O8

231 20 9
                                    

Jancok Cok, ini lebaran kayak bJir banget jir, udah dapet capeknya doang, tehaer kaga, trus gua udh nulis ni bab 8 malah ke hapus, ga jadi pergi kunjungan ke nenek, temen gua pada sakit semua, kaga bisa ngumpul, AH SIAL BETUL AKU CUK

JE*MB*UT !!!

Happy reading

Singkat nya, Cakra dan Galin sudah berada di depan gramed. Cakra menyuruh Galin untuk menunggunya di depan, sedangkan dirinya akan memarkirkan dahulu motor Vario kesayangannya itu. Setelah memarkirkan dirinya langsung berlari tergesa gesa, takut Galin hilang, atau marah gegara kelamaan. Tapi justru dari kejauhan yang dilihat Cakra, Galin lagi ngobrol sama seseorang membuat dahinya mengernyit. Karena sadar bahwa lelaki yang di ajak ngobrol Galin itu tak asing di matanya.

Bagaimana ya, Cakra itu banyak musuhnya, Cakra ga suka bermusuhan tapi musuh musuhnya malah memutuskan tali silaturahmi sama dirinya. Yasudah, itu kemauan mereka.

Saat sudah dekat. Cakra langsung menarik tangan Galin ke belakang karena sadar akan siapa yang di ajak ngobrol nya.

"Loh Cakra?? Apa kabar bro? Lu kenal sama si manis itu?" Tanya lelaki itu yang di ketahui bernama Mars. Dengan nada angkuh dan merendahkan.

Tangan Mars mengapung di udara ingin berjabat tangan mungkin. Tetapi tak kunjung di balas oleh Cakra. "Mau apa lu?" Tajam Cakra setajam silet.

Mars terkekeh. "Gua cuma mau kenalan sama si lucu itu yang di belakang lu", Ujar Mars seperti mengompori Cakra.

Cakra menatap tajam. "gak penting" Ketus Cakra dan menarik Galin agar menjauh dari sana.

Seputar Mars, atau Marsujidane Petrusanca. Mars itu musuh Cakra. Bukan musuh, tetapi memang Mars yang memutuskan tali perdamai mereka. Bukan kemauan Cakra, di ulangi, bahwa lelaki itu tak suka bermusuhan. Namun Mars yang merupakan ketua Matheus yang menaungi anak dari sekolah SMAN Plus, Mars juga bersekolah disana. Sekolah mereka tak jauh, hanya perbedaan tempat yang tak jauh, seperti sangat bermusuhan dengan saling bersaing. Padahal cukup buktikan dengan prestasi saja memang tak mampu? Entahlah apa salah Cakra kepada Mars sampai sampai anak itu sang benci Mars dan mungkin ada niatan membunuh ?. Who's know, menurut sudut pandang Cakra, Mars hanya iri atau dengki padanya. Karena dirinya tidak merasa ada kesalahan pribadi kepada Mars atau kesalahan anak anak Cakrawala. Dan pertikaian itu di mulai dengan Cakrawala yang baru di pegang oleh Cakra, dan hanya angkatan mereka saja. Padahal angkatan sebelumnya itu baik baik saja, tidak ada pertikaian, tidak ada perselisihan dan sebagainya. Galih, alumni pw juga kebingungan, padahal sama anak anak alumni plus baik baik saja. Angkatan sman plus seperti nya mencari musuh untuk menandingi, entah haus validasi atau keinginan untuk menjadi yang tertinggi. Bahkan alumni alumni dari pw maupun plus sudah mencoba mengakurkan mereka tapi tidak berhasil, akhirnya menyerah dan segan untuk mencampuri urusan anak anak yang pikirannya masih bocah itu.

Balik ke dua bocah, Cakr menarik lengan Galin sampai ke pojok ruangan. Galin sedari tadi mengaduh sakit dan meminta melepaskan. Seakan tuli, Cakra melanjutkan jalannya. Bahkan tak sedikit orang yang berada di sana melirik ke arah dua orang itu.

"lepas Cakra!!!" Kesalnya dengan suara yang meninggi.

Sontak Cakra berhenti dan menatap ke arah Galin. Jari telunjuk berada di depan bibir Galin. "Ssttt... Jangan berisik ntar orang ngira gua yang iya iya lagi" Ucap Cakra, justru Galin yang kesal itu memelintir jarinya.

"bodo amat! lagian lu kenapa sih?! orang baik begitu, bukannya di sambut baik, malah kasar!" Tukas kesal Galin. Mengingat bagaimana reaksi Cakra tadi saat Galin sehabis kenalan.

CAKRA untuk GALIN | BLLOKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang