Jeon Jung Kook (21) membutuhkan biaya kuliah dan biaya rumah sakit sang ibunda yang sedang jatuh koma. Hingga sebuah tawaran seorang wanita datang kepadanya. Bae Joo Hyun (31) bersedia menjadi Sugar Mommy untuk Jung Kook. Tapi sayangnya tawaran itu...
Ada yang masih ingat work ini ga ya? Semoga belum lupa :')
Jangan lupa vote and komen ya cinta!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
𝓂𝓎𝓂𝑜𝑜𝓃𝒷𝑜𝑜𝓈𝓉𝑒𝓇 𝓅𝓇𝑒𝓈𝑒𝓃𝓉,
【S】【U】【G】【A】【R】
【M】【O】【M】【M】【Y】
Mobil mahal itu bergerak lancar di tengah hiruk-pikuk lalu lintas kota Seoul. Joo Hyun duduk di kursi belakang dengan pandangan kosong. Seul Gi, sang sekretaris setia, duduk di sebelahnya, memegang selembar dokumen yang perlu untuk dibahas pada pertemuan besok.
Seulgi memaparkan detail-detail penting yang perlu diperhatikan oleh Joo Hyun di meeting penting besok pagi. Namun, Joo Hyun tampak lebih terdiam, terjebak dalam lamunannya sendiri daripada mendengarkan apa yang dikatakan Seul Gi.
Seulgi memperhatikan ekspresi Joo Hyun yang tampak agak kusut. Ia sangat hafal dengan karakter pimpinannya itu. Ia menyimpulkan bahwa pikiran Joo Hyun sedang melayang ke tempat lain.
"Sajang-nim," panggil Seul Gi dengan suara lembut. "Apakah Anda baik-baik saja? Anda terlihat agak berbeda akhir-akhir ini."
Joo Hyun mengangkat pandangannya dari jalan, beralih memperhatikan wajah khawatir Seul Gi. Setelah menarik napas dalam, ia mengatakan keinginanya, "Aku merindukan kopi"
Seul Gi sedikit bingung dengan permintaan mendadak Joo Hyun. Mengapa kopi menjadi topik saat hari sudah mendekati senja dan mereka seharusnya kembali pulang?
"Anda menginginkan kopi?" Seul Gi mengangguk. "Baik, Sajang-nim. Saya akan memesankannya untuk Anda segera."
Dia segera membuka aplikasi pesan antar makanan di ponselnya, siap untuk melaksanakan tugasnya sebagai sekretaris yang tanggap dan profesional.
"Tidak. Bukan begitu maksudku!" sanggah Joo Hyun panik dan menghentikan Seul Gi yang akan memesan kopi. Ia melempar pandangan singkat ke arah sopir mereka sebelum kembali menatap Seul Gi. "Aku mau pesan kopi... favoritku," ujarnya, menekankan kata 'favorit' dengan intonasi yang sedikit berbeda, seakan memberikan kode rahasia kepada Seul Gi.
