37

6.9K 646 10
                                    

"Nanti kita bicarakan itu semua, sekarang mas ingin menikmati kebersamaan kita dulu. Mas ingin kamu segera sembuh dan kita bisa pulang kerumah nantinya." ujar Kalandra dengan memeluk si manis, ia harus memikirkan semuanya dengan baik agar pemuda itu mudah mengerti dengan apa yang ia katakan nantinya.

Renzi menganguk didalam pelukan suaminya itu, karena ia juga ingin segera sembuh agar bisa kembali kuliah dan melakukan hal yang lainnya bersama dengan suaminya itu, untuk sekarang ia akan fokus dengan kesembuhan dirinya lebih dulu.

"Mas tau? Lenzi nda tau kalo telnyata Lenzi sakit, kalena mas tau sendili kan kalau Lenzi nda panas badannya selama bebelapa hali ini." ujar Renzi dengan posisi masih memeluk suaminya itu, bukan hanya orang-orang di sekitarnya saja yang merasa aneh dengan dirinya yang tiba-tiba sakit, karena Renzi juga merasa aneh sendiri dengan tubuhnya, karena ia merasa sehat-sehat saja selama beberapa hari ini walaupun moodnya jelek, namun ia tak sakit sama sekali, tapi nyatanya ini semua malah terjadi sekarang.

Kalandra menganguk, ia juga memikirkan itu semua selama beberapa hari ini, "hm. Kamu bener, mas juga merasa heran kenapa kamu bisa sakit secara mendadak seperti ini, karena sebelumnya kondisi kamu masih baik-baik saja, walaupun memang mood kamu bisa dikatakan jelek selama beberapa hari ini." ujar Kalandra yang merasakan hal yang sama seperti yang si manis rasakan sekarang, mereka memang sepemikiran.

"Em ... Lenzi bingung kenapa kok bisa tib-tiba sakit, kalena biasanya Lenzi sakit pasti ada sebabnya kayak waktu itu, bukan tiba-tiba sakit kayak gini,"

Kalandra terdiam, apa yang si manis pikirkan memang benar, karena sekarang Renzi sakit ada sebabnya bukan tanpa sebab apapun, namun pemuda itu belum tahu tentang itu semua sekarang ini.

"Ada sebabnya sayang," ujar Kalandra dengan melepaskan pelukan mereka berdua sekarang, ia menangkup kembali wajah menggemaskan itu sekarang.

"Dengarkan mas baik-baik dan jangan berpikir tentang hal aneh apapun. Apa yang ada didalam pikiranmu nanti, katakan semuanya pada mas, mengerti?" ujar Kalandra, ia merasa tak ada alasan lagi untuk menyimpan semuanya sendirian karena takutnya si manis semakin berpikir buruk tentang dirinya yang secara tiba-tiba sakit.

Renzi menganguk, ia ingin tahu semuanya tanpa tersisa apapun sekarang ini. Ia ingin tahu semuanya.

"Beberapa hari ini, mood kamu buruk bahkan bisa dibilang sangat-sangat buruk dan sekarang secara tiba-tiba kamu sakit kan? Itu semua wajar terjadi karena kamu tengah mengandung sekarang. Kamu tengah mengandung bayi kecil sekarang ini, kamu tahu kan bagaimana seseorang jika tengah mengandung? Tadi mas sempat menanyakan tentang ini semua dengan dokter yang menangani kamu tadi, dia bilang kamu sedang mengandung sekarang. Ini semua hal yang wajar karena memang ada beberapa pria yang memang bisa mengandung termasuk kamu sekarang, usia anak kita baru satu minggu lebih jadi kita harus menjaganya dengan baik bersama-sama nantinya," ujar Kalandra dengan senyuman manis miliknya, ia merasa perkataan itu cukup membuat si manis mengerti tentang semua yang akan ia katakan tadi. Karena bagaimana pun pemuda itu sudah dewasa, pasti dia akan mengerti.

Renzi terdiam, kedua mata bulat itu mengerjab untuk mencerna semua yang suaminya itu katakan barusan, ia hamil? Ia mengandung sekarang? Mengandung seorang bayi didalam perutnya?

"Ada bayi kecil didalam pelutnya Lenzi? Anaknya seneng bisa ada didalam pelut Lenzi? Soalnya kan ada pelempuan tapi bayinya milih Lenzi, belalti bayinya seneng kan ada di pelutnya aku?" ujar Renzi dengan kedua mata mengerjab, ia berpikir mungkin bayinya senang berada didalam perutnya sehingga mau tinggal disana, karena ia kan seorang pria, sangat sulit bisa mengandung bahkan tak mungkin, tapi bayinya mau tinggal didalam perutnya.

Kalandra tersenyum mendengar itu semua, sangat mudah membuat si manis paham dengan apa yang ia katakan, walaupun hasilnya cukup menggelikan dan juga menggemaskan sekarang.

"Benar sekali. Bayinya ingin tumbuh bersama pemuda baik seperti kamu, maka dari itu sekarang kamu bisa mengandung dan nanti kita akan segera mempunyai seorang anak." ujar Kalandra dengan senyuman lembut miliknya, membuat Renzi ikut tersenyum.

"Aku kan cowok mas, nanti hamilnya sembilan bulan juga? Atau lebih lama dali cewek?" tanya Renzi setelah terjadi keheningan beberapa saat, membuat Kalandra langsung menatap kearah pemuda itu saat mendapatkan pertanyaan seperti itu sekarang.

"Sama sayang, mungkin saja untuk seorang pria melahirkanya sedikit cepat dari wanita, karena kan wanita ada dua pilihan antara lahiran normal atau cesar dan kalau seorang pria pilihannya cuman satu yaitu cesar, jadi mungkin anak kita akan lahir lebih awal nantinya." ujar Kalandra menjelaskan apa yang ia tahu tentang ini semua, walaupun tak tahu semuanya, namun setidaknya ia masih tahu hal itu.

Renzi menganguk mengerti dengan apa yang suaminya itu katakan barusan, ia sedikit mengerti walaupun tak mengerti sepenuhnya.

"Nanti setelah kita pulang dari rumah sakit, maka mas akan memberi tahu kedua orang tua kita tentang kabar baik ini. Agar mereka juga tahu jika sebentar lagi mereka akan mempunyai seorang cucu," ujar Kalandra dengan merapikan rambut Renzi yang mulai sedikit panjang dari sejak mereka menikah, menambah kesan cantik dari pemuda itu, memang benar kata orang-orang jika seseorang yang tengah mengandung pasti akan terlihat jauh lebih cantik dari sebelum-sebelumnya, karena itulah yang Kalandra rasakan sekarang saat melihat si manis.

"Boleh, tapi Lenzi mau tidul dulu ya? Soalnya ngantuk sama badannya masih kelasa lemes," ujar Renzi, ia ingat apa yang suaminya katakan tadi jika ia harus menjaga diri dengan baik karena sekarang ada bayi di dalam perutnya, ia harus bisa menjaganya dengan baik walaupun itu lumayan sulit untuk ia lakukan.

"Hm."

Kalandra hanya fokus menatap betapa indahnya pemuda yang selama ini bersama dengannya, bisa-bisanya ia baru sadar saat mencintai si manis. Mungkin jika sejak awal ia mencintai pemuda itu pasti semuanya akan jauh lebih menyenangkan, ditambah kabar jika si manis bisa mengandung menambah kebahagiaan didalam dirinya sekarang.

Terkadang setiap kali terbangun saat larut malam, ia berpikir tentang kebaikan apa yang pernah ia lakukan dulu sehingga bisa mendapatkan ini semua. Ia ingat betul jika selama ini sikapnya kurang baik, bahkan dengan kedua orang tuanya sendiri tapi sejak kehadiran pemuda itu ia mulai menyadari itu semua, sebuah keluarga dan juga komunikasi sangat di butuhkan dalam setiap hubungan sehingga bisa merasakan ini semua, ia tak tahu lagi bagaimana cara mengatakan betapa bahagianya ia sekarang bisa mendapatkan ini.

Bersambung....

Votmen_

MAS KALANDRA {BXB} END✔️Where stories live. Discover now