18. bisa bertengkar juga

20 7 0
                                    

"Kamu mau bolos?"

Jeno menoleh kala mendengar suara seseorang dari belakang, dirinya menatap orang itu dan memfokuskan kembali pada kegiatan nya.

"Ya."

"Kenapa Membolos? Jam pulang kurang 2 jam lagi." Kata Orang itu dengan mimik Wajah bingung nya.

"Lo gak perlu tau ya." Sahut Jeno lalu memakai jaketnya.

Saat ini dirinya ada di depan Loker dengan seseorang yang dia tidak kenal.

"Jangan Bolos! Itu tidak baik."

Lagi.

Jeno mendengus karena Seseorang itu terlalu cerewet baginya.
"Terserah gue lah! Ayah gue donatur di sekolah ini! Mau apa Lo?!" Sewot Jeno

"Bukan Pemilik Saham Negara saja." Jawab Orang itu.

Jeno yang dari awal tadi mood nya udah jelek jadi tambah jelek Karena di bilang gitu sama Orang itu. Cewek lagi.

"Emang bapak Lo siapa Ha?!" Teriak Jeno dengan muka marahnya

Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya lalu tanpa aba-aba menarik tangan Jeno untuk mengikuti langkahnya.

Jeno yang di tarik secara tiba-tiba harus mengikuti langkah Gadis itu. Sehabis pulang sekolah dia harus Mandi kembang 7 rupa agar suci kembali.

Demi apapun dirinya tak suka di sentuh oleh sembarang orang apalagi perempuan, Kecuali Sang Ibu saja.

"Hah! Gila! Lo kalo jalan cepet banget sih?!" Kata Jeno setelah sampai di rooftop dan Gadis yang di omeli tadi hanya diam saja lalu melepaskan pegangan tangannya.

"Dari pada kamu bolos lebih baik lihat awan saja."

Gadis itu berjalan ke pembatas Rooftop
"Jangan bunuh diri Lo! Nanti gue yang repot!" Ucap Jeno ketus

"Aku tidak mau mati." Alis gadis itu menukik kesal

"Awan bisa membuat mu tenang hanya dengan melihatnya. Mereka memang hanya diam tapi warna biru juga putihnya bisa membuat mu kembali tenang dan ceria."

"Mata gue Silau."

"Enggak apa-apa, sehat."

Keduanya diam karena hembusan angin sepoi-sepoi, rooftop memang tempat yang nyaman bagi siapapun yang merasa terpuruk akan kehidupannya.

"Nama Lo siapa sih?!" Pertanyaan itu meluncur dari kedua bibir Jeno. Rasa penasarannya akan Gadis di depannya ini sungguh membuat nya ingin memukul kepala sang Gadis.

"Keren Lip, kelas 10 1B." Keren tersenyum manis ke arah Jeno.

Jeno hanya menatap datar saja ke arah Keren
"Adeknya Tyong kan?" Tanya Jeno
"Padahal tadi di ruang kesehatan kau sudah tau aku adeknya."

Jeno berjalan ke arah sofa lalu memejamkan matanya sedangkan Keren hanya melihat apa yang dilakukan oleh Jeno.

"Mending Lo balik aja."

"Iya, jangan Membolos."

Keren langsung pergi dari sana meninggalkan Jeno sendirian Di rooftop.

"Gadis Aneh."

⚙️

"Kalian sudah menemukan hal yang mencurigakan?" Tanya Profesor Lee

"Sejauh ini di sekitar sekolah aman aman saja Profesor, menurut Saya." Sahut Tyong
"Aman Profesor tapi ada satu orang yang saya curigai." Ucap Keren

Manusia buatan (Ai)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt