SPECIAL CHAPTER II

18.6K 1K 33
                                    

Kalo ada typo tandain ya.

Silahkan membaca semua!!

Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_vii

Mau next?

||Special chapter II

"Mama tau gak kalau yang bunuh ayah tiri kamu itu aku?" tanya Arasya membuat usapan di kepalanya terhenti.

Mereka tadi tidaklah langsung pulang, karena Arasya meminta Rayyan untuk berhenti sebentar di taman yang tidak jauh dari rumah mamanya Ray.

"Bukan kamu babe, tapi aku. Aku yang udah bunuh tua bangka itu dan aku juga yang buat seolah-olah dia di bunuh orang tidak bertanggung jawab saat perjalanan pulang dari urusan bisnis," timpal lelaki itu.

"Mama pasti kecewa kalau tau," ucap Arasya pelan.

Rayyan menggeleng tidak setuju, "Mama gak bakal kecewa kalau tau pria itu yang udah menghilangkan nyawa kembaran mu, bahkan kamu aja hampir jadi korbannya. Pria tua itu udah banyak membunuh orang yang tidak bersalah demi keuntungan bisnisnya dan dia juga selalu melakukan kekerasan pada mama," jelas Ray membuka fakta di akhir ucapannya yang tidak Arasya tau selama ini.

Gadis itu spontan mendongak ke atas menatap wajah lelakinya, "Dia pernah melakukan kekerasan sama mama?" tanyanya yang dibalas anggukan dari Rayyan.

Arasya sontak mengepalkan tangannya, "Bajingan tuh orang! Beraninya sakitin mama, untung dia udah mati kalau belum udah aku habisin dia sekarang," geramnya dengan tangan mengepal.

"Aduh takut," ejek lelaki itu saat melihat kemarahan gadisnya, sembari tangannya membuka pelan kepalan tangan itu lalu mengusapnya ringan agar emosi gadisnya kembali stabil.

Arasya spontan memukul paha kekasihnya.

"Kenapa kamu gak pernah cerita ha!"

"Karena aku gak mau bawa-bawa kamu ke dalam masalah keluargaku yang rumit, cantik," ucap Rayyan lembut.

"Ada saatnya aku bakal ceritain semuanya ke kamu," lanjutnya dengan membatin.

"Kamu beneran mau ketemu papaku? Gausah ya besok kan kita sekolah," ucap Ray saat mengingat ia sudah berjanji untuk berkunjung ke rumah papanya dengan membawa gadisnya juga.

Arasya seketika memasang wajah cemberutnya lalu melipat tangannya di depan dada, "Pulang sekolah kan bisa, atau malamnya juga gapapa," ujarnya kesal.

"Babe, aku gak mau kamu ketemu wanita gila harta itu," balas Rayyan dengan membujuk gadisnya.

"Mama tiri kamu?"

"Iya, jangan ya," ucapnya lagi.

"Aku mau ke-sana pokoknya atau aku aduin nih ke mama kalau kamu gak mau ajak aku ke rumah papa kandung kamu," ancam Arasya yang sudah mengambil ponselnya dari saku celana.

Rayyan akhirnya menyerah untuk membujuk gadisnya yang keras kepala itu, "Kita ke sananya sebentar aja ya, jangan lama-lama," ucapnya dengan nada sedikit memohon.

Arasya mengangguk setuju, "Emang mau ngapain juga lama-lama di sana," timpal gadis itu yang langsung mendapat sebuah ciuman di sudut bibirnya, siapa lagi pelakunya kalau bukan kekasihnya.

"Heh!" sentak gadis itu seraya memukul lengan si pelaku dengan brutal yang disambut tawa dari Rayyan melihat kebrutalan gadisnya.

"Yaudah habis magrib aku jemput, gak usah dandan yang cantik-cantik. Biasa qaja," ucap Ray dengan nada memperingati di akhir kalimat nya, membuat Arasya menatap sinis kekasihnya. Masa ke rumah papa mertua penampilan nya disuruh biasa-biasa aja! Gak bisa dong!

TRANSMIGRASI ICE GIRL [END]Where stories live. Discover now