Setalah pintu kamar tertutup rapat. Selena berjalan menuju ranjangnya. Tatapan matanya terarah pada benda yang melingkari lehernya.

Ia memegangi bandul kalung tersebut, merasakan kehangatan yang lain dari biasanya.

Ting!

Mendengar notifikasi dari ponselnya dengan segera Selena membukanya.

Ksatria
Mau ikut balapan? Gue main malam ini

Selena
Big no
Terakhir gue ikut, kita nyemplung di danau entah berantah

Ksatria
Yang sekarang beda lokasi

Selena
Tetep aja

Ksatria
Gue jemput

Selena
Gak mau, mau tidur

Ksatria
Lo rela gue bonceng cewek lain

Selena
Asal nyawa gue tetep selamat, it's oke

Ksatria
Sebagai gantinya karena lo gak mau nemenin, besok bawain gue bekel
Harus masakan lo sendiri

Selena
Kok ngatur

Ksatria
Atau gue dobrak aja pintu rumah lo sekarang?

Selena
Iya iya!
Maksa banget sih

Selena melempar ponselnya sembarang arah, kesal sekali dengan Ksatria yang apa-apa maunya diturutin, emangnya Selena ini siapa? Huh, dasar menyebalkan!

Selena berusaha menetralkan kemarahannya, setelah selesai membersihkan diri ia kembali menaiki ranjang dan menarik selimutnya sebatas dagu. Ia harus tidur atau Ksatria akan kembali menerornya.

Matanya secara perlahan menutup dengan napas yang terdengar tenang, Selena terlelap dalam tidurnya.

Selena rasa baru sebentar ia memejamkan kedua matanya saat ia merasakan ada hal aneh yang menganggu kenyamanan tidurnya. Secara perlahan ia berusaha membuka kedua matanya.

Ada yang aneh, ia tidak bisa menggerakan seluruh tubuhnya kecuali bola matanya. Sementara saat kedua bola matanya terbuka sosok wanita yang sangat ia kenal telah berada di depan wajahnya, menatapnya dengan penuh amarah juga benci.

"Lo siapa?!" raung Selena dalam hatinya sebab tak satupun kalimat yang keluar dari mulutnya.

Selena takut, sangat ketakutan, apalagi saat jari jemari lentik cewek itu menyentuh wajahnya dengan perlahan, seolah senang menyaksikan Selena ketakutan seperti ini.

"Tolong! Tolong! Ksatria tolongin gue!" lagi dan lagi Selena meraung saat cewek itu terus-terusan melakukan hal yang aneh.

Dia mencengkram pipi Selena dengan erat sampai Selena merasa pipinya akan memburu setelah ini.

"Lo rebut semua kebahagiaan gue!" ucap wanita itu dengan wajah bengisnya.

"Cewek gak tahu malu!"

"Gak tahu diri!"

"Gue bakal hancurin hidup lo juga!"

Selena merasakan pipinya memanas, sementara air mata sudah mengalir di kedua pipinya. Ia benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi saat ini, ini benar-benar menyakitkan juga membingungkan.

Dia berteriak nyaring tepat di depan wajahnya. Selena bergetar ketakutan, Bagaimana mungkin cewek yang tengah berteriak padanya adalah seseorang yang sangat mirip dengan DIRINYA SENDIRI. Siapa dia?

"Selena bangun!"

Detik itu juga Selena membuka matanya lebar-lebar, ada jejak basah di kedua pipinya sementara rasa sakit yang sebelumnya ia rasakan telah hilang tergantikan dengan perasaan kebingungan.

KSATRIA [BAD-BOYFRIEND]Onde histórias criam vida. Descubra agora