Bab 32 : Terbang Di Bawah Langit Malam

374 78 4
                                    

"Halo? Pak Amato?"

Ketika aku sampai di balkon, aku bisa melihat seorang pria sedang berdiri di tepi balkon sambil menatap langit berbintang.

'Aku berasumsi itu Pak Amato ...,' batinku sambil berjalan ke arahnya.

Angin bertiup sepoi-sepoi dan bulan bersinar terang, menampakkan wajah Pak Amato. Baju besi merahnya membuatnya tampak siap berperang. Rambut hitam dan garis putihnya bergerak lembut seiring angin bertiup.

Lalu, dia memalingkan wajahnya untuk menatapku. Seolah dia menunggu kedatanganku selama ini, dia tersenyum. Senyumannya manis, asli, dan ... membuatku merasa nostalgia karena beberapa alasan yang tidak diketahui. Itu karena, penampilannya sendiri terlihat sangat familiar bagiku, tapi aku tidak tahu kenapa. Matanya tidak menunjukkan apa pun selain kebaikan dan kehangatan.

"Senang akhirnya bisa bertemu denganmu ... BoBoiBoy."

Aku mulai mendekati Pak Amato saat aku membalasnya.

"Senang akhirnya bisa bertemu denganmu juga, Pak Amato. Aku mendengar banyak tentangmu."

"Begitu juga aku."

Kami berdua duduk di kursi, saling berhadapan.

"Um ... aku tidak bermaksud terdengar kasar tapi ... apa kau yakin aku bisa tinggal di sini bersamamu? Aku tidak ingin menjadi beban."

Dia hanya tersenyum sebelum menjawab pertanyaanku.

"Aku bersikeras. Ditambah lagi, aku tahu kau tidak akan menjadi beban bagiku. Tidak sedikit pun."

"Bagaimana kau bisa begitu yakin?"

"Kau adalah anak yang diasuh Aizawa, 'kan? Dia belum pernah mengasuh anak sebelumnya. Aku tahu karena dia bisa dibilang rekanku dalam kejahatan. Fakta bahwa dia merawatmu berarti kau adalah orang yang bisa dipercaya," klaimnya.

"T-Terima kasih ... karena sudah mempercayaiku." Sejujurnya, aku tersanjung.

"Sekarang. Mari kita saling mengenal. Namaku Amato. Pahlawan Armor, Mechamato. Quirkku disebut Mekanisasi. Aku bisa mengubah benda-benda di sekitarku menjadi gadget berteknologi tinggi. Armor ini sebenarnya adalah hasil dari quirkku."

"Wah, luar biasa!" Aku terkagum.

"Sisanya akan kujelaskan nanti. Sekarang giliranmu."

"Baik. Namaku BoBoiBoy. Pahlawan Elemental. Aku punya tiga quirk, yaitu petir, angin, dan tanah ... atau begitulah, kurasa?"

"Benar. Aku mendengar tentang situasimu dari Aizawa. Baiklah, izinkan aku memberitahumu pendapatku tentang 'quirk'mu. Bagiku, kau tidak memiliki tiga quirk melainkan hanya satu quirk."

"Tunggu, apa?"

Aku bingung. Jadi semua elemen itu hanya ada dalam satu quirk?

"Biarkan aku menyelesaikannya. Ini hanya teoriku. Secara pribadi, menurutku quirkmu disebut Manipulasi Elemen. Kau bisa memanipulasi elemen di bumi seperti petir, angin, dan tentu saja, tanah itu sendiri. Bukankah itu terdengar lebih masuk akal dan cocok untukmu?"

Kalau dipikir-pikir, nama itu memang terdengar masuk akal dan cocok untukku. Aku mengangguk.

"Sejak aku melihat penampilanmu di festival olahraga, menurutku quirkmu sangat unik dan aku tidak bisa berhenti membuat teori tentang quirkmu."

Hah, sama seperti Midoriya. Aku ingin tahu apakah mereka memiliki teori yang sama.

"Karena ini masih dini hari, bagaimana kalau kita memulai pelajaran magang pertama kita?"

"Tunggu-sekarang?" tanyaku. Aku benar-benar belum mempersiapkan diri!

"Benar, tapi tentu saja tidak melelahkan. Malam ini, kita akan melakukan sesuatu yang menyenangkan. Sebelum itu, aku ingin bertanya."

Amnesia In Different World (BoBoiBoy X MHA Crossover) [ Sedang Di Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang