14

210 15 5
                                    

Happy reading


Kini Cakra sedang berada di kamarnya serba serbi abu itu. ia menatap ke langit langit kamar yang berwarna putih.

Diujung bibir lelaki itu ada luka lebam yang sudah di obati oleh Galin saat mereka di sekolah. Ujung bibir itu tertarik walaupun ada sakit yang menjalar. tapi ia biarkan itu.

Brak

Pintu terbuka menampilkan seorang perempuan yang terlihat sedang marah kepadanya. Cakra memijat pelipisnya, ia lupa mengunci pintu.

Terpampang lah perempuan dengan baju tidurnya dan boneka kambingnya yang berwarna hitam. "WOI CAKRANJING LO GA KANGEN GUE APA?!" Teriaknya membuat Cakra menutup kupingnya.

Perempuan itu mengambil ancang ancang untuk lari dan lompat ke atas kasur. namun setengah jalan justru di lempar bantal oleh Cakra. membuat langkah gadis itu terhenti dan sedikit goyah.

"Maju selangkah, gua pecahin perawanan lo!" Tajam Cakra menatap nyalang. sebenarnya ogah juga sih dia sama tu cewek.

"AAAA MAU DONG" Teriaknya histeris sambil terus jalan selangkah demi selangkah.

"Diem! atau gua patahin leher lo?" Ancam Cakra membuat gadis itu merengut kesal.

Tapi tetap saja gadis itu melangkah dan duduk di ujung tempat tidur. "ada orang di bawah cak, gatau siapa, laki, manis bangettt!! buat gua yakk??!!" ia menatap binar ke arah Cakra.

Mendengar itu Cakra langsung bergegas kebawah. Ia berfikir kalau itu adalah Galin, pacarnya. Namun saat di bawah betapa kesalnya ia saat melihat Adi tengah duduk seperti di warkop, nyemil dan nonton tv.

Cakra memutar bola mata malas. Tiba tiba si gadis itu ada di belakangnya. Saat Cakra memutar badannya. Alangkah kagetnya melihat si gadis di depan matanya.

"Asu lo Anabel!" Kaget Cakra mendorong wajah perempuan yang tak jauh tinggi darinya.

Memang namanya Abel Rabella, sepupu Cakra yang dari Amerika itu mengunjunginya. Rambutnya panjang. Tinggi badannya 170

"apasih cakar ayam" cibir balik Abel.

Cakra memutar bola matanya malas. Dan masuk ke dalam kamarnya lagi. "Woi setan!! ini temen lo gimana goblok? mau gue usir aja nih?!" Tanya Abel sedikit berteriak sambil menggedor gedor pintu kamar Cakra.

Saat Abel berbalik ia kaget karena ada Adi yang di belakangnya. "Mana Cakra? gamau ketemu galin? padahal udah jauh jauh gue-"

"BILANG BENTAR GITU!" Teriak Cakra dari dalam.

Mau Abel ataupun Adi memutar bola matanya malas. "giliran ayank aja cepet" cibir Abel menendang pintu Cakra.

Mereka pun turun kebawah. Tak lama Cakra menyusul sudah rapih plus wangi.

"mana galinnya- LO BERDUA BOHONG SAMA GUE YA ANJING?!" Sentak Cakra menatap sekelilingnya.

Adi dan Abel tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Cakra. Mereka pun bertos ria sedangkan Cakra udah asem disana.

"ngapain teriak teriak sih?" Ucap seseorang dan Cakra langsung menoleh mendapati seorang yang ia cari cari. "Bel! makasi ya toilet nya" Ucap manis Galin sambil tersenyum.

Cakra langsung berjalan mendekati Galin dan merengkuh tubuh lelaki manis itu. "Wow!" Pekik Abel menutup matanya dengan di sela sela jari manis dan tengahnya ia buka untuk melihat langsung.

"Jangan lihat!" Ucap Adi menutup mulutnya.

"Mata lu pindah ke mulut di??" Tanya Abel.

Adi hanya diam. Galin yang malu di tonton pun langsung mendorong tubuh Cakra. "Kangenn alinn..." rengek Cakra ia berlutut dan memeluk pinggang Galin dan menduselkan wajahnya di perut rata Galin.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 25 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CAKRA untuk GALIN | BLLOKALWhere stories live. Discover now