Chapter 13

672 23 25
                                    

1 bulan pun berlalu, tak terasa angkasa dan juga Theo sudah berpuasa selama satu bulan tanpa bolong bolong.

Dan hari ini tepatnya hari Raya Idul Fitri.

05.47

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. La Ilaha illallahu Wallahu Akbar. Allahu Akbar wa lillahil hamdu.

"Asa, ayo bangun Sa. kamu gamau uang?" Beo Theo sembari menata kasur dan siap siap ingin mandi.

"Sa, ayo bangun."

Setelah sekian lama Theo membangunkan Angkasa tetapi Angkasa tidak bangun bangun juga. akhirnya Theo putus asa dan langsung mandi meninggalkan Angkasa. soal Angkasa mandi apa tidak itu urusan nanti.

"Mhmm. dad, sekarang tanggal berapa." Sepertinya Angkasa sedang mengigau

Theo yang baru saja selesai berbincang kini berjalan ke lantai atas menuju kamar angkasa.

"Nah kan baru bangun, udah sekarang mandi terus makan. Kita ke rumah Oma Opa." Ujar Theo.

"Ngapain?" Polos Angkasa sambil mengucek matanya.

"Udah mandi dulu, jangan di kucek matanya nanti sakit." Titah Theo.

"Iya."

Skip.

Mereka berdua sudah siap memakai baju apik nya.

Theo duduk di kursi meja makan lalu disusul oleh Angkasa. Mereka pun makan dengan khidmat.

Setelahnya, mereka berdua sudah selesai sarapan. Waktunya pergi ke rumah kedua orang tua Theo.

Tapi sebelum itu.

"Daddy, Asa minta maaf ya dad Asa banyak salah ke Daddy. minal aidzin wal Faidzin ya, dad." Kemudian Angkasa meraih telapak tangan Theo dan menciumnya, eaa.

"Daddy juga minta maaf ya sayang, udah marah marah ke asa." Balas Theo.

"Iya dad."

Tetiba Theo teringat sesuatu, "Oh iya Sa, ambilin paperbag warna hitam yang dikamar Daddy dong." Titahnya menyuruh Angkasa.

"Yang dimana, dad?"

"Di nakas, sekalian ambilin handphone Daddy, ya."

"Okey siap Daddy."

Setelahnya, Angkasa turun dari tangga dengan berlari.

"Huhhh huhh, dadh huhh."

"Kenapa Asa lari hm?"

"M-maaf Daddy."

"Dad, ini iPhone buat siapa?" Tanya Angkasa.

"Ow? kamu sudah melihatnya, sayang?" Tanya Theo balik.

"Iya dad, cepet ini punya siapa?" Tanya Angkasa sedikit ngegas. Baru aja maaf² an sekarang ngegas² an.

"Itu?? emm, punya siapa yaa??"
Goda Theo.

"Aishh, cepet dad." Ujar Angkasa tidak sabar.

"Ituu?? Untuk...."

Sedangkan Angkasa menunggu jawaban Theo.

"Untuk, Marvel." Ucap Theo akhirnya.

"Hah? Marvel? Marvel siapa?" Tanya Angkasa ngeblank.

"Itu, anak Daddy yang paling Daddy sayangi." Ucap Theo, sedangkan Angkasa hatinya sudah nyut nyutan.

"D-dad?." Terbendung sudah air mata di pelupuk mata Angkasa.

"Jadi? hiks d-daddy punya anak selain hiks Asa?" Angkasa sudah terlanjur sakit hati.

Ini dia, yang ditunggu tunggu Theo.

"Menurut kamu??" Goda Theo semakin makin.

"H-hiks, hiks hiks Daddy k-kenapa ga bilang hiks."

"HAHAHAHAWOAKAWOAKOWKA." bahaya juga ketawanya ni fiksi.

"D-dad?"

"Hahahahaa, aduh... hahahaha."

"Yang bener dad!"

"Hahahaaa, maksud Daddy itu kamuu Asaaa." Ucap nya.

"Hah?." Ngeblank ceritanya.

"IPhone ini buat kamu sayang." Ucap Theo.

"Dad? Hiks beneran?" Ujarnya tak percaya.

"Iya sayangnya Daddy."

"Hueee makasi Daddy."

Theo merentangkan tangannya, Angkasa yang paham pun segera memeluk erat sang Daddy.

"Utututuu, suka?" Tanya Theo.

"Hihii suka, ily dad."

"Apa Sa? Daddy ga denger."

"Ilyy daddyyy."

"Hahaha, ilysm."

Cup

-
Mansion utama Zeicyus fam.

"Hei.. Dimana putra kita, dad?" Ucap seorang perempuan tua namun tetap terlihat cantik dan menawan.

"Saya juga tidak tahu, mom. Tetapi kata Theo akan kemari pada saat ini juga." Jawab pasangan dari perempuan tadi.

"Sepertinya dia kesini bersama Angkasa." Monolog Reina a.k.a mommy Theo.

"Apa kau serius? Saya juga berharap untuk Theo datang bersama Angkasa, mom." Ujar Veizha a.k.a Daddy Theo.

"Haha.. Sepertinya kau terlalu rindu dengan Angkasa, dad." Ucap Reina dengan sedikit terkekeh.

"Yaa.. Mungkin seperti itu. Saya rindu dengan wajah imut nya."

"Bisa saja kau, dad." Mereka tertawa bersama.

Tidak lama kemudian, pintu utama di ketuk oleh seseorang yang sepertinya itu Theo.

Tok tok tok'

"Apakah itu putra kita, dad?" Tanya Reina sembari berjalan menuju pintu utama untuk membukakan pintu.

"Yaa.. sepertinya iya, mom." Sahut Veizha.

Cklekk

"Ohoo, lihat dad putra mu ini datang bersama siapa." Ujar Reina sambil memeluk Theo lalu berganti memeluk dan mencium pipi tembam Angkasa.

"Oma, Asa rindu Oma." Ucap Angkasa membalas pelukan sang Oma alias Reina.

Veizha datang menghampiri mereka bertiga, lalu memeluk Theo.

"My son, bagaimana kabar mu hm?"
Tanya Veizha.

"Im OK, dad."

"Cucu kesayangan opa, sini sayang opa rindu sekali dengan kamu." Veizha memeluk Angkasa cukup lama.

"Ayo masuk sayang."

-

"Eval, Ygell minta maaf ya buat salah² yang pernah di lakuin ygel, minal aidzin wal faidzin evaaal."

"Iya ygel, eval juga minta maaf ya udah pernah bikin salah ke ygel."

Mereka berpelukan cukup lama.

Cup!!!

Ya, mereka berdua sudah jadian sebelum bulan puasa kemarin.

Sygel lega setelah mengetahui bahwa eval- atau Reval juga mencintai nya.

"I love u eval, hihii."

"I love u too, ygelll."

---

Maaf ya telatt:((

Making Love With Daddy?Kde žijí příběhy. Začni objevovat