATENG?...

" Ma?" Ivar menghampiri mamanya.

Mereka berpelukan.

" Akhirnya mama ketemu kamu. Mama pengen banget ketemu kamu sejak kejadian match lalu" ucap mama Ivar seraya mengelus wajah anaknya itu.

" He's ok, ma" ucap Beatrice.

HAHAHA...
BEATRICE MANGGIL MAMA JUGA...

" Hi.. ms. Jenner" sapaku.

Mama Ivar menatapku lalu memelukku, " kenapa manggil ms. Jenner lagi? Panggil mama sayang"

Aku tersenyum dan mengangguk, " iya ma... Suka ga sadar hahaha"

" Hazel ini Beatrice" mama Ivar memperkenalkan Beatrice.

" Iya ma, kemarin udah ketemu" ucapku.

" Oh ya? Kalian ngobrol ga?"

" Iya ma, kami ngobrol" balas Beatrice.

Mama Ivar menggenggam tanganku.

" Kamu gapapa?" tanya mama Ivar.

" I'm oke ma, kenaoa emangnya?"

" Kamu tahu maksud mama"

GA MA...
GA BAIK BAIK AJA...
TAPI GA BISA NGAPA NGAPAIN...

JENNER'S GIRLWhere stories live. Discover now