BAB 1

22 13 15
                                    

"Males cinta-cintaan, percintaan
temen gue udah rumit soalnya!"

~Dania Aruma Priyanka~

-
-
-

Langit hari ini begitu cerah. Namun, berbeda hal jika kita berada di tempat ramai akan kendaraan seperti jalan raya. Banyak polusi mengerubungi langit Jakarta.

Tak hanya langit yang cerah. Teman-teman Dania pun saat ini tampak begitu cerah energinya.

Dania yang sedari tadi sudah muak dengan curhatan teman-temannya mengenai laki-laki pun hanya menatap mereka saja tanpa berkata apapun.

Bukan karena Dania jahat karena tidak meresponnya, ia hanya ingin teman-temannya tak terfokuskan saja pada percintaan.

Ya, ia tetap mewajarkan perilaku teman-temannya. Ia merasa wajar akan perilaku seseorang di usia remaja yang tengah di madu asmara.

"Sumpah ya, kemarin Kak Cakra gwanteng puolll" pekik Putri yang sudah berjingkrak kegirangan.

Yap! Mereka berenam sedang berada di kantin. Sejak 8 menit yang lalu ketika bel istirahat berbunyi.

Diantara mereka begitu bersemangat untuk bergerak cepat menuju kantin. Seperti Anjani, Agni, Putri dan Anjani.

"Kak Cakra keliatan cuek banget ya Put?" tanya Maliqa yang sedang mengaduk mie ayamnya.

Putri pun mengangguk setuju. Ia pun menjawab, "Bangettt, bangettt Liq! kira-kira dia pernah suka gak ya sama seseorang? duh, itu cewek lucky so much" ucapnya yang siap menyantap baksonya.

Anjani yang mendengar percakapan teman-temannya mengenai Abangnya pun ikut menimbrung.

"Bang Cakra pernah suka sama seseorang, sahabatnya dulu waktu SMP. Abis itu gagal move on and dia sampe sekarang gak mau buka hati" celetuk Anjani.

"Hah anjir? kok bisa kandas gitu, cepet ceritain An" sahut Putri yang semakin penasaran dengan kisah laki-laki pujaan hatinya.

"Gue gak tau jelas sama ceritanya. Tapi, waktu itu sahabatnya bilang ke gue katanya dia udah suka sama orang lain dan saat itu juga dia gak enak mau nolak Bang Cakra pas jedor dia. Dari situ gue jelasin ke Bang Cakra, kalo sahabatnya cuma mau temenan aja, hahahahahaha" ucap Anjani yang mengingat kisah saat itu hingga diselingi dengan gelak tawanya.

"Ih kasian banget, coba aja kalo nembaknya gue!? beuh, udah pasti gue terima dengan lapang dada" celetuk Putri dengan ekspresi wajah berharap.

Mendengar ucapan Putri membuat Agni menyahut, "Dih? emang Kak Cakra mau sama lo? pfftt" ejeknya sambil sengaja menahan tawa.

"Jahat banget sih lo, ini gue lagi excited ya anjir. Cowok kayak Kak Cakra tuh limited edition, di shopeh pun gak ada saking langkanya"

"Lagian mana ada yang mau jual manusia di olshop sih? ada-ada aja lo Put" sahut Indira sambil menggelengkan kepalanya.

Putri pun menggerakkan bibirnya seperti mencibir.

"Diem mulu lo Dan? kesambet ntar" ucap Indira.

Sejak tadi teman-temannya bercerita dan bersenda gurau pun Dania hanya ikut tertawa saja. Entahlah dia sedang tidak mood saja hari ini.

Senja di Jakarta [ON GOING]Where stories live. Discover now