"Gue yakin dia masih ada."

****

"Ngapain sih di sini, gue mau ngerjain tugas," keluh Selena.

"Semua guru rapat sampe pulang. Atau lo mau cabut aja sekarang?"

"Gila lo!"

Tatapan Ksatria terpatri pada kalung yang Selena pakai.

"Apa sih lihat-lihat," Selena segera mengancingi kerah seragamnya.

"Ngapain di tutup, gue lagi lihat kalung itu."

"Ya udah kalo mau lihat gue lepas ...."

"Gue mau lihat kalung itu di leher lo," tekannya membuat Selena mengurungkan niat untuk membukanya.

"Lo harus kasih gue sesuatu," ucap Ksatria tiba-tiba.

"Karena?"

"Karena gue cowok lo."

"Sumpah, gak ada hubungannya."

"Gue udah kasih segalanya buat lo."

"Apa sih lebay."

"Serius."

Dalam pikiran Selena, Ksatria benar-benar lebay dan berlebihan. Iya sih dia hampir kehilangan nyawanya karena insiden tertusuk tpo hari tapi bukan berarti Selena harus menyembahnya juga kali.

"Seminggu lagi gue ulang tahun, gue mau kado dari lo."

Selena terkekeh. "Aneh banget, dimana-mana orang yang dikasih kado gak pernah request mau kado apa dari yang ngasih."

Ksatria terkekeh.

Tiba-tiba Si genit Gabriella kembali berulah, cewek itu menghampiri Ksatria yang sebelumnya tengah mengobrol dengan Selena. Ralat, sebenarnya Ksatria memaksa Selena untuk menemaninya mengobrol saat jam kosong seperti ini. Mana ngobrolnya di pinggir pohon rindang lagi. Mau ngapain coba?

Gabriel itu sadar gak sih kalau dia sedang di sekolah, setidaknya bisakah dia berpakaian lebih normal sedikit? Masalahnya, dia memakai seragam yang super ketat dan rok yang hampir di atas lutut. Apa guru BP gak ada niatan buat ngasih surat peringatan ke dia? Soalnya Selena aja sebagai sesama perempuan gerah melihatnya, apalagi cowok!

"Sat, akhirnya gue ketemu lo!" tanpa tahu malu dia secara tiba-tiba memeluk tubuh Ksatria. Tahu gak apa? Dadanya yang gede itu sengaja ia tekan di dada bidang Ksatria.

"Kenapa? Gue lagi sama cewek gue," ucap Ksatria yang sialannya malah membalas pelukan cewek sinting itu.

Mereka tuh sama aja, sama-sama pengen. Andai aja gak ada Selena, pasti mereka udah langsung pergi ke OYO. Gak tahu deh ngapain aja habis itu.

"Gue ada perlu sama lo, plis," pintanya dengan muka sok polosnya itu. Kalau bisa udah di gampar dari tadi oleh Selena.

Sampai akhirnya Gabriella menyadari kehadirannya. Dengan tersenyum penuh kemenangan ia mulai berkata. "Hai, Sel. Gue boleh ngomong sama Ksatria dulu gak?" tanyanya dengan ekspresi yang benar-benar minta ditonjok.

Selena dengan mengangkat dagunya tinggi-tinggi berkata, "ambil aja, lagian gue mau ke kelas kok." Ia bangkit dari duduknya kemudian menepuk-nepuk belakang roknya yang terkena tanah juga rerumputan.

"Lo belom selesai sama gue," ucap Ksatria seraya menahan tangannya.

"Urus aja lonte lo!"

"Selena!" tiba-tiba Ksatria berseru padanya. Dia ikutan berdiri kemudian menatap Selena dengan kesal. "Lo tahu gak barusan abis ngomong apa?"

"Lonte," ucapnya dengan cepat seraya melirik Gabriella yang tiba-tiba berwajah sendu.

"Lo keterlaluan, minta maaf."

KSATRIA [BAD-BOYFRIEND]Место, где живут истории. Откройте их для себя