06

10 3 0
                                    

"Buat kedua kalinya, selamat datang di agensi ini buat kalian semua!" Michael berseru, membuat semua anak-anak yang sedang mengikuti langkahnya dari belakang memberikan tepuk tangan yang meriah. "Karena sebelumnya belum sempet agency tour, saya akan tunjukkan semua tempat sebelum mengantar kalian ke dorm masing-masing. Yok, ikutin saya!"

Dafa, Cia, Angel, dan Alaya adalah empat orang terakhir yang ada di barisan tersebut. Semua tempat, sudut, dan bagian dari agensi itu diperhatikannya satu per satu. Yang pertama, pastinya mereka melewati ruang tamu dan ruang kerja Michael terlebih dahulu. Kemudian, dilanjutkan dengan dapur dan ruang makan besar yang langsung mengarah pada halaman belakang gedung agensi. Dapur itu memiliki warna dominan cokelat muda, dengan style dapur khas rumah-rumah Amerika. Yang paling membuat keempat anak itu terpukau justru meja makannya yang panjang, yang muat untuk sekitar 12-14 anak. Halaman belakang gedung agensi juga tak kalah memukau, di sana terdapat ayunan, spot bersantai, dan juga lapangan multifungsi yang dapat digunakan untuk bermain basket, tenis, bulu tangkis, sepak bola, atau sekadar berlari-lari saja.

Meninggalkan area dapur, ada lagi tempat dengan banyak sofa yang kalau kata Michael merupakan ruang keluarga di gedung agensi ini. Di sana, ada televisi besar yang bisa dipakai untuk menonton Netflix atau bermain PS bersama, lemari tua yang berisikan dengan koleksi senapan pemburu milik Michael, permainan sepak bola meja, dan juga meja billiard di belakang sofa-sofa yang ada di ruang keluarga tersebut. Wah, wah, sepertinya nanti akan ada anak laki-laki yang saling berebutan untuk bertanding billiard dengan Michael. Oh iya, ngomong-ngomong, ruang keluarga ini saling berhadapan dengan musholla kecil dan dorm yang dipakai oleh para anggota Louve setiap tinggal di agensi ini.

Setelah bagian ruang keluarga yang keren itu selesai, mereka pun mulai memasuki bagian gedung agensi yang... sedikit menyeramkan, apalagi jika mereka melewatinya di malam hari. Tidak ada jendela untuk menerangi bagian itu, hanya ada lukisan-lukisan mahal yang sudah tua dan satu lampu mewah di tengahnya yang sudah dipenuhi dengan sarang laba-laba dan juga sudah lumayan redup cahayanya. Sayangnya pada bagian itu, terdapat tiga ruangan yang ternyata merupakan ruang dorm. Dorm pertama ditempati oleh lima anggota Nereids, sedangkan dorm kedua ditempati oleh lima anggota Nereids lainnya. Lantas, dorm ketiga akan ditempati oleh siapa? Ya, para anak laki-laki.

Kenapa ditujukan kepada mereka? Dan kenapa pula mereka yang berasal dari band yang berbeda malah disatukan? Jadi ..., hal ini pun ada alasannya, mereka tidak hanya sekadar asal ditempatkan di ruang dorm tersebut. Jumlah penduduk dorm yang banyak, pastinya membuat dorm juga harus berbeda di antara dorm yang lain. Dorm satu itu adalah dorm paling luas di gedung agensi, mencakup 4 ranjang tingkat, sofa, dua air conditioner (sayangnya salah satunya sudah rusak), lemari pakaian yang besar, satu meja untuk belajar atau bekerja yang menghadap langsung ke halaman depan gedung agensi, bahkan yang paling spesial di antara dorm lain adalah satu kamar mandi dalam. Iya, memang hanya untuk buang air saja dan tidak bisa dipakai untuk mandi, tapi itu sudah sangat cukup. Mereka tidak perlu lagi merasakan sulitnya keluar dari dorm jika mendadak mendapatkan panggilan alam. Kalau kata Angel, ini benar-benar dorm yang cocok untuk Dafa.

"Nih, saya bukakan dorm nya untuk kalian lihat." Michael tersenyum, dengan cepat membuka pintu ruangan tersebut. "SURPRISEEE!"

"WOAAAHHHH!" Anak-anak laki-laki berseru kagum, lantas berlarian masuk ke dalamnya. Tingkah laku mereka kali ini benar-benar membuat anak-anak perempuan itu terheran-heran dan geleng-geleng kepala, mereka benar-benar seperti anak kecil.

"Yang masih balita di kasur bagian atas, teman-teman!" Dafa berseru. "Jovan, Rafa, Charles, Louis, pokok e kowe kabeh kasur nduwur!"

"Aman!" Rafa, Charles, dan Jovanka berseru, kemudian tertawa terbahak-bahak.

DCA BAND 2 : Become The Real StarWhere stories live. Discover now