20. Nostalgia🗻

185 19 3
                                    

.
.
.
.
.


Wang Yibo dianugerahi ingatan yang sempurna, sehingga kisah itu mengalir secara lugas dan terperinci. Kisah menyedihkan yang sebagian kecilnya tidak sengaja aku lupakan. Jika ditarik kembali ke waktu itu, aku seharusnya masih bisa berusaha lebih keras untuk Mian-Mian, membujuk Nyonya Yu bagaimanapun caranya untuk membawanya ke Lianhua Wu. Tapi aku terlalu naif. Kalau saja Lan XiChen berseberangan denganku, nasib Mian-Mian sudah tentu tidak akan baik.

Tapi beruntung, sungguh beruntung. Mian-Mian dalam naungan dewa, dan dewa mengulurkan tangan Lan XiChen untuknya, kemudian menempatkan gadis itu di sekeping tanah surga.

Diam-diam aku tertawa miris, mencela Xiao Zhan kecil di masa lalu. Aku ingat Mian-Mian pernah berkata bahwa Wei WuXian sudah menyelamatkannya dari nasib buruk. Bagaimana mungkin dia bisa berkata bahwa seorang Wei WuXian yang membela neneknya dan berdebat dengan orang-orang Jin Ling Tai adalah seseorang bermasalah dan tidak cocok untuk Lan WangJi?

Xiao Zhan kecil benar-benar bodoh, dan dia tidak mengerti bahwa Lan WangJi-nya yang tercinta akan selalu memilih bersama Wei WuXian apapun yang terjadi.

Malam semakin redup, dan cahaya bulan purnama sesekali hilang-timbul saat awan gelap melintas di antaranya. Wang Yibo di hadapanku menunjukkan kebingungan di wajah lembutnya saat melihatku tertawa, "Kenapa tertawa?"

Aku menepuk dua pipinya yang dingin, "Hanya teringat sesuatu."

Pada saat ini aku merasakan ada tautan jemari yang begitu hangat di belakang punggungku, lalu tubuhku terangkat dengan lembut ke pangkuannya. Aku tersenyum mengetahui Lan Zhan masih ingat melakukan ini. Dulu, aku selalu berada di pangkuannya pada malam-malam sunyi yang hangat di teras Jingshi, bercerita tentang monster atau mayat berjalan yang baru saja kami habisi dalam perburuan malam, lalu setelahnya tertidur dengan berpelukan di ranjang.

Lan Zhan selalu penuh kejutan. Aku tidak bisa tidak senang ketika memikirkannya. Siapa yang mengira kalau laki-laki yang bahkan tidak menyapaku di depan gerbang Jin Ling Tai diam-diam memperhatikanku.

"Lan Zhan oh Lan Zhan. Beritahu aku, sebenarnya apa yang ada di pikiranmu saat itu? Tugasmu seharusnya menyelamatkan Mian-Mian, bukanya jatuh cinta padaku."

Wang Yibo sedikit menyingkirkan rambut di dahiku, mengusap pipiku sekali. "Kau selalu berdiri di sisi yang benar meskipun seluruh dunia menentangmu. Aku tidak bisa tidak memikirkanmu."

"Aku hanya melakukan yang seharusnya. Bukankah begitu? Dunia saja yang sudah gila."

Dia tersenyum dengan begitu meneduhkan, dan bola matanya cemerlang. "Dunia memang gila. Tapi kau selalu dalam kewarasanmu. Itu sebabnya aku ingin selalu berada di sisi yang sama denganmu."

Ada ruh dalam perkataannya yang menyimpan suatu tekad kuat dan perasaan tak terbantahkan. Tapi hatiku sedikit tercubit, "Di sisiku tidak selalu menyenangkan. Dan itu mungkin menyakitkan untukmu."

Wang Yibo menghela napas berat, "Itu tidak semenyakitkan ketika aku tidak berada di sisimu."

Bahuku terguncang-guncang dan sudut mataku berair. Tawa sumbangku terpantul ke telingaku sendiri saat melewati dinding Jingshi yang sunyi. Aku hanya ingin berbahagia ketika mendengar Lan Zhan mengatakan sesuatu semacam itu. Kalau saja kata-kata itu datang sebelum hal-hal menyakitkan terjadi, aku akan benar-benar membawanya ke dalam Jingshi, mengurungnya, dan bercinta sepanjang tahun.

Cloud RecessesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang