O7

199 18 3
                                    

Habis Dejavu, malah kesetel lagi Dejavu jir lah. . .

° Happy reading !



Disini lah, di basecamp tempat mereka berkumpul, sebuah rumah gubuk yang terlihat dari luar tampak seperti kandang yang kotor namun dengan dalam yang indah. Di dalam sana justru terlihat mahal, dengan beberapa barang yang terlihat berharga. Alasan mereka membuat ini adalah karena rumah yang terlihat jelek, kumuh akan di segani orang dan tak akan ada yang ingin memasuki. Namun di dala rumah itu terlihat sangat mewah yang siapapun akan menatap lamat dan betah disana.

‘ CAKRAWALA ’

Bendera besar berwarna hitam, di selingi dengan gambar elang dan beberapa warna cahaya ungu di bendera itu. Bendera yang di buat sedemikian mungkin dan sangat hati hati, logo, pewarnaan serta tulisan yang rapih.

Mereka sedang duduk di sofa panjang dan ada beberapa yang di bawah. Dengan makanan dan minuman tertata di atas meja bundar kaca dengan alasan putih di sana.

"Kemarin ada yang coba buat nyelakain gua" Celetuk sang ketua Cakrawala.

Yang lain mengalihkan atensinya walaupun sedang bermain game sekalipun. Netra elang sang ketua menatap satu persatu wajah serius teman temannya.

"Siapa?" Pertanyaan bodoh yang terlontar dari bibir yang terlihat ada bekas memar di ujungnya. Seseorang dengan kepribadian cueknya itu.

Bahu Cakra naik, menandakan bahwa lelaki itu sama tak tau juga. "Muka lu bonyok kenapa?" Tanya Cakra melihat beberapa lebam di wajah Aldi.

"Bokap" Jawab singkat. Dan lanjutkan dengan scroll aplikasi bernama IGe.

Cakra hanya memangut mangut mengerti. Tak lagi bertanya sampai jauh. Karena ia cukup mengenal watak anggotanya itu.

"Dimana kra, kejadiannya?" Tanya Angkasa. Tangan lincah lelaki itu mulai mengotak Atik laptop komputer di atas pahanya.

Ia tau apa yang di lakukan oleh wakilnya itu. "Toilet kelas 10 yang ada di belakang kantin" Cakra memberi tahu tempat kejadian itu. "Sempet gua hajar di tempat" Cakra menceritakan sedikit dengan mata yang melirik ke arah sebelahnya.

Angkasa mengangguk. Ia mulai meretas situs yang terhubung langsung dengan cctv di sekolahnya itu yang mengarah ke toilet kelas 10 dan juga menghadap langsung ke kantin. Dahinya mengernyit tatkala melihat cctv itu terlihat banyak sekali murid murid yang berlalu lalang. Yang berkemungkinan menutupi kejanggalan di sana.

"Timingnya pas gua lagi nyari Galin, lebih tepatnya setelah bel berbunyi beberapa menit yang lalu" Clue yang di berikan Cakra langsung di serap Angkasa dan memudahkan dirinya mulai memindahkan ke waktu sebelum bel istirahat selesai.

Mata Angkasa melotot melihat ada satu orang yang seperti ikut masuk kedalam toilet saat Galin disana beberapa menit setelahnya. Buru buru Angkasa menpause. "Ini dia?!" Sontak Angkasa berteriak sedikit keras dan menunjuk nunjuk ke arah komputernya. Semuanya pun langsung mulai mendekati Angkasa untuk melihat ke komputernya.

"Ck! pake topeng lagi, jaket, ebusett kaga ketahuan pak hamik apa ya?" Celoteh Adi saat melihat itu. Agak jelek memang resolusi kamera itu.

"Dia tau kalau ada cctv" Celetuk Aldi membuat yang lain menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan Aldi barusan.

Setelah itu mereka pun diam dan kembali ke tempat masing masing.

"Liat nanti kalau dia nyerang lagi langsung kita urus" Kata sang ketua dan di angguki yang lainnya.

CAKRA untuk GALIN | BLLOKALNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ