Chapter 10

1.5K 40 14
                                    

08.22 pm

Tok tok tok

Ceklekk..

Bi Luna terpatung setelah melihat orang yang sudah lama menghilang itu kini kembali lagi.

"N-nona Selena?" Ujarnya tidak percaya. setau bi Luna dulu Selena itu telah meninggal di tubruk oleh truk.

"Ya.. aku kembali.."ucap nya bangga.

"T-tidak, ini tidak boleh terjadi." Batin bi Luna.

"So.. biarkan aku masuk?"

"Baiklah, saya panggil dulu tuan Theo." Setelahnya bi Luna berjalan menuju kamar Theo.

Tok tok tok

"Tuan, maaf tuan ini sangat penting dan bahaya.."

Ceklek..

"Ada apa bi?" Jawab Theo yang masih setengah sadar, Theo baru saja tertidur.

"Gawat tuan!! Ada nona Selena!!"

Theo panik, "kok bisa bi?! Dimana dia?."

"Di ruang tamu tuan." Theo turun menuju lantai bawah. Dan benar saja di sana terdapat Selena yang tengah minum jus sambil menonton TV.

"Tidak boleh dibiarkan."

"SELENA!" Bentak Theo sehingga membuat seluruh mansion terkejut,

"Aoo.. Theo, sudah lama kita tidak bertemu." Ujar Selena santai lalu berdiri menghampiri Theo. Saat sudah didepan Theo, tangannya terulur mengelus badan Theo.

Sedangkan Theo jijik dengan tangan yang menyentuhnya itu, ia langsung menepis tangan itu.

"Jangan pegang-pegang, aku tidak sudih dipegang oleh tangan kotormu itu." Ujarnya sengit.

"Jahat sekali kau, akan ku bilang kan saja ke mommy agar kau di beri hukuman."

Theo terkekeh pelan, "cihh, situ siapa? Kita udah gak ada urusan ya! Dasar jalang keliling." Pertengkaran mereka semakin sengit.

"DADDY!!"
Tiba tiba dari lantai atas terdengar pekikan keras dari angkasa. Sepertinya anak itu terbangun.

Selena yang mendengar pekikan keras itu langsung bersmrik "Huh? Apakah itu anak pungut mu itu?." Ujarnya dan dengan sengaja menekan kata 'pungut'

PLAK!!

"JANGAN SEMBARANGAN LO JALANG!"

Theo terkejut dengan angkasa yang tiba tiba berlari turun dan langsung menampar keras pipi Selena.

"HEI.. APA-APAAN INI?!" Ucap selena tidak terima atas perbuatan angkasa tadi.

"YA SEHARUSNYA GUE YANG NANYA, APA APAAN LO!" Angkasa juga tidak terima.

"THEO! Apa mulut anak pungut mu ini tidak pernah di sekolahkan? Sangat tidak tahu tata krama!"

"Heh jalang! Ya mulut Lo itu murahan! Tau nya buat nyepong kontol sana sini doang." Mantab sa.

Selena semakin geram dengan angkasa. akhirnya ia mengalah menghadapi anak satu ini.

"Yasudah. Aku akan pulang, tetapi jangan harap aku akan menyerah!!"

Ceklekk

DUARRR!!!!!

"EH JALANG PELAN KEK KALO NUTUP PINTU!" sa udah sa.

"Asa, sudah." Titah Theo.

"Tu jalang sih, ngeselin."

"Yasudah, sekarang kita makan hm?" Titah Theo yang di angguki oleh Angkasa.

Making Love With Daddy?Where stories live. Discover now