Eps 5 : Macaron

6 0 0
                                    


" Ya, aku akan mengendarai mobil sendiri "

" Tidak perlu panggil Ares atau siapapun "

" Kututup "

Telepon kabel itu sudah disimpan kembali, waktu menunjukan pukul 07.35 dan Hector sudah rapi dengan setelan Jas kantornya. Sarapannya diawali dengan sebatang rokok yang dimana asap itu dia buang keluar jendala terbawa oleh angin pagi yang segar.

Matanya tidak lepas dari jalan setapak yang biasa dilalui oleh sesorang dari pondok, dan mangsanya sudah keluar dari sarang persembunyian. Sambil manatap arloji Hector menyudahi aktivitas merokonya dan segera turun dari kamar.

Dia menuruni anak tangga dan menyapa beberapa orang disana, tentu saja yang disapa hanyalah Nenek dan Ibu nya yang sedang meminum Teh.

" Pagi sayang, apa Jak terlambat menjemputmu ?" Tanya ibu nya dengan senyum

" Tidak, aku akan berkendara sendiri hari ini "

Ucapnya mendapat respon heran dari kedua wanita itu yang saling  bertukar tatapan.

" Ahh begitukah, baiklah semoga harimu menyenangkan "

" Ya, selamat tinggal "

" Hector, apa kamu tahu sepupu mu akan kemari hari ini " Langkah kaki Hector terhenti lagi, dan dia mengangguk dengan wajah tanpa ekspresinya.

Ketika Hector akan melangkah pergi lagi Neneknya berpesan sesuatu.

" Bisakah belikan aku Macaron setelah pulang bekerja ?"

Apa ini jalan awalnya, kebetulan sekali.

" Tentu Nenek " Kini Hector merubah ekspresinya dengan senyum yang tidak pernah dia tunjukan pada siapa pun kecuali Neneknya.

Setelah mobil sudah dihidupkan Hector melajukannya, cukup jauh dari Mansion dia sudah melihat wanita dengan dress coklat, serta rambut yang terikat keatas dengan pita tidak lupa.

Dia melewatinya lebih dulu dan tentu saja Cleta menyadari mobil yang lewat itu adalah milik Tuan nya, dan apa yang terjadi mobil itu berhenti dijalan yg akan Cleta lalui.

" Apa aku harus memberi hormat " Ucapnya sambil terus melangkah maju.

" Atau itu paman Jak akan memberiku tumpanganlagi ?"

Dan ketika semakin dekat kaca mobil itu terbuka sedikit memperlihatkan sosok mata yang sudah dia kenali, hal yang membuat Cleta tentu saja terheran karena tidak melihat keberadaan pamannya disana melainkan hanya dia seorang.

" Selamat pagi Tuan " Ucap Cleta hormat

" Masuklah " Ucapnya tidak bertele tele

Cleta tentu saja akan menolak, karena tidak mungkin dia satu mobil dengan Hector lagi apalagi saat ini dia yang mengendarainya.

" Terima kasih tawarannya Tuan, tapi aku akan naik bus "

" Ce pat na ik " Ucapannya penuh penekanan.

Tentu tidak bisa dibantah Cleta mengikuti apa yang disuruhnya, dengan bingung dia harus duduk dimana, Cleta berpikir pastinya Hector tidak mau berdekatan dengan nya hingga Cleta membuka pintu belakang berencana duduk disana, hal diluar dugaan bagi mereka berdua.

" Kamu pikir aku supir pribadi mu, Cleta ?" Tatapnya pada kaca mobil yang memantul ke belakang.

" Ah maaf Tuan "

Cleta langsung turun dan berpindah ke kursi depan disamping Hector, kecanggungan muncul dikedua orang itu dan Cleta memilih untuk tidak berbicara apa apa hanya menatap kaca jendela.

The Myth About UsWhere stories live. Discover now