My Husband Is Possessive [novel] ~ END

[ 1 ] 💔

Sinar rembulan menemani malam yang terasa sunyi di sebuah kamar.

"Dimana ini?"ucap seorang wanita kebingungan dengan pakaian pengantin masih melekat di tubuhnya, di tambah hiasan kamar yang hampir penuh dengan hiasan bunga.

Dahinya mengernyit"Bukankah aku sedang di operasi, Lalu apa apan baju ini?"ucapnya memegang dress pengantin yang berhiaskan berlian.

Matanya mengedar sekali lagi melihat sekelilingnya hanya ada hiasan bunga dan juga cahaya lilin dengan aroma semerbak wangi  "Apa ini pengaruh obat bius ya?"pikirnya positif.

Meraba wajahnya sendiri guna menyadarkan agar cepat bangun. Bisa bisanya ia berhalusinasi menjadi pengantin.

Tapi sebentar ia merasa ada yang aneh pipinya terasa basah tanpa di sadari air matanya menetes.

"Ada apa denganku?"gumamnya menyadari ada yang berbeda dengan warna kulitnya yang terlihat putih.

Tangannya begitu letik dan lembut terawat jika di perhatikan lebih jauh ini bukan dirinya.

Mencoba turun dari atas kasur meskipun kesusahan dengan gaun yang terasa berat tujuannya hanya cermin.

Renata jatuh terduduk syok melihat pantulan dirinya di dalam cermin. jantungnya berpacu berdetak kencang kebingungan melanda pikirannya.

Visual Azura Revalia? Tokoh utama di dalam novel yang sempat ia baca sebelum melakukan operasi.

Bagaimana mungkin dirinya masuk novel "kill my husband"apa mungkin jiwanya masuk yang berarti dirinya sudah meninggal di dunia nyata.

Mengusap peluh dingin di wajah cantiknya dengan mata menyembab ia ingat di dalam novel tertulis.

Di malam pertama Azura menangis menumpahkan kesedihannya tepat di kamar pengantin setelah pernikahan itu di langsungkan, pernikahan terjadi atas  kesepakatan keluarga besarnya di usianya yang menginjak 20 tahun.

Azura hanya menginginkan kebebasan mengejar mimpinya yang ternyata harus pupus ketika menikah dengan pria kaku dan sedingin es,  yang membuatnya semakin membenci Maximilian.

Begitupun dengan impian pernikahanya ia mengingkan sosok pria humble, penyayang  dan romantis dan itu berbeda jauh dengan Maximilian.

Di tambah perbedaan umur mereka yang terpaut 5 tahun.

Mata sembabnya ini karena Azura terlalu lama menangis.

Sedari awal Azura menilai Maximilian dengan sudut pandang yang sempit hal ini, membuat hubungan mereka semakin merenggang dan juga di warnai kesalah pahaman yang tak pernah selesai.

Cara pengungkapan cinta Maximilian juga yang tidak dimengerti Azura dan hal itu semakin membuat hubungan mereka memburuk.

Di malam pertamanya Azura menolak kedatangan Maximilian.

Tapi hari ini raganya Azura di tempati oleh Renata yang berarti kedatangan Maximilian malam ini.

Rasanya jantungnya ingin keluar dari tempatnya. ia belum siap dengan semua yang tejadi secara mendadak berfikir pun sudah tidak ada waktu.

                          *****

Maximilian menyerahkan tugas pada sang  sekretaris. niatnya menghindari malam pertama gagal ia  hanya ingin memberi waktu Azura, membiasakan diri di kamar tempat mereka nanti menghabiskan waktu.

Ada keraguan di setiap langkah yang ia ambil menuju kamar.

Wajahnya terlihat tenang tapi tidak dengan isi pikirannya yang bergelut. Menebak nebak apa ia akan mendapatkan penolakan dari istri kecilnya itu.

Saat pernikahan di lansungkan wajah Azura tiadak sedikitpun menoleh ataupun menatapnya malah lebih sering membuang muka.

Waktu belum terlalu larut tapi sungguh badanya terasa lelah.

Mencoba menetralkan detak jantungnya yang berpacu cepat. Hanya karena mengetahui perempuan yang di cintai-nya sedang berada di dalam kamar miliknya.

Tangannya mengepal ragu hanya untuk mengetuk pintu besar berwarna putih di hadapannya sekedar bersuarapun terasa sulit.

Renata sudah menganti pakaian pengantinnya dengan baju tidur tak lupa menghapus mekeup di wajahnya.

Mengapa ia merasa gugup menanti ketukan pintu dari Maximilian.

Tok... tok.... tok ....

Suara ketukan pintu mulai terdengar membuatnya semakin di landa ke gugupan menggigit bibirnya gelisah.

Renata mencoba merilekskan diri menghirup nafas sebentar lalu ia keluarkan.

Tak mendapatkan jawaban dari dalam membuat Maximilian mengernyit kan dahinya. apa istrinya sudah tidur karena lelah.

Mulai di kuasai rasa penasaran dan juga khawatir ia lansung membuka pintu tergesa gesa.

Renata terkejut dengan suara derit pintu terbuka dan langsung menampilkan sesosok pria bertubuh tinggi yang tak lain Maximilian dengan wajah dinginnya.

Sedangkan di posisi Maximilian hatinya menghangat semuanya baik baik saja hal yang ia khawatirkan tidak terjadi. Tapi di mata Renata mata biru max seperti  elang begitu mengintimidasi dirinya.

Pantas saja Azura selalu salah paham dengan Max ternyata begini situasinya jika melihatnya lansung.

Max menetralkan perasaanya gugup di tatap oleh netra mata Azura berdehem mengendalikan diri.

"Maaf apa saya membuatmu terkejut Azura?" Ucapnya formal.

Renata tersadar dari rasa kagumnya akan Visual tampan Maxmillian "A-aku hanya sedikit terkejut dengan caramu membuka pintu"ucapnya jujur.

Terlihat mata biru Maxmillian bergetar mendengar balasan dari Azura.

Belum selesai keterkejutannya kata yang keluar dari bibir Semerah cerry itu kembali terdengar" Mau kah kamu menemaniku tidur disini?"

                              

 °°°°°°°°°°

Spam nexnya✓✓✓

Gimana chapter ini?
Day masih sibuk sama kerjaan akhir akhir ini.

Masih ada yang nanya. Kak,  kok buat cerita baru bukannya waktu itu udah di pilih ya?
Day jelasin ulang.

Cerita ini di buat karena permintaan ulang tahun bestie💝

Day juga masih inget ko yang kepilih 1,3,5,8

Yaitu : Stuc with the Antagonist character, posesif is Familly, Ethnan, dan terakhir Duck love me sincerely.

In syaa Allah di lanjut kalo udah tamat pilihan yang pertama.  Manusia bisa berencana tapi Allah yang menentukan umur gak ada yang taukan? tapi mudah mudahan day di kasih kesehatan dan kalian juga.

           300 vote + spam nexnya 200 bisa?

Votenya ❤️
See you next time 🖐️