4. Curhat disepertiga malam.

51 7 0
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Happy reading!

“Jika yang baik pergi, maka akan diganti dengan yang lebih terbaik.”
-Lauhul Mahfudz.

“Aku mencoba untuk mengobati luka hatiku dengan datang kepada Allah. Aku mencoba untuk sembuh bersama dengan Allah, bukan dengan orang baru.”
-Aziza putri syahzeta.








Alarm ponsel berbunyi begitu nyaring. Seorang gadis dengan balutan piyama berwarna hitam motif awan langsung terbangun dari tidurnya kala mendengar suara alarm ponselnya berbunyi. Zeze langsung mematikannya. Ia berjalan di tengahnya kegelapan. Menyalakan lampu kamarnya. Seketika kedua matanya menyipit.

Zeze menatap jam dinding yang menunjukkan pukul dua lebih tiga puluh. Dini hari gadis itu memutuskan untuk mandi sesudah haid.

Bismillahirrahmanirrahim.” Ucapnya sebelum masuk ke dalam kamar mandi.

Zeze mulai membaca do'a masuk kamar mandi.

Allahumma inni a'uudzubika minal khubutsi wal khabaaitsi.” Kaki kirinya masuk ke kamar mandi terlebih dahulu, baru kemudian kaki kanannya.

Zeze mengeringkan rambutnya menggunakan handuk. Gadis itu menyisir rambutnya sambil mengaca di kaca cermin. Setelah selesai menyisir rambutnya, Zeze mengambil ciputnya lalu memakainya.

Gadis berusia tujuh belas tahun itu mulai melaksanakan sholat malam.

Assalamualaikum warahmatullah.” Salam terakhirnya dengan kepala menengok ke kiri.

Astagfirullahaladzim...

Astagfirullahaladzim...

Astagfirullahaladzim...

Zeze beristighfar tiga kali sehabis selesai sholat. Membaca Istighfar sehabis sholat itu di sunnahkan bahkan di anjurkan. Karena dulu Rasulullah selesai sholat juga membaca Istighfar.

Allahumma antas salaam wa minka salaam taabarokta yaa dzal jaalali wal ikroom.” Gadis itu mulai berdzikir kepada Allah.

Beberapa kalimat dzikir yang di ucapkan Zeze sesuai dengan yang di lakukan oleh Rasulullah.

Biasanya Rasulullah Saw jika selesai shalat, beliau (membaca) istighfar sebanyak 3 kali kemudian membaca doa: Allahumma antas salaam wa minka salaam taabarokta yaa dzal jaalali wal ikroom.”

Perlahan kedua matanya tertutup. Bayangan kemarin siang waktu di sekolah saat dirinya melihat sorotan Instagram-nya Nuha kembali terlintas di ingatannya. Dadanya mulai terasa sesak. Kedua tangannya mengepal. Semakin sesak dadanya, semakin kuat kepalannya.

Tak bisa di cegah, air matanya luluh begitu saja.

“Sakit, ya Allah.” Ucapnya lirih.

Air matanya semakin turun dengan deras.

“Aku tau ini salahku, karena terlalu berharap kepada salah satu Ciptaan-mu. Tapi kenapa rasanya sesakit ini?”

Lauhul Mahfudz Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin