[ 4 ] ❤️

38.2K 2.7K 166
                                    

Azura tak henti hentinya mengulas senyum hingga giginya terlihat memeluk boneka Teddy Bear yang dipilihkan Maxmillian untuknya.

Memasuki Mobil, Max menjalankan mobil dengan kecepatan sedang fokusnya menatap jalanan moodnya hancur ketika membeli boneka untuk istrinya tadi.

Apa ia setua itu? padahal hanya terpaut umur 5 tahun dengan istrinya.

Ia malah di panggil om, oleh pelayan di sana setelah membayar boneka untuk Azura.

Flash Back

Membiarkan istrinya melihat lihat boneka sedangkan dirinya berinisiatif membeli boneka yang sudah ia pilih.

Ia tau semua tentang apa yang di suka Azura ataupun sebaliknya.

Max melangkah mendekati meja kasir yang sudah di sambut oleh salah satu karyawan wanita "Bungkus yang ini"ucap Max tak ingin basa basi. Langsung menyimpan boneka di atas meja kasir saat perempuan itu berniat menerima uluran, sementara dirinya mengambil dompet untuk mengeluarkan ATM.

Kasir wanita tersenyum menatap kagum Max dengan setelah jasnya, aduh impiannya ingin mempunyai om sekaya ini.

"Om, barangkali keponakanya suka juga sama boneka yang di sana"tunjuknya pada boneka kelinci menawari.

Sontak perkataanya membuat pria itu langsung menatapnya datar dengan tatapan menajam" dia istri saya bukan keponakan dan saya suaminya bukan omnya"ucapnya ketus.

Kesadarannya di tarik oleh ucaon istrinya"Lian terimakasih untuk hari ini aku sangat senang"ucap Azura agar suasana tidak sunyi dan membosankan di dalam mobil.

Maximilian menoleh dengan wajah linglung pada Azura,mencoba mengulang kata "l-lian? Kamu memanggilku Lian"mencoba memastikan. Max menepikan mobilnya terlebih dulu.

Azura bingung kenapa harus menepikan mobil apa ada sesuatu yang ingin Max beli pikirnya, tak ayal ia mengganguk."iya kenapa tidak suka atau terdengar jelek ya?"tanyanya, takut Max tidak suka dengan panggilan namanya.

Max menjawab berlainan dengan pikiran Azura"Aku menyukainya sangat menyukainya, Azura terimakasih"ucap Max menahan diri agar tidak berteriak saat ini saking senangnya bahkan tangannya mencengkram stir mobil erat untuk sedikit menyalurkan perasaanya.

Sejenak Max melupakan hal yang membuat moodnya tadi memburuk.

Baru kali ini Azura memanggil namanya sebelum saat pertemuan pertama keluarga. Azura, terus saja menghindarinya jika pun berbicara hanya sebatas kamu tidak pernah menyebutkan namanya.

Azura lega ia kira Max tidak menyukai panggilannya, sengaja Azura memilih panggilan itu untuk suaminya agar terlihat berbeda dari orang lain.

"Tapi hanya aku loh yang boleh panggil kamu Lian"ucap Azura kembali.

Apa Azura menandai kepemilikan dirinya tak ayal Max menjawab "Tentu hanya kamu yang boleh Azura"

"Aaaaa makasih jadi tambah seneng deh hemm...."menjeda" lalu panggilan nama untukku Apa?"menanti Jawaban dari Max. Sungguh ia juga ingin di panggil dengan sebutan sepesial.

"Azura" ucap Max polos tanpa tau apa yang di inginkan istri kecilnya itu.

Azura mencoba mempertahankan senyumannya di depan Max ," tapi aku ingin di panggil dengan sebutan My sweety, gimana dong?"ucapnya dan hal itu membuat Max menahan kedutan di bibirnya.

                           *****

Sampai di Mansion Max membiarkan istrinya berlari malu.

Max menoleh pada sekretarisnya agar mengikuti langkahnya memasuki ruangan dengan pintu tertutup."Jawab pertanyaanku dengan jujur Renald"Dengan tangan bersedekap dada.

 My Husband Is Possessive [novel]  ~ ENDDär berättelser lever. Upptäck nu