BAB 6 || ENEMY TO LOVER ?

2K 123 0
                                    

Ivar benar benar membawaku ke hotel. Dia langsung memesan kamar untukku. Lalu menemaniku mencari kamarku.

" Kenapa ga masuk?"tanyanya yang melihatku hanya berdiri di depan pintu.

" Takut sendirian"

" Kamu takut sendirian tidur di kamar hotel?"

Aku mengangguk. Aku belum pernah tidur sendirian di kamar hotel. Membayangkannya saja sudah membuatku takut.

" Mau aku temani?" ucapnya.

" Ga"

" Ayo"

" Ayo apa?"

" Ayo masuk"

" Ngapain?"

" Ya masuklah"

" Ya kamu ga usah ikut masuklah" ucapku.

" Katanya tadi takut"

" Ya tapi ga kamu juga dong yang masuk. Dimana harga diriku"

" Di Belanda biasa kok"

Aku menoyor kepalanya.

" Ini di Indo, bukan di Belanda. Beda" ucapku.

" Ya ga usah noyor segala, sakit"

" Biar otak Lo balik" balasku.

Akhirnya kuputuskan menelepon Keisya. Kebetulan gadis itu sedang berada di dekat hotel. Lebih tepat di sebuah cafe dekat hotel.

" Udah sana balik ke kamar kamu, aku sudah menelepon Keisya"

" Tidak mau" balasnya.

INI ORANG NAPA SIH?!!

" Balik ga?" Kesalku.

Dia menggeleng.

" Balik"

" Tidak"

" Ih balik aja, Keisya ntar lagi juga dateng "

" Aku tunggu sampai Keisya"

" AKHH... Terserah deh"

Aku berdiri bersandar di tembok seraya melipat tanganku di dada. Wajahku sudah ku tekuk. Aku kesal Ivar tidak mau balik ke kamarnya. Aku tau aku aneh. TAPI AKU HANYA TIDAK MAU ADA YABG MELIHAT KAMI HANYA BERDUAAN DI DEPAN KAMAR. NANTI ADA RUMOR ANEH-ANEH LAGI.

" Hazel... Ivar..." sebuah suara membuatku lega.

Keisya akhirnya datang. Dia terlihat terkejut. Mungkin karena dia tidak menyangka akan ada Ivar.

" Kenapa ga masuk?" tanyanya.

" Tuh, ntar kalo gue masuk dia ikut masuk" ucapku pada Keisya.

" Ya udahlah biarin aja" ucap Keisya.

" Ntar kalo ada rumor ' Ivar check in sama seorang perempuan' gimana? Gue yang kena"

" Ya gapapa dong, ganteng lho Ivar" bisik Keisya seraya melirik Ivar.

"Ekhemm..." Ivar bersuara.

" Besok aku flight, anterin ke bandara ya" tambahnya.

" Ga mau, mandiri" balasku.

Keisya mencubit pinggangku, " heh ga boleh gitu, kualat ntar "

" Gue males rame-rame di bandara" balasku.

" Tenang, kamu bakal aman Hazel" ucap Ivar.

" Ga mau ah, aku sibuk"

" Dia mau kok Ivar, cuma butuh paksaan dikit " ucap Keisya.

Ivar berjalan mendekatiku. Dia tersenyum kepadaku, lalu menatap Keisya.

" Keisya, aku buat kamu dan Rafael dekat jika kamu berhasil membuat Hazel mengantarku ke bandara besok" ucap Ivar.

Ivar pasti tahu titik kelemahan Keisya. Ya, Rafael. Keisya adalah penggemar berat Rafael hampir satu tahunan ini. Rafael jugalah yang membuat Keisya menjomblo, karena Keisya jadi tidak tertarik pada cowok-cowok selain Rafael.

" Deal" ucap Keisya.

TUH KAN....

" Hazel teman dekat aku yang paling baik, paling cantik, cerdas, beretika, famous, suka bola, love hate ke Ivar, suka masak, bisnisnya sukses, besok anterin Ivar ke bandara ya, ok?" ucap Keisya dengan senyuman anehnya.

" Yang ketujuh ilangin" ucapku.

" Yang ketujuh apa emangnya?"

" Love hate...siapa yang love hate sih? Hate doang keknya, maksa Mulu anaknya"

" Tapi Lo sayang dia kan?" Ledek Keisya.

Aku menoyor kepalanya.

" Baru juga ketemu beberapa hari, masa secepat itu perasaan cinta muncul. Gue mah benci Mulu sama dia, ngeselin anaknya"

" Waduh, ini sih bisa jadi enemy to lover"

" Dasar author, kayaknya kerjaan Lo bikin hidup Lo makin aneh deh Kei. Ini dunia nyata, bukan dunia POV yang Lo buat "

" Ga usah bawa bawa kerjaan gue ya... Gue berhasil jadi author yang baik. Ga kayak Lo, followers dikit, ga pernah ada yang komen lagi"

" Iri bilang sis"

" Ga biasa aja, gue punya bisnis yang lebih sukses daripada bisnis cookies Lo itu" balasku.

" Kit hati gue dengernya"

" Alay"

Aku dan Keisya saling berdebat tanpa ingat kalau di depan kami ada Ivar yang hanya diam. Matanya sejak tadi bergerak melihat aku dan Keisya secara bergantian saat kami bicara.

" Ekhmm... So?" Ivar memutus perdebatan kami.

" APA!!" ucapku dan Keisya bersamaan, bahkan melihat Ivar bersamaan pula.

" Sorry..." Ivar terkejut.

" Dia bakal nganterin kamu" ucap Keisya.

" Ga, gue sibuk"

" Dateng Napa sih? Nganter doang "

" Sibuk"

" Lo masa tega sama gue sih? Ivar mau deketin gue sama Rafael. Kesempatan tidak datang dua kali sayang"

" Ini untung di Lo, rugi di gue" balasku.

" Rugi apa sih? Ivar ganteng, baik, kaya, terkenal lagi. Apa ruginya di Lo?"

GA ADA SIH SEBENERNYA...

" BANYAK!!"

" Lo mau ga mau besok gue paksa Lo nganter dia, kalo perlu gue iket Lo supaya Lo ga kabur" ucap Keisya.

" Waar hebben ze ruzie over ( mereka memperdebatkan apa sih)?"  Batin Ivar.

JENNER'S GIRLWhere stories live. Discover now