[ 21 ]❤

13.8K 1.2K 167
                                    

turun dari mobil bertepatan dengan kepulangan suaminya, Azura menggit bibirnya kuat saat mata obsidian Max menatapnya tajam dengan tangan bersedekap dada, duduk di kursi.

Penampilan Azura yang cantik saat ini membuat tangan Max mengepal"Menyenangkan bermain di luar hingga lupa waktu?" cerca Max," M-maaf Lian"hanya satu kalimat maaf yang mampu Azura ucapkan, sebab ia sudah merencanakan untuk pergi diam diam dan pulang sesaat sebelum suaminya pulang.

Tak ingin amarahnya memuncak Max menutup matanya sejenak," pergi kemana dan bersama siapa? Azura berjalan mendekat hingga berhadapan dengan suaminya"Kenapa tidak meminta izin padaku ?"membuka matanya tepat wajah azura yang ia lihat di hadapannya sekarang ini, tentu dirinya kecewa atas tindakkan istrinya yang pergi tanpa sepengetahuannya.

Setelah pertemuannya dengan Geogre, Azura benar benar sulit untuk lepas dari pria seperti itu.

Bahkan dirinya ragu apa Max bisa menghadapi pria seperti Geogre, bahkan matanya saat ini memerah. Seandainya ia tau lebih awal tentang hubungan Azura asli dengan pria itu. Mungkin jalannya tidak akan serumit sekarang.

Pikirannya saat ini bernar benar kacau pertemuannya dengan Geogre hari ini tentunya karena terpaksa ia turuti, dari pada Geogre nekat kembali mengunjungi Mansion.

Dan iya, identitas Maxmillian sudah di ketahui Gegogre saat mereka kembali bertemu.

Apa yang ia lakukan di belakang suaminya lebih seperti perselingkuhan, dan hal itu membuatnya benci dengan dirinya sendiri.

Max masih menunggu istrinya membuka suara terlihat jelas raut wajah Azura yang merasa bersalah, dengan mata memerah menahan tangis. Di situasi seperti ini ia harus tegas pada sang istri agar kejadian seperti ini tak terulang lagi, meskipun ia ingin sekali memeluk tubuh mungil Azuranya.

Rasanya tenggorokannya tercekat ingin berkata jujur, tapi ia takut dan mengingat kembali perjanjiannya dengan Geogre. membuatnya mengambil tindakan yang bertentangan dengan hatinya" yang terpenting aku sudah pulang jadi gak usah di perpanjang. aku cape" tanggap Azura berjalan pergi di hadapan Max.

Max dengan cepat menarik kasar  tangan Azura hingga terduduk di pangkuannya melilit pinggang ramping istrinya dengan tangan kanannnya sedangkan tangan kirinya menarik dagu istrinya memaksa Azura untuk mendongak menatapnya.

Azura bisa melihat pancaran amarah dari mata biru seindah lautan itu dalam menatapnya, sedangkan Max sendiri tak menyangka bahwa Azura menjawab pertanyaanya dengan tidak sopan."Apa yang terjadi denganmu Azura? Kenapa kamu bersikap seperti ini" Azura mencoba menepis tangan Max dari dagunya namun nihil tenaganya tidak sebanding dengan Max"sudah ku bilang aku capek mau istirahat!, kenapa kamu malah banyak bertany-"kata katanya tertahan saat Max lamgsung mencium bibirnya, dengan kasar. Membuat Azura kewalahan, ketika ia menolak bibirnya di gigit, air mata menggenang terasa sakit, perih dan kebas.

Max melampiaskan amarahmya lansung pada bibir Azura menghukum istrinya dengan permainannya. di tengah kegiatannya itu Max menghapus air mata Azura setelah beberapa menit Max melepaskan tautan bibir mereka membiarkan istrinya untuk menghirup udara.

Max tak ingin perubahan sifat istrinya kembali seperti awal perkenalan mereka. Di peluknya Azura yang berada dalam pangkuannya" Jika aku salah dalam bersikap aku minta maaf sayang, tapi ku mohon jangan berdikap seperti tadi, Apa ada masalah membuat moodmu buruk ceritakan padaku?" tanpa ada respon dari Azura, Max melanjutkan "Aku memaafkanmu untuk kejadian hari ini tapi kumohon jangan di ulang sayang, aku bersikap seperti ini karena aku khawatir Azura, mengertilah" mohon Max.

"lepaskan aku!"berontak Azura dari pelukan suaminya, meskipun satu sisi ia merasa berat mengatakan hal ini, bukannya melepas pingganya di remat oleh Max, mengubah posisinya menggendong bridal style Azura" aku yakin ada sesuatu yang salah denganmu jika tak ingin membicarakannya dengan baik bagaimana kita melakukan sesuatu yang enak di siang hari ini hmm?" tawar Max.

Azura menggeleng panik ketika Max membawanya menuju kamar mereka.
"Lian aku tidak mau"tolak Azura memohon, pasal ia tau apa yamg Max ingin lakukan di siang bolong.

"aku tidak menanyakan pendapatmu sayang" tepat setelah pintu tertutup.

Suara desahan keduanya memenuhi ruangan terutama Azura yang terus menerus meminta suaminya untuk berhenti.

                            *****

Kedua mata Azura terlihat menyembab, intinya benar benar sakit Max terus menerus menggempurnya tanpa henti hingga malam tiba, saat dirinya tak menjawab pertanyaan yang di lontarkan suaminya maka Max semakin gencar menyentuh, bahkan ketika dirinya menangis Max tidak melepaskannya.

Untuk berjalanpun pasti sulit jika seperti ini."jahat!"lontar Azura dengan suara paraunya merasakan tangan Max mengelus surainya."kamu yang memulainya Azura aku berhenti jika kamu mengatakan yang sebenarnya, tangan Max menutupi tubuh polos istrinya dengan selimut latas dirinya berbaring di samping istrinya mengunakan selimut yang sama.

"A-aku tidak menutupi apapun darimu  Lian, kenapa Kamu tidak percaya!"ucap Azura menatap suaminya yang tengah menyender.

"Menutupi? Dengan halis menajam"berarti benar kamu menyembunyikan sesuatu dariku Azura"dengan wajah datarnya.

Azura menggeleng panik ketika mata Max meyorotnya tajam" kenapa kamu tidak mengerti juga Lian!"teriak Azura dengan suara yang hampir hilang."baiklah jika kamu tidak ingin jujur aku akan menyelidikinya sendiri, istirahatlah dan jangan pernah berfikir untuk keluar dari kamar sebelum aku memberimu izin " turun dari ranjang sebelumnya memgecup terlebih dulu kening istrinya lantas mengambil pakaian yang tergeletak di lantai langkahnya tertuju membuka pintu.

Tidak mungkin ia membiarkan suaminya pergi dan bertemu Geogre lebih cepat, meskipun di beri waktu untuk mengucapkan kata laknat itu olehnya."baiklah baiklah aku akan mengatakannya Lian tapi sungguh kamu akan menyesal jika mendegarnya"

Langkah Max terhenti di ambang pintu" Apa maksud perkataanmu Azura?"

"Aku tidak pernah mencintamui Maxmillian" jawab Azura cepat dengan air mata mengalir.

Mengapa hatinya terasa di remas kuat, oksigen di sekitarnya terasa menyempit. Padahal kata itu terlontar dari mulutnya begitu saja.

Azura akui ia tak padai dalam hal berbohong buktinya Max menyadari sebelum dirinya memulai rencana.

Perubahan sikapnya terlalu kentara terlihat.

••••••••

Spam nexnya√√

Ya Allah gak kerasa ya, puasa tinggal 2 hari lagi.

Ada yang sudah mudik ke kampung halaman belum? Dan untuk kalian yang besok baru mau mudik hati hati di jalan, kalo cape berhenti sejenak jangan memaksakan diri keselamatan tetap menjadi prioritas utama ya! Agar selamat sampai tujuan.


700 vote + spam nexnya 100
KONFLIK RINGAN!😎






Votenya ❤
See you nex time🤚

 My Husband Is Possessive [novel]  ~ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang