Sudah setengah jam lebih syerra menangisi kebodohannya yang terlalu berharap disukai balik oleh jayden.
Kini syerra akan membuang jauh jauh perasaannya. Jayden tidak pantas bersanding dengan gadis biasa sepertinya.
"Hufhtt aku harus cepat pulang, kasian mama pasti nungguin aku"
Langkah syerra terhenti. Tatapannya mengarah kebawah pada kakinya yang masih mengenakan sendal rumahan, baru ingat sepatunya rusak waktu ia berlari disekolah tadi.
"Sepatu aku rusak, mama pasti sedih dengernya"
Telinga jayden panas rasanya. Selain suara kekasihnya, mendengar suara gadis lain terasa menyebalkan ingin rasanya jayden melakban mulut cempreng gadis disebelahnya ini.
"Kak jay aku pengen itu"
Tidak repot repot menjawab jayden menghentikan laju mobilnya. Alisnya terangkat "Tunggu apalagi, beli sana! jangan bikin gue nunggu lama karena waktu gue terlalu berharga nunggu cewek kaya lo"
Agatha turun dari mobil jayden dengan muka keruhnya. Agatha sudah senang ketika tau orang yang dijodohkan papinya adalah jayden cowok yang disukainya, tapi apa! jayden tetaplah cowok dingin dan kaku yang sulit untuk ia taklukan.
Padahal agatha merupakan primadona yang sering mendapat pujian dan pernyataan cinta, ternyata cantik tidak cukup membuat jayden menatapnya dan berpaling dari syerra.
"Males banget gue sama tuh cewek jelek" jayden membuka hp nya lalu jarinya menekan ruang obrolannya bersama syerra "Syerra udah pulang atau belum ya"
Jayden ragu untuk mengirim chat kepada syerra untuk menanyakan keberadaannya. Jadi ia mengalihkan perhatiannya kearah lain untuk menghilangkan sedikit gugup karena jujur yang sering memulai adalah syerra kecuali jika sesuatu yang mesum sudah jelas dirinya.
Sesuatu menyebalkan sangat menganggu penglihatan jayden didekat kedai es krim. Gugupnya memang telah hilang namun kini tergantikan dengan amarah.
Syerra kekasih nakalnya itu bukannya pulang, malah ketawa ketawa sambil menikmati es krim bersama cowok yang sangat ia kenali.
Galen samudra, teman syerra yang jayden tau jelas menyukai kekasihnya diam diam.
"Syerra lo nyebelin" gumam jayden.
"Kak jay maaf aku lama soalnya tad.."
"DIAM MULUT LO BAU!"
Agatha terdiam dengan mental yang terguncang. Hey apa salahnya, baru datang langsung dibentak.
"Kak jay marah aku lam.."
"Keluar"
Jika cowok yang disampingnya ini bukanlah jayden orang yang agatha suka, mungkin es krim ditangannya ini sudah melayang menyapa wajah songong itu.
Dua kali loh! omongan agatha dipotong, cowok ganteng memang suka nyakitin tapi agatha terlanjur suka jadi gpp lah.
"Kakak ngusir aku?"
Jayden keluar tanpa mau membalas ucapan agatha. Ia membuka kasar pintu mobilnya "Lo pulang sendiri gue ada urusan"
"What?!" agatha tercengang jadi benar ia diusir "Maaf kak aku gak mau keluar, kakak yang jemput berarti kakak juga yang harus anterin aku"
Emosi jayden memang tengah diuji "Pulang sendiri dengan selamat atau gue yang anterin lo tapi bukan kerumah"
"Ke-kemana?" ucap agatha terbata, jujur ia takut raut muka jayden terlihat marah.
"Ke pangkuan Tuhan"
Agatha segera keluar dari mobil jayden. Ia masih sayang nyawanya, masih ada hari lain untuk membuat jayden suka balik padanya.
"Kak jay mau kemana?"
Jayden mengacuhkan agatha. Langkah tegapnya seakan ancaman maut untuk syerra yang seketika terdiam dengan muka pucat melihat keberadaan jayden.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
