Bab 27 : Sabotase

371 77 1
                                    

"Pertandingan terakhir semifinal! Pria yang tidak akan menahan serangannya, Katsuki Bakugo!!! Melawan!!! Anak muda yang terus mengejutkan kita dengan quirknya, BoBoiBoy!!!"

'Baiklah. Fokus saja. Sejauh ini tidak ada yang salah tapi aku tidak bisa menjaminnya akan tetap sama sepanjang pertandingan,' batinku sambil berjalan di atas ring.

"Siap? MULAI!!!"

"BoBoiBoy Halilintar! Gerakan kilat!"

Aku mencoba membingungkan Bakugo dengan kecepatannya. Seperti, aku terus muncul di berbagai tempat di sekitar Bakugo sesaat sebelum menghilang lagi. Jika mereka tidak mengetahuinya, mungkin mereka akan mengira quirkku adalah teleportasi.

Ugh, baiklah, kepalaku sedang kacau. Mungkin karena aku berlari berkali-kali sampai aku sendiri pusing. Aku muncul di belakang Bakugo sebelum menyerangnya dengan pedang halilintarku.

Boom!

Seperti yang kuharapkan. Ini seperti pertandingan Uraraka. Begitu dia melihatmu, dia akan segera memberikan reaksi. Aku perlu mencari tahu kelemahannya. Ayo. Pikirkan, pikirkan!

Tunggu sebentar. Kalau dipikir-pikir, ledakan itu seperti api, 'kan? Kebalikan dari api adalah air. Mungkin kelemahan Bakugo adalah air dan suhunya yang dingin. Sayangnya, aku tidak punya quirk air atau es. Itulah quirk Todoroki. Aku perlu mencari cara lain untuk mengalahkannya. Ugh, aku sangat berharap keajaiban terjadi dan akan turun hujan dalam waktu dekat.

Tunggu ... hujan ...?

Aku melihat ke langit dan sebuah ide muncul di benakku. Aku menyeringai dan berpikir, 'Kalau aku tidak punya air atau es, dan cuaca sepertinya tidak akan segera turun hujan, maka aku akan membuat hujan sendiri!'

"Gerakan kilat!"

"Trik ini lagi?"

Tangan Bakugo mengeluarkan ledakan kecil, menunjukkan bahwa dia siap melakukan serangan balik.

"Apa kau pernah mendengar tentang 'jangan pernah menggunakan trik yang sama dua kali'?!"

Bakugo membuat ledakan untuk terbang ke arahku. Aku di sisi lain mencoba menghindari serangan itu. Bakugo berada di atasku saat mengudara, siap untuk serangan berikutnya.

"Pedang Halilintar!"

Aku melemparkan pedangku ke arah Bakugo tapi dia berhasil mengelak.

"Aku sarankan. Kau harus mencari seorang mentor untuk mengajarimu cara mengarahkan targetmu dengan benar."

Aku menyeringai dan aku tahu dia melihatnya. Ekspresinya berubah menjadi kebingungan.

Krakatum ....

"Terima kasih atas sarannya tapi targetku berjalan sesuai dengan apa yang aku tuju."

Awan yang tadinya putih berubah menjadi gelap. Sambaran petir terdengar.

Zzzzttt .... zzztt-zzzzttt ....

Tiba-tiba, banyak pedang petir merah muncul dari awan gelap, tampak persis seperti-

"Hujan Halilintar!"

"Woah! Ambil payung kalian semuanya! Hujannya akan sangat deras!" kata Present Mic.

Karena tindakannya yang cepat, Bakugo menggunakan quirknya untuk membuat ledakan dan menghadapi semua pedang halilintar tersebut.

Boom!!!

Itu adalah ledakan besar tapi Bakugo, jika kau cukup pintar, kau akan sadar bahwa hujan halilintar hanyalah pengalih perhatian.

"Tetakan Pedang Halilintar!"

Amnesia In Different World (BoBoiBoy X MHA Crossover) [ Sedang Di Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang