46. IGNITES >> Kejujuran Yang Menyakitkan<<

Start from the beginning
                                    

"Mana ada cewek umur 16 tahun udah punya tanda pengenal? Bukannya kamu pernah tanya kenapa aku udah punya kartu tanda penduduk? Saat itu aku jawab apa?"

"Kamu bilang biar kamu dikira legal buat buka kelas di sini, kan?"

"Dan dengan bodohnya kamu percaya gitu aja?" Aira berdecih sinis. Jaglion tampak sangat bodoh di depannya saat ini.

"Mau tau sebuah kebenaran yang menyakitkan? Atau kamu mau tau segala yang menyakitkan yang aku sembunyikan selama ini?"

Jaglion meraih tangan Aira, mencoba meredam emosi gadis itu. Dia pikir Aira marah karena hubungannya dengan Wilona terbongkar. Jadi dia masih mencoba menenangkan gadis itu dengan cara seperti biasa.

"Aku tau kamu marah sama aku. Tapi aku nggak tau maksud semua perkataan kamu. Aku jadi bingung sendiri."

Aira menepis tangan Jaglion dengan marah.

"2 bulan lalu Candra meninggal dan kamu nggak kasih tau aku tentang itu. Kamu pikir aku nggak tau tentang teman kamu itu?"

Jaglion terlihat semakin kaget. Darimana Aira tahu Candra? Selama ini dia hanya mengenalkan Hery dan Raga sebagai sahabatnya, kan?

"Kamu tau Candra meninggal bukan karena kecelakaan biasa."

Pemuda itu kini berdiri. Kenapa Aira bisa tahu Candra meninggal karena kecelakaan.

"Wilona ngomong apa aja sama kamu?"

"Kamu pikir aku tau ini dari Wilona?" Aira tertawa, namun tanpa suara. Tawa yang meremehkan Jaglion.

"Aku," Aira tersenyum sinis. "Aku yang bunuh dia."

"Ra?" Jaglion tiba-tiba lupa kalau Aira tak bisa mendengar. "Kamu ngomong apa sih?"

"Sekarang target aku adalah kamu!"

"Target apa sih, Ra?" Pemuda itu kembali mencoba meraih tangan Aira. "Aku tau kamu marah—"

Aira kembali menepis tangan pemuda itu.

"Aku nggak pernah sayang sama kamu. Aku nggak pernah butuh kamu," kata Aira. Wajahnya terlihat serius, tanpa air mata sedikitpun.

"Ra?"

"Semua yang aku lakuin cuma pura-pura. Aku lakuin itu biar tetap hidup dengan aman dan nyaman."

"Kamu pikir aku selemah itu? Aira seperti apa yang kamu kira? Aku bahkan lebih kuat dari yang kamu duga."

"Aku di sini buat hancurin kamu dan keluarga besar kamu. Aku di sini buat bikin kamu lupa caranya pulang."

"Aku bukan Aira yang kamu kenal."

Jaglion menggeleng pelan. "Its a beautiful lie. Aku nggak akan percaya."

"Kamu pikir selama ini aku hidup karena kamu? Bukan! Aku hidup karena mereka. Sebagai imbalannya aku harus hancurin kamu."

"Penyebab hidup aku kayak gini juga keluarga kamu. Jadi aku nggak akan segan buat hancurin hidup kamu, seperti mereka hancurin hidup aku."

"Jangan lupa, Jaglion. Kamu yang bikin aku berada di posisi ini."

"Ra—"

"Wilona tau semua rencana aku. Sekarang semuanya hancur gara-gara dia."

"Kamu bisa selamat sekarang. Pergi sebelum semuanya terlambat. Aku nggak akan kasih kesempatan kedua. Aku masih berbaik hati buat lepasin kamu."

"Pergi, jangan pernah muncul di depan aku lagi kalo kamu masih mau hidup dengan aman."

IGNITES Where stories live. Discover now