Pengakuan

448 55 12
                                    

Ciyee updatee... 


Karena kalian udah banyak yang komen.. Author jadi seneng, dan semangat nulis lagi!

Jangan lupa yuk komen dan vote biar author tambah mangatss


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



𝓂𝓎𝓂𝑜𝑜𝓃𝒷𝑜𝑜𝓈𝓉𝑒𝓇 𝓅𝓇𝑒𝓈𝑒𝓃𝓉,

【S】【U】【G】【A】【R】

【M】【O】【M】【M】【Y】



Joo Hyun merasakan getaran halus di dalam rumah tua itu. Suara desiran angin terdengar mengelilingi dinding-dinding kayu, menyatu dengan suara ombak yang menghantam pantai secara lembut. Tanpa disadari, matanya terbuka perlahan. Ia tidak bisa tidur.

Di sudut kamar, cahaya rembulan temaram menyelinap masuk melalui celah jendela. Cahaya itu mengelilingi kamar dengan kilau lembut, menciptakan bayangan-bayangan yang menari-nari di dinding. Joo Hyun merenung sejenak. Entah kenapa, tidur tak lagi menjadi prioritas.

Joo Hyun melihat ke samping. Nampak punggung Nenek Lim yang terlihat tenang. Sangat nyenyak sepertinya. 

Joo Hyun tidak ingin membangunkan sang Nenek. Maka perlahan ia menyisihkan selimut yang melingkupi tubuh. Dengan langkah ringan dan hati-hati, Joo Hyun pun meninggalkan Nenek Lim yang masih terlelap. Ia menuju teras rumah. 

Sejenak, ia berdiri di ambang pintu, merasakan angin malam yang dingin membelai wajah. Aroma laut yang asin dan khas sekonyong-konyong tercium di hidung.

Joo Hyun duduk di pinggir teras. Terperangah ia melihat langit yang cerah saat itu. Direntangkannya tangan ke langit, mencoba menangkap keindahan malam yang dipenuhi bintang. 

Sekian waktu menikmati kesendiriannya, hingga terdengar suara langkah lembut memecah keheningan. Joo Hyun menoleh dan mendapati Jung Kook tengah mendekatinya.

"Noona, tidak bisa tidur ya?" tanyanya perlahan, sambil memberikan selimut tebal untuk dipasangkan di pundak Joo Hyun. Ia duduk di sebelah Joo Hyun. "Noona mau aku buatkan teh chamomile?" tawar Jung Kook cemas.

"Tidak perlu. Terima kasih, Kook-ah" Joo Hyun merapatkan selimut yang melingkar di pundaknya. Ia menggeleng lembut. "Kau sendiri juga tidak bisa tidur?"

"Tidak bisa." Jung Kook menatap Joo Hyun. "Aku tidak bisa tidur karena terus memikirkanmu, Noona."

"Oh, Aku tersanjung sekali, Tuan Populer ini memikirkanku" ucap Joo Hyun berseloroh.

S U G A R     M O M M YWhere stories live. Discover now