18

14.5K 961 14
                                    

Kedua mata bulat yang terlihat tertutup sejak tadi, mulai terbuka dengan perlahan. Renzi menatap kearah dada bidang seorang pria yang tengah memeluknya dengan cukup erat sekarang ini, ia tersenyum melihat itu semua karena sejak kemarin setelah sampai disini, mereka hanya berdiam diri didalam kamar untuk menikmati waktu bersama berdua, ia sama sekali tak menunjukan protes sama sekali karena selama ada pria itu maka ia akan selalu ikut bersama dengan suaminya itu.

Mungkin suaminya itu sengaja mengambil cuti liburan untuk mereka berdua agar bisa menghabiskan waktu seperti ini, karena jika mereka ada di rumah maka tak ada waktu seperti ini karena sudah sangat pasti jika pria itu akan sibuk dengan pekerjaannya sendiri di kantor.

Ia mendongak agar bisa menatap kedua mata pria itu yang masih menutup sekarang, ia tersenyum karena merasa aneh melihat pria itu dari posisi bawah seperti ini, rasanya aneh dan juga menyenangkan sekarang.

"Selama ini Lenzi nda pelnah tau kalo ada mas Kalandla di dunia ini, mungkin kalo tau ada mas sejak dulu, sudah pasti Lenzi akan menyelahkan dili buat jadi pasangannya mas Kalandla, kalena hanya sama mas, Lenzi bisa belajal banyak hal. Kalena bunda dan juga ayah, meleka cuman sibuk buat manjain Lenzi, padahal Lenzi juga pengen belajal jadi olang dewasa sepelti sekalang ini." ujar Renzi dengan sangat pelan, ia hanya mengatakan apa yang ada didalam pikirannya sekarang.

Karena memang kedua orang tuanya sibuk memanjakan dirinya, memberikan semua yang ia inginkan selama ini sehingga ia tak bisa belajar banyak hal tentang menjadi dewasa di umurnya sekarang, padahal itu semua sangat di butuhkan bukan? Ia tak menyalakan kedua orang tuanya atas apa yang terjadi, ia bahkan merasa beruntung bisa mendapatkan mereka sebagai kedua orang tuanya. Karena memang setiap orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya, terlebih ia anak tunggal yang sudah pasti akan di jaga sebaik mungkin.

"Lenzi nda tau, mas Kalandla suka nggak ya sama sikap Lenzi yang kadang kayak anak kecil? Soalnya dulu ada bebelapa temen pas sekolah dulu bilang, kalo Lenzi sok imut gitu padahal kan nggak gitu," ujar Renzi, banyak sekali pertanyaan yang ingin ia berikan pada suaminya itu tapi entah kenapa rasanya susah untuk bertanya.

"Apapun sikapmu saya suka," ujar Kalandra secara tiba-tiba, ia sudah bangun jauh sebelum Renzi bangun hanya saja ia ingin menikmati waktu bersama mereka maka dari itu ia hanya diam dengan menutup kedua matanya, dan ternyata tak lama dari itu Renzi juga ikut bangun dan mengatakan itu semua padanya sekarang ini.

Mungkin saat pertama kali mereka bertemu ia sempat benci dan juga tak menyukai sikap pemuda itu yang seperti anak kecil, bahkan ia sempat mengira jika Renzi anak spesial karena sangat jarang ada orang dewasa bersikap seperti pemuda itu, tapi dengan perlahan dan juga menerima semuanya secara baik, ia mulai mengerti jika itu memang sifat Renzi yang tak dibuat-buat. Ia bahkan mulai menyukai itu semua sekarang, tak ada yang perlu di rubah karena sekarang ia sudah menyukai setiap hal tentang pemuda itu.

"Um? Mas balu bangun?" tanya Renzi, ia cukup terkejut mendengar suara pria itu yang secara tiba-tiba muncul saat ia tengah bergumam sendirian, ia mengira suaminya itu tak akan bisa mendengar suaranya tadi.

"Hm. Mendengar kamu bicara seperti itu membuatku tak suka," ujar Kalandra, ia memang tak menyukai jika pemuda itu ingin belajar menjadi dewasa hanya karena bersama dengannya, ia ingin pemuda itu masih seperti biasanya walaupun bersama dengannya.

"Solly," ujar Renzi, ia mendongak menatap kearah suaminya itu, ia mendengar hal yang sama juga seperti kedua orang tuanya, karena mereka juga tak suka jika ia ingin menjadi dewasa seperti yang lainnya.

"Kamu harus menjadi dirimu sendiri, jangan berubah karena orang lain karena itu tak akan pernah bagus, sepertiku sekarang, awalnya memang aku ingin berubah karena bersama denganmu sekarang, tapi secara pelan-pelan semuanya berubah sendiri tanpa harusku paksakan," ujar Kalandra, entah pemuda itu akan sadar atau tidak, tapi sekarang ia sudah mengganti cara bicaranya menjadi 'aku-kamu' hanya dengan kedua orang tuanya dan juga pemuda itu saja.

"Em, Lenzi cuman takut mas bosen kalo Lenzi gini-gini telus, kalo mas bosen nanti kasih tau aja ya?" ujar Renzi, otaknya memang terkadang memikirkan hal yang jauh seperti ini.

"Tak akan pernah bosan sama sekali, sekarang kita bangun, bersihkan diri dan pergi keluar bersama hm?" ujar Kalandra, ia merasa sudah cukup  menikmati waktu bersama didalam kamar berdua, hari ini saatnya mereka keluar dan menikmati waktu bersama, selama liburan ini.

Renzi menganguk, ia melepaskan pelukan mereka berdua sebelum turun dari atas tempat tidur, ia tertawa melihat rambut suaminya itu sekarang ini.

"Lambutnya mas Kalandla kayak singa!" ujar Renzi, rambut suaminya memang pendek tapi saat bangun dari tidur pasti rambutnya seperti singa.

Kalandra tersenyum mendengar apa yang pemuda itu katakan, karena memang rambutnya sangat berantakan saat baru bangun dari tidur, mungkin karena terlalu nyaman tidurnya sehingga ia tidur sedikit ribut.

****

"Kita mau kemana mas?" tanya Renzi, mereka tengah berjalan berdua ditempat yang cukup ramai yang ada di jepang sekarang ini, pakaian yang mereka kenakan juga cukup tebal karena cuaca disini cukup dingin saat ini.

"Kemana pun kamu mau, membeli makanan yang ada disini misal?" ujar Kalandra, mereka berada ditempat semua makanan yang ada di jepang ini, ia sedikit tahu jika Renzi belum pernah kesini jadi ia membawa pemuda itu datang kesini sekarang.

"Boleh! Mau beli makanan manis boleh?" tanya Renzi, ia tak ingin makan sendiri jadi lebih baik bertanya dulu dengan suaminya itu.

"Boleh, ambil ini dan beli makanan yang kamu inginkan," ujar Kalandra memberikan beberapa uang untuk pemuda itu belanjakan sekarang ini.

"Okeyy! Makasii mamas!" ujar Renzi dengan tawa jahil miliknya, membuat Kalandra tersenyum sebelum mengikuti kemana pun pemuda itu pergi, ia tak terlalu suka makan diluar namun karena sekarang mereka berada diluar mau tak mau ia harus membeli makanan yang ada disini, yang di dominasi rasa manis, dan juga hambar.

Ia begitu menikmati kebersamaan mereka berdua sekarang, karena kesempatan seperti ini tak datang dua kali didalam hidupnya. Kalandra ingin mengenal Renzi lebih-lebih jauh lagi. Karena ini kali pertamanya ia memiliki hubungan dengan seseorang, seseorang yang langsung menjadi pasangan hidupnya, ia ingin membuat ini semua menjadi yang terakhir didalam hidupnya.

Bersambung...

Votmen_

MAS KALANDRA {BXB} END✔️Where stories live. Discover now