[ 13 ] ❤

26.1K 2.1K 422
                                    

Azura sibuk mengemil makanan ketika Max mengajak Sean mengobrol di lain tempat.Tentunya karena permintaan istri kecilnya dengan alasan ingin menikmati suasana pagi tanpa mau di ganggu.

Flasback

Max menyetujui karena memang urusan mereka mengenai perusahaan lebih cocok di bicarakan di ruangan miliknya.

Sebelum suaminya mengajak Sean pergi ia sempat melihat seutas senyuman di wajah dingin itu untuknya. Tentunya Azura menganggap sebagai ejekan ia langsung membalas dengan pelototan Mata, tapi ketika Maxmillian melihat ke arahnya Azura dengan cepat merubah ekpresinya tersenyum Anggun.

Dan hal itu berhasil membuat bibir tipis Sean tersenyum menahan tawa, Mata biru Max melirik tajam iris mata hijau itu ketika mengetahui arah pandang yang di tunjukkan untuk istrinya" jaga mata anda dari Millikku tuan Sean" ucap Max dan perkataan Maxmillian membuat Azura terkejut.

Dengan santainya Sean Menjawab"Sepertinya kau salah paham saya tidak tertarik dengan istri kecil anda Tuan Maxmillian. saya juga sudah bertunangan dengan seseorang" ucap Sean menunjukkan cincin yang tersemat di jemarinya.

Sementara sekertaris Sean yang tak jauh dari posisinya, mengerutkam dahinya bingung atas perkataan tuannya jelas sebuah kebohongan untuk mengelabui lawan bahwa tuannya memiliki pasangan. Jika di pikirkan kedekatan dengan perempuan saja membuat tuannya emosi bahkan sering mengeluarkan kalimat kalimat benci.

"Mari kita bahas apa yang perlu di bahas di sini Tuan Maxmilliam" mencoba meyakinkan Max.

"kau mencoba mengalihkan topik tuan Sean" jelas Max mengetahui segalanya tentang patner kerjasama ia tak ingin mengambil resiko.

Perutnya sudah kenyang sedari tadi mulutnya tak berhenti menguyah akan lebih baik melakukan sesuatu dari pada berdiam diri.

Bagaimana jika ia ikut berkebun menanam pohon atau bunga dengan tangannya sendiri pasti akan lebih menyenangkan.

Kesempatan bagus juga untuknya terhindar dari segala larangan jika berada terus di seketar suaminya membuatnya tak bebas melakukan sesuatu. Ini di larang itu di larang jika terus begitu kemungkinan badannya akan tersa sakit jika hanya berdiam diri.

Kegiatan yang di lakukan hanya makan, tidur terus berulang seperti beruang yang sedang berhibernasi.

Reflek tangan Azura menyentuh wajahnya sendiri, membayangkan jika pipinya berlemak apa suaminya tetap akan menyukainya." pastilah suka" pedenya dengan mengibas rambut.

"jangan overthingking, kembali ke tujuan awal. AYO KITA BERKEBUN!"dengan tangan mengepepal ke atas.

Lima belas menit kemudian, Wajah cantik Azura di penuhi peluh keringat."Apa sudah benarkan?"ucap Azura bertanya pada salah satu penjaga kebun. Posisi berjongkok menatap hasil tangannya dalam menanam.

Pria paruh baya itu tersenyum senang di usia yang masih terbilang muda nyonya ini ternyata bersemangat dalam hal berkebun. Tidak seperti kebanyakan wanita yang benci jika tangannya kotor.

Memang tuannya tak salah memilih nyonya Mansion ini, ia menyukai keperibadian Azura yang riang.

"kok malah diem salah ya?" ucap Azura pegal berjongkok memilih duduk di tanah. Mengelap keringatnya yang tentunya hasilnya malah jauh lebih memperburuk.

Alhasil sebagian tanah yang menepel di tangannya terkena wajah."Nyonya hasil anda bagus, untuk seorang pemula" Azura menggaguk bangga pada dirinya sendiri, sedang pria paruh baya itu meringis melihat penampilan nyonya nya yang sedikit berantakan" Nyonya Maaf bila saya lancang wajah anda kotor, dan tuan pasti marah jika nyonya lesehan di tanah" terdengar khawatir.

Pasalnya pasti ia yang tekena amarah Maxmillian. Azura menyadari pakaiannya kotor lansung berdiri menepuk pakaiannya meskipun sia sia. Dan lagi soal wajah sudah terlanjur juga. " tidak apa, pak nanti saya akan menjelaskan pada tuan"

Tetap saja ia khawatir" bapak jangan takut jika suami saya marah. Kan salah saya kotor kotoran bukan bapak"Azura paham ketakutannya.

"bapak melarang saya. saya yang ngeyel mau bantuin ya kan?"

Menelan ludahnya susah payah yang sedang di bicarakan datang mengkodenya untuk pergi, paham langsung menggaguk meninggalkan Azura dalam kebimgungannya.

"kok per--"suara berat Maxmillian menyadarkannya." sudah bermain kotor kotorannya sayang?"

Max tak habis pikir setelah selesai dengan urusannya, hanya lima belas menit di tinggal lihatlah apa yang terjadi dengan istri kecilnya lakukan, dengan wajah kotornya tersenyum polos padanya" E-eh, Lian sudah selesai?"

*****

Azura mencebikkan bibirnya ketika Max tak memberikan Es cream yang ia inginkan. Tentunya dengan baju yang sudah bersih.

"aku marah ini, gak di bujuk?melihat suaminya hanya diam fokus pada ponselnya.

Azura menggeser duduknya agar semakin dekat dengan suaminya" Lian, aku kan sudah minta maaf jadi aku ingin es cream boleh ya?" Max mengurungnya di kamar bersama, bagaimana ia beranjak pergi dari sini tanpa izin suaminya.

Suaminya marah karena kegiatannya tadi pagi, alasannya Max takut jika dirinya sakit." Lian~" panggil Azura kembali dan hanya mendapatkan pengabaian dari Max.

Tidak tau saja sedari tadi Max menahan gemas hanya saja tetap mempertahankan ekpresi wajahnya.

Azura menyender di bahu suaminya"Aku salah Lian udah marahnya, bosan di sini" rengek Azura.

Bagaimana tidak bosan dari siang ia di Acuhkan bahkan masih sempat sempatnya ia tertidur di saat suaminya marah.

Mencoba bertingkah semanis mungkin seperti kucing." gak ulang ulang lagi deh. Kamu gak mau dengerin penjelasan aku dulu gitu?"

"Aku bosen gak ada kegiatan Lian, kamu enak kerja, ada kegiatan aku hanya berdiam diri, badan sakit gak gerak tau!"

Bukankah Max sudah bilang ia tak ingin istrinya sakit karena kelelahan, kali ini Max menaggapi"Aku berkerja keras seperti ini untukmu sayang. Aku hanya ingin segala keperluanmu terpenuhi."Azura menyimak denhan baik, tetap pada posisinya." jika kamu bosan? Kita bisa pergi liburan"

Fokus Azura buyar ketika melihat kotak hadiah tadi pagi yang sempat tertunda membuka.

Untuk kali ini Azura mengalah pada suaminya ia lebih penasaran dengan isi kado.

"baiklah aku mengerti Lian Maaf ya" ucap Azura mendongak" kita buka hadiah yuk, aku penasaran!"mengganti topik.

Max tak habis pikir hati istrinya cepat sekali berubah bukankah tadi tengah membujuknya dan sekarang," ini hadiah dari kakak ku kan?" Azura duduk kembali tak sabar membuka bungkus kado dengan gunting.

Max mengambil benda tajam itu dari tangan Azura."biarkan aku yang membukanya sayang" takut melukai tangan istrinya.

Azura membiarkan suaminya yang membuka bungkus kado."kakakmu berpesan agar kamu yang membukanya terlebih dulu"

Azura membukanya dengan senang hati. Tanpa pikir panjang mengeluarkan hadiah untuk di perlihatkan pada suaminya.

wajah Max seketika memerah padam begitupun dengan Azura.

"baju malam pertama" bathin Azura syok.

•••••••••

Spam nexnya√√

Tinggal menghitung hari kita puasa, Gimana kabar hutang puasanya tahun kemerin udah di bayar belum?😂

Kemaleman ya

550 vote+ 100 spam nexnya


Votenya ❤
See you nex time 🤚

 My Husband Is Possessive [novel]  ~ ENDWhere stories live. Discover now