07

4 2 0
                                    

DUAKKK!

"AAAAAAA!" Semua anak yang sedang makan siang itu berseru, terkejut dengan suara kencang itu. "APA ITU?"

"SORRY!" Alaya berteriak dari kejauhan. "PINTU DEPAN SUSAH DITUTUPNYA!"

"Oalah, besok biar saya panggil tukang buat betulin pintu, Alaya." Michael yang sedang ikut makan siang bersama anak-anak itu pun mengangguk. "Memang sudah rusak itu pintunya."

"Wih, kebetulan tuh." Louis mengangguk. "Ganti pake smart door aja besok, Pak."

"Lebih aman ya kalau diganti menggunakan smart door?" Michael mengangkat alis. "Tapi boleh juga. Apa saya coba saja ya besok ide kamu, Louis?"

"HAI, KAWAN-KAWAN!" Alaya berseru, meletakkan banyak barang bawaan dari luar di atas meja. "LIHAT INI SEMUA!"

"WOOAAHH!" Semua anak berseru, mata mereka berbinar-binar. "APA AJA ITU, AL?"

"Juicer baru. Tadi dianterin sama Axel." Alaya menjelaskan. "Buat bikin jus lah pastinya. Nanti kalian semua boleh pake, Pak Michael juga boleh."

"Wah, wah, wah." Michael terkekeh. "Kok nggak bilang Bapak aja kalau memang butuh juicer? Nggak enak saya sama kalian jadinya, malah kalian yang memperlengkap fasilitas. Kemarin bahkan air fryer dan teflon saja Nicolette dan Caroline yang bawakan. Makasih banyak ya, Alaya."

"Hm." Alaya mengangguk. "Sama-sama, Pak!"

"Terus ini kantong plastik isi buah, sayur, susu, sama stok mie instan dari siapa, Al? Axel juga?" Cia bertanya-tanya. "Banyak banget, sumpah. Ini mah kalau kita pakai buat tiga kali makan di sini masih banyak sisanya."

"Oh, ini?" Alaya menunjuk kantong plastik tersebut. "Dari mamakmu."

"HAH?" Cia ternganga. "SERIUSAN, AL?"

"Serius." Alaya mengangguk. "Itu lho masi di depan."

Tanpa berkata-kata apapun, Cia segera berlari ke luar gedung agensi, hendak menyampaikan rasa terimakasih atas semua bahan pangan yang sudah mamanya berikan. Cia yang berlari terbirit-birit itu membuat semua orang tertawa terbahak-bahak.

"Nanti tiba-tiba mamanya Charles nganter makanan juga gitu gimana, guys?" Farel terkekeh. "Charles, ini ada stok lobster, caviar almas, oysters, kobe wagyu, sama italian white alba truffles. Jangan lupa dibagi-bagi ke temennya, ya!"

"HAHAHAHAHAHA!" Michael dan anak-anak itu tertawa terbahak-bahak. Charles yang mendengar hal itu hanya memutar kedua bola matanya.

"Halu mulu emang Kak Farel ini!" Charles berseru. "I am not that rich lah, bro, nggak selalu juga aku bisa beli makanan gituan! Lagian asal kalian semua tau aja, lobster sama truffle itu nggak enak!"

"Enak lah!" Angel berseru, tidak terima. "Masa kamu nggak suka?"

"Ya nggak lah!" Charles mencibir. "Aneh-aneh aja makanan kalian, enakan juga nasi padang-"

"Pak Michael!" Cia berseru, buru-buru berlari ke arah Michael. "Pak, Bapak beneran punya temen yang namanya Pak Guntur? Nyariin Pak Michael katanya, Pak."

"Pak Guntur?" Michael berpikir sejenak. "Oh, orangnya di depan? Disuruh masuk saja, Cia. Beliau ini founder Smoothmore Entertainment."

"Founder?" Cia terkagum-kagum. "Oke, Pak!"

Cia lantas kembali ke luar gedung, kemudian disusul oleh Michael untuk mempersilahkan sang pendiri agensi tersebut untuk masuk. Di saat anak-anak lain berseru kagum karena kedatangan sang pendiri itu, Alaya justru mulai merasakan sebuah keanehan. Rasanya benar-benar ada yang tidak beres dari kedatangan orang itu.

DCA BAND 2 : Become The Real StarWhere stories live. Discover now