[ 20 ] ❤

16.5K 1.3K 198
                                    

Ponsel di atas nakas berulang kali terus bergetar, Azura melirik sebentar lalu mengabaikannya. pagi ini ia menyiapkan keperluan suaminya. sesuai yang di inginkan Max bahwa tugasnya hanya sekedar yang ringan sedangkan sarapan di buatkan oleh koki.

Memilih jas, kemeja dan dasi yang cocok untuk di pakai, ini pertama kalinya Azura memilih pakaian yang akan di kenakan suaminya. seleranya dan Max tentu berbeda dan itu membuatnya khawatir dan ragu.

Pilihannya jatuh pada salah satu jas  hitam menurutnya sangat cocok di gunakan suami dinginnya itu.

Meskipun ada warna lain  tapi menurutnya Max lebih cocok mengenakan jas hitam, di mana ia selalu bermimpi mendapatkan sugar daddy dan akhirnya mimpi itu menjadi nyata.

Terlalu serius dengan pakaian tanpa di sadari Max sudah selasai dan melangkah mengendap menghampiri istrinya, tanpa aba aba langsug memeluk Azura dari belakang dengan rambut masih basah."pilihanmu memang yang terbaik sayang" ucap Max dengan cepat mengecup pipi istrinya.

Azura tak perlu kaget lagi ia tau
Kejailan suaminya akhir akhir ini, melepas pelukan tangan besar Max dari perutnya dan berbalik, ternyata tindakannya itu membuatnya salah tingkah dengan wajah memerah melihat penampilan Max yang menggoda, dengan roti sobek di perutnya yang terpang pang jelas tanpa anduk menutupi tubuhnya. meneguk ludah kasar apa lagi bagian bawah Max yang hanya di tutupi handuk berwarna putih mesikpun ia sudah melihat tetap saja malu.

"Astagfirullah Azura mesumnya pikiranmu"batinnya, mengalihkan pandangan.

Max menarik pinggang ramping istrinya terkerkeh mengetahui pikiran istrinya mengarah kemana sebab ia juga melihat apa istrinya lihat sebelum mengalihkan pandangannya "Ternyata istriku mesum juga ya?" suara beratnya mengelitik Azura menjalar hingga telinganyapun ikut memerah, Azura mendongak ia tak setuju dengan ucapan suaminya enak saja ia mesum," Eh enak aja itu mulut kamu ya!"kesal Azura tak terima menggeplak bibir Max pelan"kamu aja yang salah kenapa gak pakai anduk yang benersih"cerocosnya.

"lagian mata aku gak sengaja liat badan kamu yang bagus dan ini lagi kenapa rambutnya masih basah" omel Azura meraih handuk di bahu suaminya, Max yang mengerti menarik tangan istrinya untuk duduk di ranjang sedangkan dirinya duduk di bawah membiarkan Azura mengeringkan rambutnya.

"kamu istri aku sayang kenapa harus malu? aku, kamu sudah melihat semuanya jadi gak usah di tutup tupi juga boleh mau liat?" lanjut Max menggoda istrinya kembali.

"gini nih, kalo suami udah di kasih pasti mesum mulu pikirannya gak ada yang lain!"kesal Azura dengan pipi semakin memerah selesai mengeringkan rambut suaminya.

Max terkekeh atas jawaban ketus istrinya"kamu nanti telat loh kalo terus terusan goda aku Lian~" rengek Azura.

Mengerti istrinya mulai badmood karena candaannya Max dengan cepat meraih kemeja dan juga jas yang sudah di pilihkan istrinya tak mau jika Azura semakin marah padanya.

Gerakan suaminya yang terlampau cepat dalam mengambil tindakan, membuat Azura mengulum senyum.

"sayang bisa tolong pasangkan dasi"ucap Max mengulurkan dasi pada Azura.

Azura mengagguk"ya udah sini" Max menunduk memudahkan Azura memasangkan dasinya" dah selesai tampan banget sih suami aku" puji Azura.

                            *****

Azura bernafas lega setelah mengantar pergi suaminya sampai halaman, membuatnya langsung bergegas membuka pintu kamar lalu menguncinya dari dalam.

Mata Azura menoleh pada setiap langit langit kamar memastikan jika tidak ada cctv yang di letakkan suaminya itu.

Sebab Azura tau permainan orang orang kaya selalu menempatkan cctv di setiap sudut ruangan.

Mencoba berfikir jernih yang ia khawatirkan, setelah memastikan. membuatnya lega Max tidak meletakaan cctv di kamar pribadi mereka.

 My Husband Is Possessive [novel]  ~ ENDWhere stories live. Discover now