Chapter 12

1K 28 12
                                    

03.36

"Sahurr sahuurrr sahurrr sahurrr ibu ibu bapa bapa ayoo kita SAHURRR!!!"

"SYAAAHURRRRR"

"Mhh, jam berapa" Angkasa kini mulai terbangun karena suara orang orang yang tengah membangunkan untuk sahur.

Angkasa meraih handphone milik Theo yang berada di atas nakas untuk melihat jam.

Setelah tahu jam berapa, angkasa sekarang harus membangunkan Theo untuk ikut sahur.

"Dad, bangun."

"Daddyy."

"Ishh, bangun ga?!" Kesal angkasa karena daddy-nya tidak bangun bangun.

"Daaaddddyyyyhhh~" teriak angkasa lagi diiringi desahan.

"Hmm, bentaran aih. Jam berapa sih?" Tanya Theo sambil mengucek matanya.

"Liat sendiri jam berapa, emang Daddy ga sahur?!"

"Ya sahur, yaudah ayo cuci muka dulu." Titah Theo.

Angkasa pun hanya menurut saja, mereka berdua cuci muka dan sikat gigi bersama.

Setelahnya, mereka turun ke bawah untuk sahur. Di meja makan sudah banyak makanan yang tersaji.

"Lohh, kok ga ada ayam sii." Protes angkasa karena ikan kesukaannya tidak ada.

"Udah makan aja yang ada, kemaren lupa stock." Ujar Theo.

"Gofood deh."

"Jangan asa, kamu ga kasian sama orangnya? Waktunya sahur ini."

"Ck, yaudah gamau makan." Ngambeeekkkan kaya mbeeekk.

"Asa, makan seadanya." Tekan Theo.

"Daddy, Asa kan ga suka seafood. Asa alergi juga, masa Daddy lupa sih." Angkasa berlari menuju kamarnya sendiri lalu membanting pintu dengan keras.

BRAKK

"Huftt, anak itu."

Skip udah sahur.

"HUEEE, DADDYY ASA LAPER!!!" Sedari tadi angkasa terus menangis plus merengek jika ia lapar. Lah salah sendiri ga mau sahur.

"Daddy kan udah bilang, makan seadanya."

"Karep wes dad, weteng ku lue. Aku tak turu ae." Ujar Angkasa.

"Yowes lho, turu o." Ucap Theo sengaja memanasi Angkasa.

"JUANC-"

"hayooo, puasa lhoo."

"Wes wes, turu aku." Angkasa ingin tidur di kamar Theo karena, karena apa ya, ga karena apa apa si, pengen aja.

Sedangkan Theo hanya terkekeh.

Sore hari pun tiba, Angkasa terbangun dari tidurnya dan menggeliat kelaparan lagi dan lagi.

"Daddy~ hiks laper.." Keluh angkasa.

"Salah sendiri, gamau sahur." Beo Theo.

"Dad.."

"Bentar lagi buka Sa, gimana kalo kita ngabuburit hm?"

"Hmmm, boleh tuh. Tapi asa L4."

"Apatuh."

"Letih lesu lunglai love you." Nge rizz ceritanya.

"Eaa."

Awoakawoakk

"Udah cepet kamu mandi terus ganti baju kita ngabuburit okei?" Titah Theo.

"Wokaiii dad." ujar Angkasa sembari berpose hormat.

Setelahnya, mereka sudah siap dengan semangatnya. Theo mengambil kunci motor serta dompetnya. Lalu mereka pun berangkat mencari takjil.

skip.

Angkasa dan Theo sudah menemukan takjil yang mereka mau. Mereka pun pulang sebelum Maghrib tiba.

Sesampainya di mansion. Angkasa turun dari motor langsung berlari ke meja makan.

"BIBII, AYAAMM." Pekik angkasa.

"Siap den, masih di goreng."

"Gak sabaran banget Sa." Ujar Theo yang datang sambil membawa takjil.

"Lapeeeer."

Allahu Akbar Allahu Akbar Asyhadu Allaa Illaaha Illallah

"Alhamdulillah."

Mereka pun berbuka dengan khidmat.

---

TBC gaiss!!

thank uuu udah baca cerita gwej sampe sini😭 ceritanya ga nyambung gasii

buat yang puasa semangaattt!!! wooupyuuuu

Making Love With Daddy?Onde as histórias ganham vida. Descobre agora