Brak! Galen memukul meja dengan geraman kesal "Sialan!" galen tidak menyangka akan bertemu kembali dengan jayden dan paling mengesalkannya lagi gadis gila yang menganggu mereka adalah kekasihnya jayden sendiri "Seharusnya lo gak perlu muncul lagi jayden. Apalagi dihadapan gue, karena lo tau gue gak bisa nahan untuk gak mukul lo"

Jayden menatap datar pada galen, tangannya ia lipat didada.

Melihat ekspresi jayden yang terlihat menantang, galen mengepalkan tangannya.

Seketika riuh terdengar ketika jayden terkena pukulan galen. Syerra bahkan sampai membekap mulutnya terkejut.

"Lo apain cowok gue?! eh stop gak!"

Agatha panik melihat jayden yang terus dipukuli galen. Ingin melerai tapi takut, alhasil agatha cuma bisa heboh berteriak.

"Habis lo sama gue!"

"Galen berhenti!" syerra meneriaki galen sembari mengedarkan pandangannya mencari pertolongan, namun sepertinya orang orang enggan ikut campur.

Menghela nafas gusar, syerra pun mendorong galen sampai tubuh pria itu tergeser beberapa langkah. Galen tentu syok dengan tindakan syerra.

"Galen aku bilang berhenti! kamu kenapa sih. Ya tuhan.. aku gak mau nyari ribut, jadi aku mohon berhenti ya?"

Galen menyugar rambutnya kebelakang, lalu terdengar kekehannya yang dibuat buat.

"Kenapa? lo mau belain dia?" galen menghapus jaraknya dengan syerra "Jawab syer!" kini galen mengguncang kedua bahu syerra "Kenapa lo diem? bener kan?" perlahan galen melepaskan tangannya dari bahu syerra.

Diam diam jayden tersenyum miring. Sampai kapan pun galen tidak akan bisa mengalahkannya.

Agatha sebenarnya bingung. Namun tidak terlalu ia pikirkan, karena jayden sedang terluka "Kamu gak apa apa kan sayang?" dengan raut cemasnya agatha mengecek kondisi jayden, merasa tidak terlalu parah agatha pun beralih menghampiri galen dan mendorongnya "Cowok brengsek! gila kali lo mukulin cowok gue, emang dia salah apa sama lo hah! tunggu aja gue bakal laporin kalian ke polisi atas tindakan kekerasan dan juga tuduhan lo yang gak berdasar itu"

Syerra memijit pelipisnya pusing. Sedangkan galen terkekeh dengan ekspresi meremehkan.

"Lo pikir gue takut. Silahkan mau lo laporin polisi kek atau bapak lo sekalian gue gak peduli"

"Oke! tunggu aja lo bakal dipanggil kekantor polisi"

"Duh duh takut" ejek galen, tak lama mata galen memicing memperhatikan agatha "Tunggu gue kayak teringat sesuatu setelah ngeliat muka lo"

"Apaan sih! gajelas banget. Yuk sayang kita pulang" agatha menarik jayden pergi namun langkahnya terhenti setelah mendengar lanjutan omongan galen.

"Gue baru ingat, lo cewek itu kan?" galen menggantung kalimatnya dengan langkah kian mendekat pada agatha "Pelaku yang rekam syerra waktu dibully dirooftop sekolah, terus lo juga yang nyebarin videonya"

Syerra dibuat kaget mendengarnya. Video dirinya yang dalam keadaan baju robek karena dibully, ternyata agatha orang yang merekam dan menyebarkannya. Tapi kenapa? syerra merasa tidak punya salah pada agatha bahkan mereka tidak saling mengenal.

"Sye-syerra?" agatha bergumam pelan. Jantungnya berpacu cepat, tidak mungkin kan gadis nerd itu.. ah sial kenapa agatha tidak mengenalinya, mereka adalah orang yang sama.

"Hah.. " jayden menghembuskan nafasnya membuat atensi mengarah padanya "Sudah selesai bicaranya?"

"Sa-sayang" agatha terkejut ketika tangannya dihempas jayden.

"Ah seharusnya drama ini masih panjang, tapi kayaknya harus berakhir saat ini juga, thank semuanya berkat lo galen"

Syerra meremas jari jarinya. Memikirkan maksud dari ucapan jayden membuat syerra dilanda takut.

"Kamu sepertinya bingung sayang" jayden tertawa dan melangkah, tangannya mendorong agatha yang menghalangi tatapannya pada syerra "Maksud aku itu artinya kebebasan kamu udah berakhir sampai sini" mengedipkan matanya menggoda syerra.

Galen yang ingin membawa syerra pergi mendapatkan pukulan dari jayden "Sekarang giliran lo bajingan"

Syerra memundurkan langkahnya dan berlari mencari pertolongan, security atau siapapun.

Perkelahian antara jayden dan galen sangatlah sengit sampai menghancurkan isi restoran. Bahkan para pengunjung restoran sampai kabur ketakutan.

Namun siapa sangka, pihak restoran pun tidak bisa melerai apalagi sampai memarahi keduanya. Karena galen pemilik restoran tempat mereka bekerja, sedangkan jayden sepertinya semua orang juga tahu ia merupakan anak konglomerat yang sering masuk berita tv maupun majalah.

Datang bersama security syerra dibuat kaget dengan pemandangan restoran yang seperti kapal pecah, bahkan jayden maupun galen sudah terluka cukup parah.

Tak lama ambulan datang membawa galen yang kondisinya lebih parah dari jayden yang masih bisa berdiri tegap seakan tidak seperti orang habis berkelahi.

"Siapa nyuruh kamu ikut nganterin dia kerumah sakit?" jayden mencengkram pergelangan tangan syerra "Ikut aku, ada yang mau aku omongin sama kamu"

"Lepasin tangan aku! aku gak mau ikut kamu!" syerra memberontak namun jayden hiraukan "Jayden! aku bilang lepas! siapa kamu maksa maksa aku!"

Agatha menangis melihat kepergian jayden dan syerra "Syerra sialan! gue gak bakal biarin jayden jadi milik lo lagi!"

- Galen

- Agatha

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- Agatha

Selamat emosi bersama! Nasib syerra dichap berikutnya berada ditangan author hehe 😈

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Selamat emosi bersama!
Nasib syerra dichap berikutnya berada ditangan author hehe 😈

Jayden 🗣 "Syerra milik gue! begitupun nasibnya gue yang nentuin, bukan lo thor!"

HottestWhere stories live. Discover now