Awas Ada Bunda!

17 12 0
                                    

Hai, Sagara Laksana kembali nih!
Gak sabar kan gimana kelanjutan mereka?

Jangan lupa untuk vote+coment-nya ya :)

Happy Reading!

***

Pepatah benar, kalau jodoh tak lari kemana dan dia ada disini bersamaku
-Sagara.

Disaat murid lainnya memanfaatkan waktu mereka untuk sekedar jajan dikantin, atau berkumpul bersenda gurau di dalam kelas dan sebagainya.
Sagara, Piyan, Bani, Rafid dan Baim lebih memilih berkumpul di atas pohon.

Jangan bilang mereka ini adalah titisan kuntilanak laki-laki! Mana ada? Mereka lebih memilih memanjat pohon lalu duduk di sana, berkumpul dan berdiskusi bersama. Karena, bagi mereka suasana saat berada di atas pohon adalah suasana cukup menenangkan untuk sekedar meringankan beban otak sehabis di isi dengan berbagai materi pelajaran di kelas, juga semilir angin yang berhembus melewati dahan pohon juga membuat ketenangan bagi mereka.

"Pid, yang itu tuh, gede-gede!" tunjuk Piyan yang duduk di salah satu dahan sembari memegang gitar.

"Tau nih, noh di atas pala lo juga tuh," kata Baim.

"Cariin buat gue yang manis, semanis mukanya Tingkerbell." sahut Sagara yang sedang bersandar dan duduk di salah satu dahan pohon tersebut.

"Ini lagi minta yang semanis mukanya Tingkerbell , lo lukis aja tuh mangga pake mukanya Tingkerbell!" ujar Rafid.

"Buru!"

"Ck, Berisik. Ambil sendiri kek!" ucap Rafid kesal. Ya jelas kesal semua memanjat pohon tapi yang mengambil buha mangga hanya Rafid saja.

"Oh iya, ngemeng-ngemeng gue mau menyampaikan sesuatu sama kalian." kata Rafid. "Gue baru aja jadian sama Mimi."

"WHAT!!! LO JADIAN SAMA MIMI?!" Teriak kencang Piyan, Bani, Baim dan Sagara kaget.

"Anjir, kaget gue. Untung aja gue kagak jatuh." ucap Rafid sembari memegang dadanya terkejut.

"Elo jadian sama si Mimi cucu itu?" Tanya Bani meyakinkan kabar itu.

Rafid mengangguk ria. Terpampang senyum cengir di wajah Rafid yang masih memetik buah mangga.

"Si Mimi kesambet apaan mau jadian sama lo?" ucap Bani.

"Ya pasti mau lah. Gue'kan ganteng." balas Rafid.

"Gak sangka gue, ternyata ada juga yang mau sama lo Pid." ejek Sagara.

"Sama. Gue kira lo bakalan jeruk makan jeruk. Abisnya lo selalu nempel mulu tuh, sama Baim." ujar Piyan.

"Sembarangan lo Yan."

"Ngga ada yang bawa sambel rujak gitu?"

"Kagak ada sambel adanya kecap. Nih!" sahut Baim dengan polosnya menunjukkan satu sachet kecap dari sakunya.

***


"Pid, ambilin lagi mangga-nya!" pinta Sagara pada Rafid. Sagara meminta Rafid untuk mengambilkannya lagi buah mangga.

"Lah, laper lo Gar?" Bani menyeletuk.

"Engga."

"Lah terus buah mangga buat siapa lagi?" Bani kembali bertanya.

"Tingkerbell. Dia harus cobain mangga terenak di SMA Antara Nusa."

"Oh, bentar gue ambilin. Im pegangin Mangga gue!" Rafid meminta Baim untuk memegangi mangga miliknya sementara ia mengambil mangga. "Jangan lo embat mangga gue!" katanya lagi pada Baim.

SAGARA LAKSANAWhere stories live. Discover now