Chapter 1

4.3K 96 0
                                    

Saat ini ia tengah berjalan-jalan di pantai xxx untuk menenangkan pikirannya yang tengah kacau.
Ia berbadan kekar, muka yang tampan, Rahang yang tegas, serta mata yang tajam bak elang.

Ia adalah Theonardo Zeicyus. Ia kerap
dipanggil Theo. Saat ini usianya menginjak 22 tahun.

Saat ia ingin pergi ke toilet, samar samar ia mendengar tangisan bayi, ah sepertinya balita.

Theo menghampiri suara tersebut, dan ternyata suaranya berasal dari tumpukan sampah yang memang berada di sebelah toilet.

Sambil menutup hidungnya, Theo berjalan menghampiri asal suara tersebut. Ia melihat ada seorang balita. Muka nya sangat kucal, sepertinya ia telah dibuang. Tidak bertanggung jawab sekali orang tuanya.

Theo membawa balita tersebut ke dalam gendongan nya dan menuju salah satu bilik toilet. Ia berniat untuk memandikannya.

"Ah, sepertinya kau ku mandikan saja" gumamnya.

Setelah memandikan balita tersebut. Sekarang gilirannya yang akan mandi.

"Bayii, tunggu sini dulu ya, om mau mandi dulu"

Setelah ia mandi, ia menggendong dan berencana membawa balita itu. Ia mulai berjalan menuju mobil, didepan pintu mobil yang memang sudah ada bodyguard.

"Ah, maaf tuan. Anak siapa itu?" Tanya bodyguard tersebut.

"Hmh? Aku menemukannya di sekitar sampah tadi"

Bodyguard itu menyeringai "apa tidak bau tuan?"

"Jaga mulut mu."

"M-maaf tuan"

Di dalam mobil, Theo sibuk bermain dengan balita yang ditemukannya tadi sore, sepertinya ia tengah menghibur nya, karena dari tadi balita itu terus terusan menangis.

"Sttt, sttt tidak boleh menangis. Sygel, apa kau tahu jika bayi menangis di beri apa supaya tidak rewel?"

"Uhmm, kalau kata temen saya yang baru lahiran sih biasanya di kasih nen ya pak"

"Hah? Nen? Apa itu?"
Tanyanya tidak paham.

"A-ah, nen itu pak. Yang kaya minum asi itu loh, yang minumnya langsung dari tempatnya" bodyguard bernama Sygel tersebut bingung harus menjelaskan seperti apa.

"Hah? Ohhhh, yang dari nipple itu ya?"

"N-nah iya pak"

"Hmm, tapi dikasih nipple Nya siapa ya"

"Ya nipple bapak lah"

"Lo- hah?! Kan saya laki!"

"Yakan masih bisa pak, toh bapak juga masih punya tete!"

"Contohnya?"

Sygel menghentikan mobilnya di pinggir jalan, ia turun dari mobil dan naik lagi, tapi naiknya ke pintu belakang, di mana disitu ada bos nya, Theo dengan sang balita.

"Gini pak, buka baju bapak"

" Memang harus ya?"

"Ck udah nurut aja"

Theo menurut saja, ia mulai membuka baju nya, saat ini ia tengah bertelanjang dada. Balita yang di dudukkan seketika berhenti menangis karena melihat dada dan perut six pack Theo. Tapi akhirnya dia nangis lagi.

"Nah, terus bapak masukin nipple bapak ke mulutnya"

Lagi lagi Theo menurut, ia memasukkan nipple Nya ke dalam mulut si balita. Si balita dengan semangat mengemut nipple Theo, seolah tidak ingin ada yang meminta.

"Gimana? Enak kan pak rasanya?" Goda Sygel dengan sengaja.

"Sshhh, perih ngh"

"Udah, nanti juga enak. Yaudah saya lanjutin nyetirnya"

Sygel kembali ke depan dan menjalankan mobil nya.

"Sh nghh, shh ahh, p-pelanh sayangh,"

Di dalam mobil hanya di hiasi dengan suara suara vulgar Theo🙂.

"Kaya nya bapak ke enakkan banget deh, Sampe ngedesah gitu. Xixixi."

"Apaan shh, orang perih gini"

Akhirnya mereka sampai di mansion utama Theo, Sygel turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Theo.

Setelahnya, mereka bertiga masuk ke dalam mansion, di dalam mansion cukup ramai dengan para maid dan bodyguard.

Theo berjalan menaiki tangga, kamarnya berada di lantai dua, hingga ia harus menaiki tangga terlebih dahulu.

Saat sampai, Theo menaruh balita itu di atas kasur king size milik nya, ia berjalan menuju walk in closet untuk berganti baju, ah sepertinya ia juga harus mengganti baju balita itu.

Setelah mengganti bajunya, ia menelpon seseorang untuk membawakan beberapa baju balita,

Ia mulai duduk di sebelah balita, dan ia bergumam "kamu aku namakan siapa ya?" Gumamnya dengan tangan di taruh di dagu.

Dan lucunya sang balita mengikuti gaya Theo, tentunya Theo semakin gemas melihatnya.

"Umm mamamam hihi~"

"Arghhhh, lucu bangettt"

'tok tok tok'

Sepertinya ada yang mengetuk pintu, "bentar ya, mau bukain pintu dulu" ucapnya pada sang balita.

"Umm"

'ceklek'

"Maaf, ini tuan pesanan anda"

"Ya, terima kasih"

"Sama sama, saya permisi tuan"

"Babyy~~ baju nya udah dateng~" ujar Theo.

"Umm? Bachuuu~"

"Baju, bukan bachu" kata Theo membenarkan ucapan sang balita.

---

Gimana? Dilanjutin ga?

Ada sedikit perubahan di bagian sygel.

Making Love With Daddy?Where stories live. Discover now