Laksana Jatuh Cinta

7 2 0
                                    

Walaupun udah lewat beberapa hari, tapi aku mau ucapin Selamat Hari Raya Idul Fitri🙏

Sagara Laksana update lagi nih,

Makasih udah mau mampir.
Eits, sebelum itu play dulu lagu di atas⬆️

Happy Reading!


***

"Orang bilang, ketika manusia jatuh cinta, maka dia bisa melakukan apapun. Termasuk hal gila di depan umum." ~Rafid

Sagara baru saja datang ke kantin. Setelah ia menemui Kepala sekolah yakni Pak Subur membahas mengenai kejadian pagi hari tadi. Ia berjalan menghampiri teman-temannya yang sudah lebih dulu ke kantin. Berjalan menuju meja yang biasa mereka tempati yakni meja yang berada di posisi paling tengah di kantin.

"Gar!" sapa Baim saat melihat Sagara.
Sagara mendudukan dirinya di kursi. "Lama banget lo di ruangan Pak Subur!" ujar Baim.

"Tau! Udah kayak rapat gedung tinggi aja lama bener!" dumel Rafid.

"Pak Subur bilang apa?" tanya Piyan dengan tatapan seriusnya.

Wajah Sagara dan lainnya kini beralih ke mode serius. "Pak Subur bilang, sekolah bakalan usut tuntas kejadian tadi. Dan semua guru maupun Pak Subur tahu kalau salah satu pemicu mereka ke sini karena kita sama mereka itu saling musuhan." Ungkap Sagara.

"Dan ya, Pak Subur bakalan ngelibatin pihak kepolisian." ungkapnya lagi.
Mendengar apa yang di ucapkan oleh Sagara kepada mereka, mereka pun terkejut karena dalam hal ini akan melibatkan pihak polisi.

"Wajar sih mereka mau ngelibatin polisi. Kejadian pagi tadi itu, benar-benar di luar dugaan kita semua dan udah di luar batas." sahut Rafid.

"Betul, Orion benar-benar udah kelewat batas. Dia udah berani buat rusuh di sekolah kita. Gak cuma itu, mereka juga berani nyandera murid-murid lainnya. Apalagi mereka ada yang bawa sajam." Bani ikut menyahuti.

*Sajam = Senjata tajam.

***

Sore harinya di rumah Sagara. Mahira melihat anak semata wayangnya bertingkah aneh. Sagara jadi suka senyam-senyum sendiri, gelisah kesana-kemari, dan tidak fokus. Seperti yang terjadi pagi tadi. Saat Sagara memperbaiki selang air yang bocor.

Flashback On.

"Elah, nih selang pake bocor segala!" kesal Sagara menjatuhkan selang air itu.

"Selangnya kenapa kamu jatohin gitu?" tanya Mahira yang datang melihat anaknya sedang kesal.

"Selangnya bo-" ucapan Sagara terpotong. Ia malah memunculkan senyum sumringah di wajahnya.
Melihat sikap aneh putranya membuat Mahira takut dan bertanya-tanya ada apa dengan putranya. Kenapa tiba-tiba dia senyam-senyum layaknya orang gila?

"Lah bocah ngapa? Senyam-senyum sendiri."

Tak hanya tersenyum pada Mahira kini Sagara meraih tangan ibunya itu dan sembari berkata-kata manis. "Lah, lah! Ini kenapa lagi?"

"IHHHH!!! LEPAS LEPAS!!"

Sagara bangun dari khayalannya.

"IHHH, KAMU INI KENAPA? BUNDA INI UDAH TUA MASIH AJA MAU KAMU RAYU?!"

"Kok jadi Bunda sih? Kan tadi-"

"Tadi siapa?"

"Engga jadi. Lagian Bunda kenapa di sini?" ucap Sagara. "Gue kira Naya." gumamnya pelan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 17 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SAGARA LAKSANAWhere stories live. Discover now