BAB 1 || DOMPET

4.9K 172 8
                                    

Hai, namaku Hazel Amara Blair. Hari ini aku dan Keisya, temanku, berjalan memasuki hotel tempat para pemain Timnas Indonesia menginap. Suasana lobby hotel sangat ramai, karena para pemain timnas baru saja kembali dari training.

" Rame banget Kei "ucapku.

Kami berhenti di depan pintu hotel.

" Kita minggir dulu aja" ucap Keisya.

Aku dan Keisya mencari tempat yang sepi. Keisya ingin memberi hadiah untuk Rafael. Tapi ia tidak ingin berdesak-desakan dengan para fans Rafael.

" Zel, itu dompet siapa?" Keisya mencolek lenganku dan menunjuk dompet berwarna hitam di lantai, tak jauh dari tempat kami berdiri.

" Bentar coba gue liat" balasku.

Aku mengambil dompet hitam itu dan membukanya. Disana ada ID card pemilik dompet.

" Ivar? Ini Ivar Jenner?" ucapku menunjukkan ID card itu pada Keisya.

" Oh iya... Punya Ivar"

" Tapi Ivar ga ada disini"

Aku dan Keisya mencari keberadaan Ivar diantara kerumunan fans. Taoi nihil, Ivar tidak ada.

" Apa nanti gue balikin waktu sepi kali ya?"

" Iya, itu kayaknya ada staff timnas disana. Nanti kalo udah sepi kesana aja" balas Keisya.

" Ok"

Kami menunggu sekitar dua puluh menit hingga lobby hotel sepi. Setelah sepi, aku dan Keisya menghampiri staff timnas yang ada di salah satu ruangan di hotel.

" Permisi" ucapku.

Semua menoleh. Para bodyguard bersiap menjaga.

" Ehm... Saya tadi menemukan dompet milik Ivar Jenner. Dompetnya jatuh di dekat receptionist" ucapku.

" Oh ya, terimakasih sudah mengembalikannya" ucap salah satu staff.

" Sama sama, kalau begitu saya pamit" ucapku.

" Sebentar" Pak Erick menghentikan langkahku.

Dia mendekatiku dan tersenyum.

" Saya lihat kamu sama teman kamu tadi berdiri di sana. Apakah kalian sudah berfoto dan meminta tanda tangan para pemain?" tanya beliau.

Aku menggeleng, " belum pak, tadi sangat ramai"

" Saya kasih kamu kesempatan berfoto dan meminta tanda tangan pemain yang ingin kamu temui. Sebagai tanda terimakasih sudah mengembalikan dompet Ivar"

"Ehmmm...sebenarnya saya sama siapa aja sih gapapa. Tapi teman saya sangat ingin bertemu Rafael karena dia ingin memberikan hadiah"

" Boleh, saya panggil Ivar dan Rafael saja, ya?"

" Boleh pak, terimakasih" balasku.

Pak Erick meminta salah satu staff menelepon Ivar dan Rafael untuk turun ke bawah. Tak lama mereka datang bersama dengan Sandy Walsh.

" Ivar ini dompet kamu" ucap pak Erick seraya memberikan dompet milik Ivar.

" Thank you sir" balas Ivar.

" Dia sampai membongkar celana dan tasnya karena dompet itu" ucap Sandy.

" Dompet kamu tadi di temukan oleh gadis ini" ucap Pak Erick mengarah kepadaku.

Ketiga pria itu menoleh ke arahku. Ivar tersenyum dan mendekatiku.

" Hi, thank you so much" ucapnya.

JENNER'S GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang