03

18 3 0
                                    

"Selamat datang di Smoothmore Entertainment, anak-anak." Michael tersenyum ramah. "Maaf karena saya sudah bikin kalian menunggu lama di sini-"

"Selamat malam, Pak Michael." Alaya segera beranjak dari sofa, kemudian menundukkan kepalanya sebagai rasa hormat. Aksi 'heroik' Alaya itu pun akhirnya ditirukan oleh seluruh teman-temannya.

Melihat kesopanan dari anak-anak tersebut, Michael seketika ternganga, lalu terkekeh-kekeh. "Nggak perlu menunduk seperti itu kalau sama saya. Kalian semua ini tidak se-kurang ajar itu!" Michael melambaikan tangan, membuat anak-anak itu ikut terkekeh. "Ha ha, kalau begitu, kita pindah tempat sekarang, ya? Kita obrolkan semuanya di kantor saya. Setuju?"

"Baik, Pak." Alaya, lagi-lagi mewakili teman-temannya dalam menjawab kata-kata Michael. Heran, sejak kapan Alaya menjadi anak yang sopan dengan orang tua seperti ini?

"Oke." Michael mengangguk. "Mari, semuanya ikuti saya menuju ke ruang pertemuan."

°°°

"Nah, semuanya, silahkan masuk-"

"WOOOOAAAAHHHH!"

Semua anak-anak itu dengan cepat berlarian masuk ke dalam ruangan yang selama ini dijadikan sebuah kantor oleh Michael, setelah mereka semua dibuat kagum dengan hiasan-hiasan yang memenuhi ruangan tersebut. Michael yang melihat kejadian tersebut lantas ternganga, kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya.

Hiasan yang ada di kantor Michael meliputi puluhan koleksi action figure dari salah satu anime yang berjudul One Piece dan juga beberapa tim pahlawan seperti Avengers, Justice League, atau The Seven. Jika kalian sedang mencari action figure Monkey D. Luffy, Iron Man, Superman, Homelander, dan lain-lain, kalian akan melihatnya di sini. Tidak hanya itu, ada juga banyak sekali vinyl atau piringan hitam dari beberapa musisi yang dipajang oleh Michael pada dinding putih bersihnya. Salah satu musisi yang dimaksud adalah Billy Joel yang lagunya sekarang sedang diputar menggunakan gramofon.

We didn't start the fire

It was always burning, since the world's been turning

We didn't start the fire

No, we didn't light it, but we tried to fight it

"Widih, yang keputer lagu We Didn't Start the Fire, tuh!" Jovanka berseru. "Kesukaan kamu kan, Al?"

Alaya mengangguk setuju, tersenyum. "Seleranya Pak Michael bagus juga ternyata, Jo-"

"Ayo duduk di sini dulu, anak-anak," ujar Michael setelah merapikan sofa supaya yang mendudukinya nanti dapat merasa nyaman. "nanti kalau pertemuan sudah selesai, semuanya boleh melihat-lihat koleksi-koleksi saya sepuasnya."

Anak-anak itu mengangguk serempak dan segera duduk di sofa yang tersedia, siap untuk memulai diskusi agensi dengan penuh semangat.

Setelah semuanya sudah terduduk rapi di sofa, Michael akhirnya ikut duduk pada kursi utama. Dengan senyum ramahnya, ia memandang ramah ke arah anak-anak tersebut, "Selamat datang di Smoothmore Entertainment, anak-anak. Saya senang kalian semua bisa hadir di sini."

"Terima kasih, Pak Michael!" Dafa, Farel, dan Kevin sebagai perwakilan dari masing-masing band menjawab, mengacungkan jempol pada Michael.

Michael mengedipkan mata, kemudian mulai melanjutkan kalimatnya, "Sebelum kita memulai pertemuan agensi pada malam ini, saya sekali lagi ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya karena sudah membuat kalian menunggu lama. Jadi, terima kasih atas kesabaran dan pemahaman kalian terhadap saya."

Anak-anak itu mengangguk serempak, menunjukkan sikap yang penuh pengertian.

"Dalam pertemuan ini, saya ingin sedikit memperkenalkan diri saya terlebih dahulu, ya. Semoga semuanya tidak keberatan. Nama saya Michael Suharsono, saya CEO dari Smoothmore Entertainment. Kalian nanti kalau mau memanggil saya pakai 'Bapak', 'Om', 'Mas', atau pakai panggilan lain itu terserah kalian, senyamannya saja. Tapi lebih dari itu, saya ingin menjadi teman dan mentor yang baik bagi kalian. Saya ini sangat antusias melihat semangat dan bakat yang kalian bawa ke agensi ini."

DCA BAND 2 : Become The Real StarWhere stories live. Discover now