Bab 18 : Harinya Telah Tiba

524 93 2
                                    

Hari ini adalah hari acara besar. Hari yang kami tunggu-tunggu. Festival Olahraga! Sejak aku dan Pak Aizawa tiba di sekolah, banyak wartawan di depan gerbang depan UA. Sepertinya semua orang bersemangat menonton festival olahraga, menurutku.

Semua siswa perlu mempersiapkan diri di ruang tunggu setiap kelas. Jadi di sinilah kami, di ruang tunggu Kelas 1-A.

“Semuanya, apakah persiapan kalian sudah selesai?! Kita akan segera masuk!”

lida selalu energik. Yang lain terlihat sangat gugup. Yah, aku tidak bisa mengatakan bahwa aku tidak gugup. Aku akan menggunakan quirkku di depan banyak orang untuk pertama kalinya dan teman sekelasku untuk kedua kalinya sejak insiden USJ.

Aku tidak pernah benar-benar menunjukkan kepada mereka quirkku sejak saat itu meskipun mereka sudah menanyakanku berkali-kali. Di manakah kesenangannya jika aku memberi tahu mereka tentang kemampuan quirkku? Jadi, aku hanya menyuruh mereka menunggu sampai festival olahraga. Bisa dibilang mereka cukup bersemangat melihat quirkku beraksi.

Tiba-tiba aku melihat Todoroki mendekati Midoriya. Aku tidak tahu kenapa tapi aku merasa sesuatu akan terjadi.

"Midoriya."

"Ada apa, Todoroki?"

“Secara objektif, menurutku aku berada di atasmu dalam hal kekuatan.”

Aku menyempitkan alisku. 'Apa yang ingin dia katakan?' batinku.

"Ap—Ah, uh, ya ...."

Lihat? Bahkan Midoriya terlihat bingung dengan perkataan Todoroki.

"Kau berhasil menarik perhatian All Might, 'kan? Aku merasa tidak perlu mencampuri urusan itu, tapi aku akan mengalahkanmu."

Apakah ini ... hal lain dari deklarasi perang kemarin?

"Oho, apa ini? Pernyataan perang dari siswa terkuat di kelas."

"Ada apa dengan sikap bermusuhan yang tiba-tiba ini? Jangan katakan itu padanya sebelum—"

"Aku di sini bukan untuk bersikap baik dan mencari teman. Tapi terserahlah."

Aku menatap Midoriya. Dia hanya menunduk dan mengepalkan tangannya.

“Aku tidak tahu apa yang kau inginkan dariku ... memberitahuku semua ini .... Kau pasti lebih kuat dariku ... menurutku sebagian besar orang mungkin bukan tandinganmu ... jika kita melihatnya secara objektif .... "

"Ayolah, Midoriya. Jangan terlalu negatif ...."

"Meski begitu!!! Semuanya—bahkan siswa dari jurusan lain mengincar posisi teratas dengan sekuat tenaga. Jadi, bahkan aku pun tidak bisa membiarkan diriku tertinggal dari yang lain!"

Midoriya mendongak, menghadap Todoroki dengan wajah tegasnya.

"Jadi aku akan melakukannya dengan sekuat tenaga juga!"

Aku tersenyum. Nah, itulah Midoriya yang kukenal. Dia tidak akan membiarkan hal-hal negatif menguasai dirinya.

Sekarang, kami, para siswa, sedang membuat barisan kami. Dengan Present Mic menjadi salah satu pembawa acara yang akan mengumumkan semua acaranya tentu akan heboh.

"Tahun-tahun pertama jurusan pahlawan!! Inilah Kelas 1-A!!"

Baiklah, aku sudah menetapkan pola pikir bahwa akan banyak orang yang menonton acara ini dan terus berlatih agar tidak gugup. Namun, menurutku latihan tersebut tidak ada gunanya karena aku masih merasa gugup. Sepertinya itu normal, karena ada yang harus kulakukan untuk upacara pembukaan.

Siswa dari jurusan lain juga masuk. Kami berkumpul berdasarkan kelas di depan sebuah panggung. Wasit kami untuk acara besar ini adalah—

"Sekarang sekarang, untuk pertandingan yang adil!!!"

Amnesia In Different World (BoBoiBoy X MHA Crossover) [ Sedang Di Revisi ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt