Eps 1 : The Day I Moved

19 0 0
                                    

Langkah lebar dan tegas memasuki sebuah pintu kayu yang hampir roboh, saat itu sekitar sore hari Jak Argus mendatangi kakak nya untuk beberapa hal.

" Apa anak mu sudah diberitahu ?"

Sudah duduk dikursi kayu tengah ruangan rumah, dengan suara bisik yang penuh hati hati.

Sam La Ajax sang kakak hanya menghelang nafas pelan sambil menyodorkan kue kering dan air tawar, belum merespon pertanyaan adiknya.

" Dia sedang tidak dirumah " Infonya menyadari Jak yang mencari keberadaan orang yang akan dibicarakan " Ayolah Jak, aku malu " Sambungnya

" Apa yang membuatmu malu " Mendengus pelan

" Ya bagaimana aku bisa menjelaskan pada Tuan nanti, aku susah payah bisa bekerja di mansion nya dan merekomendasikan mu bekerja di perusahaan nya dan kini kamu ingin aku bisa memasukan anakku ke perusahaan nya juga hmm ?"

" Apalagi sekarang perusahaan sudah sepenuhnya jatuh pada anak Tuan sendiri, kamu pun tahu bagaimana karakter pria muda itu di kantorkan "

Karena jawabannya itu Jak terdiam sesaat sebelum kembali bersuara.

" Ayolah Sam, kamu belum mencobanya " Menatap serius " Apa kamu akan terus menerus meninggalkan dia sendirian disini setelah banyaknya kejadian ?"

Ya banyak kejadian meninggalkan putri nya selalu sendiri dirumah, namun putri Sam tidak pernah mengadu ataupun mengeluh jika papa nya pulang seolah semua baik baik saja.

" Dia harus mempunyai pengalaman lain yang jauh lebih baik, agar wawasan dan pengetahuan nya bertambah "

" Dia harus bisa mempunyai uang dari hasil kerja kerasnya sendiri untuk hal yang dia inginkan "

" Bukan berarti kamu dan aku tidak bisa belikan, namun, " Jak berdiam lebih dulu

" Usia nya sebentar lagi akan menginjak 19th , aku tahu dia semakin dewasa dan bisa menjaga diri tapi kamu melupakan sesuatu "

Sam dan Jak saling bertatapan serius.
Jak berbicara dengan nada yang lebih lembut dari sebelumnya hingga menyadarkan Sam.

" Kamu lupa semakin dewasa nya dia, dia akan mekar, dimana dia akan semakin memancarkan kecantikan nya, dimana dia akan tumbuh, bukan anak kecil ingusan yang diejek ejek teman temannya lagi, kamu menyadari itu Sam ?"

" Apa kamu akan meninggalkan harta karun mu satu satunya itu lagi di desa ini, tanpa sepengawasan mu dan aku ini ?"

Sam mengerti apa yang dirasakan sang adik terhadap putri nya ini, karena peran nya sebagai paman bisa sekaligus berganti menjadi papa ketikan dia sudah tiada.

" Kita meninggalkan nya selama 14 hari sekali dan bertemu nya 1 hari, apa kamu tidak mengkhawatirkan nya ?"

Tap
Tap
Tap

Suara langkah kaki dipapan kayu rumah luar terdengar, menghentikan Jak berbicara.

Menunjukan bayang seorang wanita berambut panjang menenteng keranjang, dia semakin dekat.

Wajah nya semakin dekat semakin terpancar, dia semakin cantik, sangat. Matanya berbinar, hidung nya mancung, bibir nya tipis berwana merah muda bunga mawar, memakai dress yang panjangnya sudah sangat menggantung hingga menunjukan betis putihnya.

" Halo paman " Sapanya lebih dulu

" Halo apa kabar anak ku, Cleta ?" Usil Jak

" Aku selalu baik paman "

" Kamu tidak menyapa papa mu ?" Sam terhiraukan

" Ohoo, kita satu rumah papa dan aku lebih banyak menghabiskan waktu bersamamu "

The Myth About UsWhere stories live. Discover now