Office

122 14 3
                                    

Keesokan harinya, Jake berangkat pagi. Tepatnya pukul 07.00 dia sudah berangkat ke kantornya. Hari ini Wina mengatakan ke dua ART nya untuk pulang lebih cepat.

Wina kemudian menyediakan semua bahan-bahan masak. Untuk masakan hari ini, ia mempersiapkan chicken katsu dengan saos bbq + nasi, es teh manis, dan buah semangka sebagai penutup.
Lebih tepatnya ini kesukaan Jake semua. Bagaimana Wina bisa tau? Namanya SMA pernah naksir, Wina nanya Satya.

Wina kemudian memasak dengan enjoy. Sambil menyalakan lagu dari handphonenya.
Setelah memasak chicken katsu nya, ia mengambil tempat makan kemudian menata nasi dan chicken katsu nya. Tidak lupa memasukkan sawi manis sebagai sayurannya.

Wina kemudian memotong buah semangka menjadi kecil kecil dan memasukkannya juga ke dalam tupperware kecil. Ia membuat es teh manis dan menuangkannya ke dalam tumblr yang tahan dingin.

Wina kemudian memasukkan seluruh nya ke dalam tas tempat makan. Kemudian ia naik keatas dan mandi. Wina sedikit mempoles dirinya. Tidak lupa dengan outfit yang tidak pernah gagal.

Wina kemudian berjalan ke garasi dan mengendarai mobilnya ke kantor Jake. Sesampainya di gedung dengan banyak lantai tersebut, Wina memarkirkan mobilnya dan keluar dari mobil membawa tas bekal tersebut. Jujur ini pertama kalinya Wina ke kantor Jake.

Ia kemudian masuk dan ke bagian informasi untuk menanyakan dimana ruangan Jake. Saat Wina masuk ke dalam gedung, Wina lumayan menarik perhatian dengan bisikan² orang disitu.

"Bukannya istrinya pak Jake ya?"

Begitulah bisikan² yang Wina dengar.

Setelah Wina bertanya dimana ruangan Jake. Ia langsung menaiki lift menuju lantai 5, dimana ruangan Jake berada.
Sesampainya di lantai 5, Wina benar benar menjadi pusat perhatian. Wina hanya bisa membalas dengan senyuman kepada semua karyawan Jake.

"Istri Pak Jake ga sih?"
"Nanti lo salah"
"Engga ini mah istri pak Jake, lo ga pernah lihat foto yang dipajang pak Jake di ruangannya?"

Mendengar hal itu, Wina mengerutkan alisnya.

"Hah? Dipajang disini juga?"

Wina kemudian sampai di depan ruangan Jake. Ia mendengar suara wanita disana, menandakan kalau Laila sudah sampai duluan.
Wina kemudian mengatur emosinya dan memasang raut wajah tersenyum saat masuk ke ruangan Jake.

"Hai sayangg"- ucap Wina girang ke arah Jake.

Jake yang melihat Wina spontan kaget, begitu juga dengan Laila.

"Nih aku ada bawain bekel buat kamu, tadi kamu kan ga sempet sarapan ya. Nih aku bawain makanan kesukaan kamu"- ucap Wina sambil mengeluarkan satu per satu isi tas tersebut.

Jake yang melihat itu spontan tersenyum dan menatap Wina seperti menahan salting.

"Eh ada kak Laila? Hai kakk"- sapa Wina tentu dengan senyuman yang dibuat buat. Hal tersebut membuat Laila jengkel tentunya.

"Bisa tolong jangan ganggu saya dengan Jake? Kami lagi membahas proyek"- ucap Laila.

"Ganggu? Ooh maaf ya, aku gatau kak. Sebagai istri aku cuman mau ngantar ini doang sih"- ucap Wina dengan penuh penekanan pada kata istri.

"Makasih ya sayang, tau aja aku lagi laper"- ucap Jake kepada Wina.

"Saya keluar dulu"- ucap Laila kemudian pergi dari ruangan Jake.

Wina yang melihat Laila keluar langsung mengganti ekspresinya.
Sementara Jake sibuk makan.

"Enak?"- tanya Wina.

"Enak lah"- ucap Jake sambil mengangguk ngangguk tidak lupa memberi acungan jempol.

Wina kemudian duduk di sofa ruangan Jake dan memainkan handphonenya.

"Tumben lo bawain gue makanan"- ucap Jake.

"Memang kenapa?"- tanya Wina.

"Heran aja. Biasanya ga pernah, sering sering ya sayang"- ucap Jake.

"Apaan sayang-sayang, geli gue"- ucap Wina.

"Lah? Tadi lo manggil gue sayang kan? Masa ga boleh lagi sekarang?"- ucap Jake.

"Tadi cuman pura-pura"- elak Wina.

"Biar apa? Dia cemburu?"- tanya Jake.
"Gue sama dia ga ada hubungan apa-apa lagi, lebih tepatnya ga pernah ada hubungan apa apa"-jelas Jake.

"Ga penting"- balas Wina.

Jake kemudian berdiri dari kursi kerjanya untuk mengambil air putih dari dispenser yang ada di ruangannya.
Wina kemudian bangkit dari sofa. Dia mendekat kearah kursi Jake berniat mencomot semangka nya. Jake kemudian beralih berjalan ke meja nya. Karena pintu ruangan Jake yang bagian atasnya transparan, tentu dapat melihat siapa yang akan masuk, walaupun hanya wajahnya saja.

Melihat Laila yang akan masuk ke ruangan Jake, membuat Wina dengan spontan melingkarkan kedua tangannya di leher Jake. Ia kemudian berjinjit sedikit dan menempelkan bibirnya pada bibir Jake. Dengan matanya yang melihat kearah pintu.

Jake yang melihat perlakuan Wina juga kaget. Ia sedikit melotot pada awalnya sampai akhirnya dia melihat arah pandang Wina ke pintu. Melihat hal itu, Jake mengambil kesempatan.

Ia meletakkan tangannya di pinggang Wina dan membalas kecupan Wina menjadi ciuman. Jake melumat lembut bibir Wina. Wina membelalakkan matanya. Ia melihat kearah luar pintu dan mendapati raut wajah Laila yang jengkel dan langsung pergi. Melihat hal itu Wina memukul mukul dada Jake, dan melepas ciumannya.

Wina malu. Ia menunduk. Tetapi tanganny masih melingkar di leher Jake. Ia sedikit mengatur nafasnya.

Gue? Ciuman?

Jake yang melihat reaksi Wina hanya tersenyum, tangannya masih di pinggang Wina.

"Strawberry lipbalm, right?"- tanya Jake.

Wina yang mendengar itu spontan mendongakkan kepalanya menghadap Jake. Ia buru buru melepaskan tangannya dari leher Jake. Tetapi Jake tidak melepas tangannya dari pinggang Wina.

"Jake, awas!"- ucap Wina.

"Gue ga expect lo bakalan cium gue"- ucap Jake.

Wina yang mendengar itu benar-benar bingung mau ngapain. Ia hanya melepaskan tangan Jake, mengambil tas nya dan keluar dari ruangan Jake.

Jake yang menyaksikan reaksi Wina, membuatnya gemas sendiri.

"Bini siapa dah, lucu banget?"- monolog Jake sembari tersenyum sendiri, jelas-jelas salting.








Tendresee (Jake x Winter)Where stories live. Discover now