[ 8 ] ❤

31.9K 2.4K 185
                                    

Sebenarnya Azura gugup saat Max mengatakan dengan jujur rasa cemburunya. demi menghindari rasa gugupnya ia berinisiatif menawari permen yang di bawa.

Azura menunduk menatap permen di tangannya yang sama sekali tidak di ambil oleh Maxmillian.

Max tersenyum kecil ketika Azura menghindari tatapannya,"kamu benar jika seseorang marah membutuhkan sesuatu yang manis" Max meyentuh dagu istri kecilnya hingga pandagan Azura teralih kembali padanya" dan itu hanya berlaku untuk perempuan Azura "Azura mengerutkan dahinya bingung" jadi laki laki tidak suka yang manis manis tapi pahit?"ceplosnya ia tidak salahkan memang itu yang tangkap dari ucapan suaminya.

"bukan begitu dear"takuat dengan kegemasan yang di tunjukkan istrinya membuat Max tak bisa lagi menahannya.

"laki laki menyukai yang manis tapi bukan permen melainkan ini" Max mengusap bibir Azura.

Azura terdiam membantu tunggu, tunggu dulu biarkan ia mencerna ucapan Max " Dear yang apabila di artikan adalalah sayang".

"sayang!"batinnya menjerit tak percaya.

Tak bisakah Max membiarkannya sejenak untuk menengkan jantungnya yang berdetak dengan kencang sekarang malah muncul kata kata mesum menurutnya.

Wajah Azura memerah" Aku tak menyangka Lian begitu mesum" ucap Azura mrnyingkirkan tangan suaminya cepat cepat membuka bungkus permen lalu memakannya sekaligus.

Max tergelak tawa dengan reaksi yang di tunjukkan Azura dari mana letak Mesumnya.

Azura menatap kagum tawa Max jauh terlihat lebih tampan apa lagi mata tajammya sampai menyipit karena tertawa, mengunyah permennya cepat di bandingkan di emut.

"dingin di luar mesum di dalam" Ucap Azura kesal.

Max menghentikan tawanya tanpa sadar terlalu berlebihan, istrinya kesal terlihat lebih imut"jangan marah kamu  yang mulai tadikan, katanya ingin menghiburku" Max menarik pelan tangan Azura lalu mengusap bibir Azura pelan berniat membersihkan bekas permen yang masih menempel.

"aku hanya membersihkan tidak lebih Dear" ucap Max ketika Azura menatapnya tanpa berkedip.

"dan aku tidak akan melakukannya tanpa izinmu"mata mereka saling menatap satu sama lain.

Azura terpaku dengan ucapan Maxmillian padahal Lian bisa melakukannya lansung tetapi tetap saja meminta izin padanya.

Iya seperti inilah pernikahan impian Azura suami yang selalu menghormati pasangannya tidak memaksa atau semaunya sendiri  meskipun mempunyai hak penuh atas dirinya.

"terimakasih aku menyukai caramu memperlakukanku Lian. untuk saat ini mungkin... "Max menanti kata kata Azura, Azura sedikit berjinjit meraih wajah suaminya.

Cup

"pipimu dulu yang mendapatkannya"

                            *****

Max meninggalkan Azura dengan berat hati di ruangan pribadinya.

Tentunya Maxmilian menempatkan dua bodygoard di luar tanpa sepengetahuan Azura.

Max tak ingin jika istri kecilnya berpikir sempit bahwa dirinya menghambat kebesasannya, atau tak percaya padanya.

Hal ini ia lakukan untuk keamanan dan satu hal ia ingin selalu memastikan bahwa istrinya aman berada dalam jangkauaannnya.

Setelah apa yang terjadi di dalam lift Maxmillian sedikit demi sedikit mulai memperlihatkan perasaanya. Dan Azura merasa senang caranya berhasil membuat Max keluar dari permasalahan kurangnya komunikasi.

 My Husband Is Possessive [novel]  ~ ENDWhere stories live. Discover now